Transmigrasi ~ 35

119K 11.1K 2.4K
                                    

Sheila harus berhati-hati karena Refiza sedang menunjukan wajah aslinya. Mereka berdua berada di rooftop sekolah atas permintaan Refiza. Gadis cupu itu berjalan mengikis jarak ke arah Sheila dengan tatapan kebencian. Sedangkan Sheila tetap biasa saja tidak takut dengan aura intimidasi yang di keluarkan Refiza. Gadis itu malah memilin ujung rambutnya malas.

" Lo pikir lo siapa ikut campur urusan gue sama Aster? " Tanya Refiza sinis.

" Gue gak sudi ikut campur urusan lo, berhubung lo itu hama ya harus di musnahkan lah. " Ujar Sheila remeh.

Refiza mengetatkan rahang kesal, " Lo itu harusnya mati Shei, ngapain slamet segala hah! "

"Buktinya gue masih sehat walafiat di depan mata lo. Itu karena Tuhan pengennya lo yang mati! " Tatapan keduanya menghunus tajam. Dua dewi SMA Cakrawala yang sama-sama kuat itu mengeluarkan aura permusuhan yang besar.

" Gimana jadinya kalau Aster dan semua orang tahu kalo lo itu bukan Sheila asli? "Tanya Refiza sambil menyunggingkan bibir.

Sheila sedikit tersentak karena Refiza tahu tentang rahasia itu, namun Sheila segera menormalkan ekspresinya seolah tidak ada masalah tentang itu, " Kasih tau aja mereka semua, gue juga punya rahasia tentang lo! " ujar Sheila diiringi senyum miring.

Dia mengeluarkan ponsel dari saku rok, mengotak atiknya lalu terpampang sebuah video dimana Refiza terlihat sedang bermesraan dengan om-om di club malam. Sheila memutar video tersebut tepat di depan mata Refiza. Kemarin memang Sheila sudah membeberkan foto aib itu namun masih banyak orang-orang yang tidak percaya mengira itu hanya editan. Tapi ini Video, yang akan membuat Refiza hancur dan bahkan bisa di keluarkan dari sekolah.

Gadis itu membelalak, kesal karena Sheila bisa mendapatkan videonya. Tangan Refiza mengepal kencang dia ingin merampas ponsel Sheila.

" Eitz, tidak semuda itu ferguso hahaha. "Sheila segera menjauhkan ponsel dari jangkauan Refiza dengan mengangkatnya tinggi.

" Hapus Shei! "Desis Refiza.

" Ini senjata gue buat hancurin lo, jadi kenapa harus di hapus? "

Refiza semakin dibuat emosi oleh Sheila , kenapa setiap dia ingin melawan Sheila selalu gadis itu yang satu langkah di depannya? Refiza tidak boleh membiarkan ini. Dia harus melakukan sesuatu. " Gue gak akan bongkar rahasia lo asal lo jangan sebarin video itu.?" Tawar Refiza.

Sheila bukan anak kecil yang langsung senang di beri penawaran seperti itu. Dia berdecih sinis, " Bakal tetep gue sebarin bitch! "

Amarah Refiza berada di ujung tanduk,gadis licik seperti Sheila ternyata bukan lawan yang remeh. Sampai kapan dia harus mengalah?  Semua orang terdekatnya sekarang sudah berada di pihak Sheila, hanya tersisa Albirru yang membelanya, pemuda bodoh yang di butakan oleh cinta.

Melihat Refiza yang tidak bergeming, Sheila berniat pergi, dia mengabaikan Refiza yang tersulut emosi. Tapi baru beberapa langkah Sheila sudah ditarik ke belakang.

"Arghh anjing lo ya! " maki Sheila kesakitan sambil memegangi rambut yang dijambak oleh Refiza.

"Perlu di kasih pelajaran biar lo gak seenaknya sendiri Shei! " Teriak Refiza keras.

" Lo salah cari lawan! " Ujar Sheila. Gadis itu meraih lengan Refiza lalu memelintirnya. Otomatis jambakan Refiza terlepas.

" Arghh lepasin! "

" Biar patah sekalian tangan lo! "

Refiza berteriak kesakitan, tapi tetap tidak mau kalah. Dia menendang tulang kering Sheila yang berdiri di belakang menggunakan tungkai sepatu. Alhasil membuat Sheila melepaskan pelintirannya. " Awshh. " Dia mengaduh kesakitan.

SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang