Transmigrasi ~ 17

178K 14K 817
                                    

" Siapa San?" Tanya cowok dengan alis terbelah. Melirik Sheila yang duduk di Samping Sandy. Namanya Samudra Atlantis , Anggota Salvocars yang masih bertahan sampai sekarang. Dia datang ke markas sesuai permintaan Sandy bersama beberapa anggota lain yang juga sudah berada disini.

" Shela,  leader kita" Jawab Sandy.

" Jangan Asal ngomong! " Samudra memperingatkan. Dia ini tipe cowok yang keras kepala namun sangat sensitif jika menyangkut Shela.

" Maksud lo apa San? " Tanya Reinal Agraris, anggota inti Salvocars juga.

Sandy bingung harus mulai menjelaskan darimana.

" Biar gue yang cerita! " Sahut Sheila. Setelah itu Sheila menceritakan kejadian yang dia alami sampai berada di dalam tubuh ini. Sangat tidak masuk akal memang, namun itulah yang terjadi.

Salvocars mendengar penjelasan Sheila tanpa memotong dan menyangkal. Kecuali Samudra, cowok itu masih tidak percaya.

" Aduh cantik banget ibu leader" komentar Reinal sambil menghampiri Sheila memberi pelukan hangat.

" Yes, queen kita come back! " Seru Orion Wijaya,  inti Salvocars. Mereka semua bergantian memeluk Sheila.

" Lo halu ya? " Sinis Samudra.

" Sam, masak lo gak percaya sama gue sih?" Teriak Sheila kencang. Dari dulu gaya bicaranya memang seperti toa jika sudah berurusan dengan Samudra.

Samudra masih menatapnya penuh intimidasi. Memainkan belati yang sedari tadi berada di tangannya.

Belati itu dengan cepat melesat ke arah Sheila,  Senyuman sinis tercetak ketika belatinya mampu Sheila tahan. Gadis itu menggenggamnya dengan tangan kosong.

Srett

Belati Samudra melukai Sheila, ketegangan tercipta di ruangan itu. Semua anggota Salvocars menahan nafas takut akan kemarahan sang leader,Vegas. Cowok itu sudah menatap Samudra dengan penuh dendam.

Ekspresi Samudra langsung berubah pias. Dia menghampiri Sheila lalu memeluknya erat. Senyuman merekah di bibir Sheila. Dia tidak marah maupun kesakitan. Sheila tahu betul bagaimana sifat Samudra yang sangat sayang pada dirinya.

" Maafin aku baby girl" Ujar Samudra menyesal. Sekarang dia yakin, gadis yang berada dalam pelukannya ini memang Shela. Karena orang lain tidak akan berani menahan belati Samudra yang begitu cepat melesat.

" Gue kangen sama lo," Ujar Sheila tulus.

" Me too. "  Balas Samudra.

"Nah sekarang kalian semua udah tahu kalau Sheila udah balik, harapan gue kita bisa kompak lagi seperti dulu. " Sandy mengambil alih perhatian.

" Kalian bisa panggil gue Sheila" Ujar Sheila menatap satu persatu anggota Salvocars.

" Siap queen Sheila " Ujar mereka kompak menahan tawa.

Sheila tersenyum " Thank you guys, hidup Salvocars!"

"Hidup! " Balas Salvocars serempak seraya mengepalkan tangan ke atas. Hari ini,  Salvocars resmi bangkit.

Vegas menarik lengan Sheila untuk mengikutinya. Cowok itu membawa Sheila masuk ke dalam salah satu kamar tamu di lantai dua.

" Mau ngapain! " bisik Sheila. Menatap Vegas penuh tanda tanya.

" Vegas mau lo bawa kemana kesayangan gue hah! " Teriak Samudra menggema.

Cowok yang di panggil itu tidak menggubris teman-temannya. Dia menyelonong masuk lalu menutup pintu keras.

" Tangan Lo berdarah" Ujar Vegas dingin. Meniup luka di tangan Sheila yang lumayan banyak mengeluarkan darah.

Sheila cengo " Cuma luka kecil"

" Sekecil apapun itu, kalau lo yang luka. Gue gak suka! " Ujar Vegas penuh penekanan. Ada kekhawatiran dalam nada suaranya.

Sheila memandang Vegas dari jarak dekat memperhatikan cowok itu yang telaten mengobati lukanya.

Vegas membalut luka di tangan Sheila dengan perban putih, dia tampak menuliskan sesuatu di sana.

Get well soon

Ah tidak ini sangat cute. Cowok sedingin Vegas ternyata ada sisi lembutnya juga.

" Makasih Vegas. " Ujar Sheila tulus.

Vegas mengangguk,  " Lo boleh keluar dari sini"

"Hah? " Sheila mengerutkan kening, apa-apaan ini. Dia di usir?

Vegas melirik ke arah pintu.

" Oh,  oke " Sheila tersenyum kikuk. Kenapa dia jadi salah tingkah di depan Vegas?

Sheila berjalan keluar kamar sambil menggerutu, bodoh kenapa dia gampang baper jika di perlalukan lembut seperti itu?  Jangan sampai Sheila berekspektasi terlalu tinggi dengan cowok seperti Vegas. Siapa tahu dia playboy seperti Aster?

Sheila menormalkan otaknya, dia harus memasang benteng pertahanan untuk menghadapi buaya darat seperti mereka.

Jangan baperan Sheilaa,  Desis Sheila di dalam hati.

*****

" Sam, main ML yok! " Ajak Reinal menjawel pundak Samudra.

" Nggak males "

" Dih sok sibuk lo, Yon mabar! " Ajak Reinal pada Orion yang sedang menikmati keripik singkong di dekapannya.

" Log in " Ujar Orion.

" Nah gitu dong, nggak kayak Samudra!" Sindir Reinal. Sedangkan Samudra diam tidak menanggapi. Entah sedang apa dia, yang jelas Samudra sibuk berkutat dengan laptop didepannya.

" Gimana Sam? " Tanya Sandy.

" Beres, minggu depan Vegas bisa pindah ke Jakarta. Udah gue urus semuanya" Balas Samudra.

" Lo daftarin ke mana? "

"SMA NUSA BANGSA? "

"Hahhhhh"

Samudra sontak menoleh.  "Kenapa? "

"Sheila di SMA Cakrawala"

"Goblok, napa lo baru bilang! " ketus Samudra.

"Ya lo gak nanya! " Sandy pun kesal. Ngapain Samudra daftarin Vegas ke NUSA BANGSA sedangkan Sheila ada di SMA Cakrawala. Dasar!

"Berisik banget lo berdua, gue jadi gak konsen nih! " Orion mendengkus kesal karena lose streak.

" Lo nya aja yang noob! " Sahut Sandy. Mereka berdua sedang memainkan game mobile legend yang sekarang lagi hits di tempat nongkrong mereka.

TBC.

VEGAS MAU PINDAH SEKOLAH?

Maaf kalau garing

SPAM NEXT

500 KOMEN FOR NEXT!

JANGAN LUPA FOLLOW IG
@WPLEENA_

Selamat malam minggu gengs

SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang