Hallo kembali lagi sama author leena.
Hehe gimana kabar kalian semua?
Pasti banyak yang nungguin cerita SHEILA up nih, sebenarnya author tuh nggak hiatus guys , tiap hari juga masih mantengin wattpad masih bacain komen kalian. Tapi masalahnya banyak komentar yang gak sepantasnya kalian lontarkan. Dan jujur itu tuh ngebuat author down banget sampe ga mood buat update.
Tapi gapapa, setelah istirahat hampir setahun wkwk . Aku bakal lanjutin cerita ini lagi.. horeee
Absen dulu disini kalian dari kota mana aja?
Happy reading
Pagi ini Sheila tampil ke sekolah dengan seragamnya yang berantakan. Baju kusut, rok pendek di atas lutut dan rambut yang acak-acakan. Sesekali terdengar dengusan malas dari bibir mungil miliknya. Ia jalan dengan tergesa karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Sheila tidak memperdulikan lirikan sinis dari siswi lain di sepanjang perjalananya menuju kelas.Sampai di depan kelas, Sheila tersentak ketika seseorang merampas botol minum yang ia bawa di tangannya, padahal Sheila baru saja ingin minum dari sedotan yang ia letakkan di dalam botol itu. Tangannya otomatis mengepal ketika tahu siapa yang berani mengganggunya.
Bibir Aster tersungging melihat aura mematikan Sheila yang sebentar lagi akan meledak, Pemuda itu menyembunyikan botol minum di belakang punggungnya. Malas beradu mulut dengan Aster, Sheila berusaha merebut kembali botol itu membuat kedua tangannya berada di pinggang Aster. Sekarang Sheila terlihat memeluk Aster. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Aster mengecup bibir Sheila cepat.
"Asu balikin botol gue!." Sentak Sheila tajam dengan bahu naik turun karena emosi.
Aster tersenyum penuh kemenangan, "Ambil aja kalau bisa." Tantangnya. Cowok itu malah mengangkat tinggi botol minum Sheila jauh dari jangkauan gadis itu.
Tinggi badan Sheila memang cukup ideal bagi seoarang wanita, tapi Aster masih jauh lebih tinggi bahkan Sheila masih sebatas dagu pemuda itu.
Sheila berupaya lagi, ia berjinjit untuk agar tangannya sampai ke atas. "Bangsat balikin gak, lo tuh pagi pagi udah bikin emosi aja!" Marah Sheila.
Aster terkekeh, ia gemas melihat muka Sheila yang menurutnya lucu ketika sedang marah, lengan kiri pemuda itu menggapai pinggang Sheila membuatnya mendekat, dengan gerakan cepat bibir keduanya menempel , Aster sedikit melumat bibir itu sebelum Sheila mendorong dadanya keras .
"IHHH Nyosor mulu lo!" Kesal Sheila sambil mengusap bibirnya bekas ciuman Aster.
"Sayang lo lucu banget sih." Ujar Aster santai menatap Sheila dalam-dalam.
Sheila mendelik," capek gue sama tingkah lo!"
"Emang gue kenapa sayang?" Tanya Aster polos.
"Dih kelakuan lo tuh kek bocil puber!"
"Mesum!"
"Gak tahu diri!"
"Jelek!"
CUP
"BANGSAAT!" Lagi-lagi Sheila dibuat terkejut dengan kelakuan dajjal Aster.
"MORNING KISS SAYANG." Teriak Aster berlari menjauh dari Sheila. Dia tidak mau kena amukan macan betina, sudah cukup bagi Aster menganggu gadisnya pagi ini.
"Morning kiss mbah mu!" Desis Sheila. Dia berusaha meredam emosinya dengan menarik nafas dalam lalu membuangnya dengan pelan. Sheila menyisakan rambutnya ke belakang sebelum masuk ke dalam kelas.
Dari awal drama Aster dan Sheila banyak siswi yang menyaksikan , mereka tampak baper melihat keuwuan keduanya. Banyak yang meng elu-elukan Aster bahwa dia cowok yang sangat romantis dan bucin ketika sudah jatuh cinta. Apalagi paras bak dewa Yunani membuat siapapun terpana ketika memandangnya.
Aster menyugar rambut ke belakang, menjatuhkan bokongnya di samping Galen. Cowok gempal itu tampak sedang merokok di rooftop. "Dari mana lo?" Tanya Galen.
"Habis minta jatah." Balas Aster datar.
"HAH, jatah apaan?" Galen kepo, dia memutar badan sepenuhnya ke arah Aster.
Aster tidak menjawab namun Galen sepertinya tahu apa yang di maksud temannya itu. Di tambah Aster yang sedari tadi senyum-senyum sendiri membuat Galen yakin tebakannya itu benar.
"Ohhh Habis cipokan ternyata." Ujar Galen tepat sasaran.
Aster melotot, raut wajahnya berubah datar. " Nggak lah."
"Ck. Halah dasar munafik, dulu aja gak mau di deketin Sheila sekarang malah kebaikannya. Elu yang ngejar-ngejar dia."
"Mending lo diem deh, ada yang lebih penting dari itu."
Galen mengernyit, ia melihat sorot mata Aster yang semakin menajam."Apaan?"
"Biru mana?" Tanya Aster.
"Paling juga nyamperin si lonte." Jawab Galen acuh tak acuh.
" Gue udah nemu siapa pelaku pembunuhan darren."
Deg
Duaar
Satu kalimat lolos dari mulut Aster membuat Galen kaku di tempatnya. Jantung pemuda itu berdegup kencang tidak percaya dengan pendengarannya kali ini.
"Ma-maksud lo?" Tanya Galen dengan bibir bergetar. Dengan keringat mengucur membasahi pelipis.
"Galen gue gak akan mengatakannya dua kali. Gue pikir pernyataan gue tadi udah cukup ngebuat lo ngerti."
Galen menelan ludahnya susah payah, " Siapa?"
Aster diam beberapa detik, dia tidak boleh sembarangan berbicara di tempat terbuka seperti ini. "Nanti malem ajak semuanya kumpul di markas , gue bakal ungkap disana."
"Gimana sama Aksara,?"
"Habis ini gue mau ke rumah sakit jenguk dia sekalian ngasih tau soal ini." Putus Aster. Kemudian ia buru buru mengambil jaket lalu pergi dari rooftop meninggalkan Galen yang masih termangu di tempatnya.
"Mampus." Desis Galen.
TBC
MAU NEXT KAPAN?
MASIH TETEP SAMA
ASTER
VEGAS
ATAU
ADA KAPAL LAIN?
AUTHOR MAU KASIH TAU KALAU MEREKA UDAH PUNYA AKUN INSTAGRAM NIH, DI FOLLOW YA!
@wpleena_
@sheilasvvv__
@asterluca_grzy
@lvegasdrz5k komen double up, bisa GAK? wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)
FantasyShela Aghatasiva, Queen Racing geng motor terkenal di Bandung di kabarkan meninggal dunia. Tidak sedikit yang syok mendengar berita tersebut, terutama inti The Lions. Disisi lain seorang gadis terbaring koma di atas ranjang rumah sakit akibat percob...