Transmigrasi ~ 46

79.9K 4.2K 429
                                    

WARNING !!
TERDAPAT KATA-KATA KASAR DAN KEKERASAN!!!

Hari Senin hari dimana sekolah pertama kali masuk setelah libur weekend. SMA Cakrawala sudah ramai siswa-siswi yang berlalu lalang, semua tampak seperti biasa. Upacara bendera akan segera dimulai 5 menit lagi. Seorang gadis berlarian di lorong dengan raut wajahnya yang panik, ia celingukan seperti mencari seseorang. Netranya mengamati satu persatu siswa yang lewat, “ Eh lo liat Aster gak?” tanyanya pada siswi yang lewat.

“Gak tau, dari pagi gue belum liat tuh orang.”

“Oh ya udah, thanks.” Gadis itu tersenyum tipis.

Siswi tersebut mengangguk lalu pergi.

Frezia kembali menyusuri lorong, tujuannya sekarang adalah kelas Aster, peluh membasahi kening karena berlarian, nafasnya tersengal-sengal, “ Dim, Aster ada?” Tanya Frezia pada Dimas, teman sekelas Aster.

Dimas menatapnya datar, “ Aster belum dateng, emangnya kenapa lo nyari dia?”

“Gue ada urusan sama dia.”

“Biasanya sih dia telat, mungkin lo bisa nunggu di gerbang belakang, dia biasa lewat sana.” Tutur Dimas.

Frezia mengangguk mengerti, “ Oke, thanks ya dim?!”

“Yoi.”

*****

“WOY REFIZA DI CULIK!” Teriak salah satu Siswa menggemparkan SMA Cakrawala. Semua orang yang mendengar itu langsung tergopoh-gopoh berlari ke lapangan mencari tahu.

Setelah teriakan menggema itu tiba-tiba banyak orang berbaju serba hitam mengepung area sekolah. Semua siswa-siswi berteriak ketakutan, orang-orang itu menyuruh semua warga sekolah termasuk guru agar masuk ke dalam sebuah ruangan yang ada di sana menjadi satu.

“MASUK SEMUA KALO KALIAN GAK MAU MENYESAL!” Interuksi salah satu dari mereka. Semua orang berbondong-bondong masuk ke dalam, jendela ruangan di paku dari luar kemudian di pasang kain berwarna hitam agar tidak ada yang bisa melihat ke arah luar. Ruangan yang lumayan luas itu penuh siswa-siswi dan para guru. Setelah itu yang terakhir pintu di kunci dari luar sehingga tidak akan ada satu orang pun yang bisa kabur dari sana. Semua terjadi begitu cepat , tidak ada yang berani membantah apalagi sampe memberontak. Para guru pun menyuruh muridnya menuruti permintaan orang berbaju hitam itu dan menunggu apa yang terjadi selanjutnya.

Orang-orang berbaju hitam itu berbaris melingkar di area lapangan menunggu kedatangan seseorang. Dilengkapi senjata api seperti pistol membuat warga sekolah yang pertama kali melihat mereka lari ketakutan. Beberapa saat kemudian yang di tunggu-tunggu akhirnya datang. Seorang gadis dengan penampilan acak-acakan, seragam yang kusut dan lecek di tarik oleh seorang pria berbadan besar masuk ke area lapangan. Mata gadis itu di tutup dengan kain hitam, mulutnya di lakban supaya tidak bisa berteriak.

Terdapat sebuah kursi yang sudah di siapkan di tengah-tengah lapangan,  gadis itu di dudukan disana. Kakinya yang semula menendang minta di lepaskan sekarang tidak bisa bergerak karena di ikat.

Tersangka pertama sudah menempati kursi tersebut, Kemudian tersangka kedua di datangkan dengan cara yang sama, di seret hingga masuk ke area lapangan. Seorang pemuda bertubuh tegap dengan luka-luka di sekitar wajahnya tampak memberontak . Lalu tersangka ketiga dan keempat, dua orang perempuan berbeda umur seperti ibu dan anak. Yang terakhir seorang pemuda juga, yang pasti semua orang mengenal dia , seseorang yang sangat berpengaruh dalam jalannya cerita.

Kelima orang tersebut Kebingungan dengan semua yang terjadi, mereka menerka-nerka kesalahan apa yang di perbuat.

Brummm

SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang