Transmigrasi ~ 5

234K 18.6K 359
                                    

Aster menemukan keberadaan Sheila setelah kehilangan jejak sewaktu ia mengikuti gadis itu. Di ujung koridor Sheila berbelok ke arah kelas 12 IPA 2 , dengan gerakan cepat Aster meraih  pinggang Sheila menggunakan lengannya hingga tubuh gadis itu terseret ke belakang.

Sheila memekik tertahan

"Arrghh Lepasin!"

Dia memberontak memukuli lengan Aster dengan brutal. Semua murid melongo melihat kejadian yang baru pertama kali di lakukan oleh Aster. Tindakannya itu membuat para murid berteriak histeris di sepanjang koridor.
Seperti tidak membawa beban apapun lelaki itu melangkah cepat.

Sheila terus berteriak minta di lepaskan, tapi tidak semudah itu. Aster tetap menulikan pendengarannya sampai gadis itu merasa pasrah. Tidak ada gunanya berbicara pada iblis berkedok manusia seperti Aster.

Tujuan Aster kali ini adalah gudang sekolah. Lelaki itu mendobrak pintu gudang dengan sekali hentakan hingga engselnya lepas dari tempatnya.

Membanting tubuh Sheila ke tembok lalu mengurung gadis itu dengan kedua tangannya.

"Shhhhh, kasar banget sih lo jadi cowok!" hardik Sheila ketika punggungnya membentur tembok keras.Nafas memburu Aster menerpa wajah mulus Sheila hingga gadis itu reflek memejamkan mata.

" Jangan bertingkah seperti anak kecil Sheila" Ujar Aster pelan sambil terus menatap manik mata Sheila.

Bukannya takut pada raut mengerikan Aster, Sheila malah mengangkat dagunya menantang. " Jelasin dari sisi mana gue kayak anak kecil!"

Aster memasang ekspresi datar dengan aura intimidasi yang kuat. Ditambah Darah bekas goresan kuku Sheila di pipi lelaki itu mengering membuatnya terlihat sangar.
Tangan kanannya tergerak untuk merapikan rambut Sheila yang sedikit berantakan.

" Apapun yang lo lakuin gak bakal bisa ngubah pandangan gue ke lo,dari dulu sampai sekarang lo tetap sama Sheila, Sama sama murahan!"

" Jangan berbicara seolah lo kenal gue Aster!" merasa kesal karena tuduhan tidak berdasar dari lelaki di depannya ini, Sheila menyentak tangan Aster dari sisi kirinya hingga terlepas.

Tentu Aster tidak membiarkan Sheila lolos dengan mudah. Lelaki itu menghentakan tubuh Sheila kembali pada posisinya.

" Gue belum selesai!" Tegas Aster.

" Apa lagi? Gue udah muak liat muka lo !"

Aster mengamati raut wajah Sheila yang tidak bersahabat. Kenapa di saat seperti ini Sheila semakin mempesona? Kulit mulus , bulu mata lentik serta bibir tebal seolah menggoda  ingin segera di.......

Shitt

Jangan gila lo Ter!
Batin Aster menepis segala pikiran kotornya.

"  Sengaja nunjukin diri di depan semua murid biar apa? Ngerasa paling cantik?"

Sheila tidak habis pikir dengan pertanyaan yang Aster lontarkan . " Kenapa. Takut ? Takut gue di sukai banyak cowok di sekolah ini?"

Aster terkekeh sinis " Lo gak sepenting itu!"

" Yaudah. Sekarang lepasin gue!"

Aster mundur selangkah, membiarkan Sheila beranjak dari tempatnya.

"Sheila you look so sexy" Suara berat Aster menginterupsi. Sheila mendadak berhenti di ambang pintu.

" Sexy my ass!"

"Yes. Your ass too."
Balas Aster pelan nyaris tidak terdengar oleh Sheila. Lelaki itu menatap kepergian Sheila bersama dengan seringai tipis terbit di bibirnya.

Ashole

***********

Sheila merampas sebotol air putih yang beberapa detik lagi sudah menyentuh bibir Zia. Menegaknya hingga tandas, bersama keringat yang menetes di sekujur tubuh.

" Sheilaa!! Dateng dateng main rampas aja lo!"

" Panas banget Zi!"

Zia Heran dengan penampilan Sheila yang berkeringat padahal hari ini tidak ada jam olahraga. " Habis nguli dimana? Keringat lo banyak banget njir" ujarnya jijik.

Sheila mendengus." Diem Zi, Gue lagi kesel ini"

Sheila duduk di kursi sambil mengipasi wajahnya dengan tangan. Bulu kuduknya masih merinding mengingat perkataan Aster beberapa saat yang lalu.

" Oh pasti karena kejadian di kantin tadi kan terus lo di marahin sama Aster. Gue mah udah hafal sama kelakuan tuh curut."

" Darimana lo tau kejadian di kantin. Dari tadi lo cuma mendekam di kelas terus!"

" Ya jelas  tahu lah, lo gak lihat di grup whatsapp? video lo udah heboh disana!" Zia memberitahu dengan menggebu.

Sheila buru buru merogoh ponsel dari saku rok nya. Dia Membuka grup sekolah yang ada di whatsapp, memang benar pesan chat dari aplikasi tersebut sampai empat ratus. Gila ! Kenapa jadi viral begini.

" Bego banget lo Sheii!" Gerutu Sheila pada dirinya sendiri.

" Emang bego! Siap siap aja kalo besok lo jadi most wanted " Zia berujar santai.

" Eh tapi bagus dong nanti banyak cowok yang deketin gue"

" Emang mereka mau kehilangan nyawa cuma karna deketin lo?"

Sheila menoleh, menatap Zia intens. " Why?"

" Lo kayak gak tau aja sama yang namanya Asterluca." Anjir benar juga apa yang di ucapkan Zia.

Setelah tahu kata berandalan yang tersemat pada diri Aster , Sheila tentu saja agak takut dengan pemuda itu. Raut mengerikan saat dia marah masih teringat jelas dalam otak cantik Sheila. Aster tidak akan segan segan menyakiti siapapun tanpa pandang bulu jika berani mengusik sisi liarnya.

Tapi Sheila tetaplah Sheila, dia bodo amat, jangan sampai  dirinya berurusan lagi dengan Aster! Ini hidupnya , dan akan melakukan apapun sesuai dengan apa yang ia inginkan.

TBC




JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

JANGAN PANGGIL THOR,
PANGGIL AJA NUNA,EONNI ,KAK ATAU MBAK. HEHE

SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang