Transmigrasi ~ 19

165K 15.3K 363
                                    

Kejadian di kamar mandi tadi pagi membuat SMA Cakrawala gempar. Sheila menjadi trending topik bahan ghibah. Banyak yang memaki Sheila dan menuduhnya psikopat. Haters Sheila berbondong - bondong menyuruh kepala sekolah untuk mengeluarkan dia dari sana.

" Cakep banget besti gue"

Sheila mendelik menatap Frezia. " Napa lo muji-muji. Pasti ada sesuatu"

" Iya!  Gue mau marah sama lo"

" Emang kenapa? "

" Lo tuh ya ngapain ladenin Si jalang. Lihat noh satu sekolahan pada demo mau keluarin lo! " Frezia memberengut kesal. Sangat tidak memaklumi tindakan Sheila.

" Di keluarin ya gapapa, kayak ga ada sekolah lain aja " Balas Sheila enteng.

"Dih gue kesel banget sama lo sumpah. Gue ga mau kehilangan sahabat kayak lo Sheila!"

" Zii, lo percaya kan sama gue? " Raut Sheila berubah serius.

" Kenapa lo nanya kayak gitu? Kita sahabatan udah lama ya Shei. Apapun yang terjadi gue pasti berada di pihak lo"

Perkataan Frezia membuat Sheila lega. " Makasih Zii gue sayang sama lo"

" Utututut tayang" Ujar Frezia sok imut. Mereka berdua berpelukan .

***********

Inti The Lions berkumpul di gudang sekolah yang mereka jadikan markas. Aster tampak menghisap batang rokok dan meniup asapnya ke udara. Galen dan Aksara duduk santai sambil membawa camilan di dekapannya.

Sedangkan Albirru, cowok itu masih di UKS menemani Refiza.

" Bos, cewek lo mau di keluarin dari sekolah " Ujar Galen memberitahu.

"Maksud lo? "

" Gara-gara kejadian tadi pagi " Sambung Galen lagi.

" Bukan hal yang besar. Bokapnya Aster pemilik sekolah kalo lo lupa" Sahut Aksara.

" Yaelah Sa, kalo dia salah ya harus tanggung jawab dong" Balas Galen dengan muka tengilnya.

" Di Antara kita bertiga, eh berempat sama Al. Lo yang paling bego! " sarkas Aksara.

" Dih, lo kali yang bego. Mentang-mentang dia cantik jadi lo bela sampek kayak gini. Dasar pemain! "

" Yang ga tahu apa-apa mending diem aja deh "

" Apa yang gue gak tahu? "Galen merasa bodoh mendengar perkataan Aksara. Cowok itu terlalu setengah-setengah jika berbicara. Setelah itu mereka semua bungkam.

PANGGILAN KEPADA SHEILA SAVVRIONA 12 IPA 2 DIMOHON UNTUK DATANG KE RUANG BK SEKARANG!

" Nah baru juga di omongin udah di panggil aja tu anak"

Suara riuh sorakan mencemooh berasal dari koridor terdengar sampai ke gudang sekolah. Aster membuang puntung rokok lalu menginjaknya sebelum bangkit dari tempat duduk. Aksara juga mengikuti di belakang.

" Mau kemana lo?" Teriak Galen di tinggalkan.

Aster masuk ke ruang bk tanpa basa-basi. Disana sudah ada Sheila, Refiza, Albirru dan juga Pak Doni selaku Kepala sekolah.

" Aster kamu ngapain ke sini? " Tanya pak Doni.

" Urusan Sheila, urusan saya juga" Jawab Aster lugas.

" Bagaimana ini Sheila, apa kamu tidak sadar kalau perbuatan yang kamu lakukan itu membahayakan orang lain? " Tanya Pak Doni.

" Jangan kebanyakan basa-basi. Apa hukuman saya? " Tanya Sheila berani.

" Kamu tidak mau membela diri? "

" Percuma nanti saya jelaskan panjang lebar kalau ga ada yang percaya"

" Sheila? " Aster memanggil. Sedangkan gadis itu tidak mau menoleh barang sedetikpun.

" Saya sangat menyayangkan perbuatan kamu Sheila. Padahal kamu ini siswi berprestasi loh" Pak Doni terlihat kecewa.

" Bapak kalau mau tahu kebenarannya kenapa gak lihat CCTV?  Jangan kebanyakan sandiwara pak! " Ujar Sheila tajam.

" Maksud kamu apa Sheila?!" Pak Doni kaget mendengar tuduhan Sheila.

" Iya kan,  bapak di bayar berapa sama mamanya Jalang itu? "

"Maksud kak Sheila apa! " Refiza berteriak.  Memasang muka terdzolimi.

" Nyokap lo kan yang bayar Pak Doni supaya mau ngeluarin gue dari sini? Sampe ngerusak CCTV segala? "

Plakkkk

" Kak Sheila jangan nuduh orang sembarangan ya! " Ujar Refiza menggebu-gebu.

Tidak mau kalah. Sheila menendang perut Refiza kuat-kuat. " Sekali aja lo berani sentuh gue, gue potong tangan lo," ancam Sheila menyeramkan. Auranya berubah gelap. Ketegangan mendominasi ruang bk. Mata Sheila mengobarkan kemarahan.

Aster maju, menahan pergerakan Sheila yang ingin mendekati Refiza. " Jangan kayak gini Shei."

" Lepasin gue brengsek! " Desis Sheila. Emosinya harus dilampiaskan dengan tepat.

Sheila mengambil ponsel dari saku roknya.  Ia memutar sebuah video yang memperlihatkan Pak doni sedang berbicara dengan orang yang di ketahui mama dari Refiza lewat telepon.

"Baik bu, beres. Saya pastikan Sheila bakal di keluarin dari sekolah ini" Itu merupakan perkataan pak Doni sebelum menutup telpon.

" Gue kalo ngomong pake bukti, gak kayak lo semua! " maki Sheila, menatap satu persatu orang disana.

" Al, kamu bawa Refiza pergi dari sini!" Perintah pak Doni.

"Baik pak. "

" Gue pastiin lo bakal mendapat balasan yang setimpal. " 

Sheila sudah tidak peduli dengan tampilannya sekarang. Pasti sangat acak-acakan.

" Lepasin gue!" Aster melepaskan Sheila setelah Albirru membawa Refiza keluar.

"Aster gue mau lo pecat dia" Perkataan Sheila membuat Pak Doni ketar-ketir.

" Jangan keluarin saya nak" Aster masih diam.

" Kalo lo gak mau, lo gak akan liat gue lagi setelah ini". Ancam Sheila.

Mata Aster membola. Ancaman yang di lontarkan Sheila sukses membuat jantungnya berdegup kencang. Bagaimana bisa Aster tidak melihat Sheila lagi? Sehari tidak bertemu Sheila saja Aster sudah uring-uringan dan gampang emosi. Apalagi selamanya?  Ini tidak boleh terjadi.

" Pak Doni mulai besok, Anda di pecat"

Sheila mengukir senyum kemenangan. Dia tahu Aster tidak akan bisa menolaknya. Sekarang Aster berada dalam kendalinya.

Wow daebak Sheila

Batin Sheila bangga.

TBC


UDAH DOUBLE UP YA....

MANA VOTED DAN KOMENNYA?

SPAM NEXT

500 vote untuk double up lagi?

JANGAN LUPA FOLLOW IG
@WPLEENA_

THANK YOU

SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang