Transmigrasi ~ 15

190K 16.3K 806
                                    

" MasyaAllah nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan" Ucap Galen terpesona menatap seorang gadis yang sedang bermain basket di lapangan bersama teman-temannya.

Pletak

"Anjing sakit banget cok" Galen meringis memegangi keningnya.

"Gak usah liatin punya gue! "Tegas Aster. Karena jam kosong kini mereka duduk-duduk santai di depan kelasnya, 12 IPA 4 yang langsung mengarah ke lapangan utama.

" Iya gue lupa bro" jawab Galen cengengesan.

"Heleh masih muda udah pikun aja lo " Sinis Albirru, tangannya terangkat melempar kain pel ke muka Galen.

" Yaelah bos lo kayak gak tahu gue aja"

Mata Aster tidak lepas dari pergerakan Sheila yang mendrible bola untuk ia masukan kedalam ring. Keringat membasahi tubuh hingga baju seragam Sheila basah. Hal itu membuat bentuk tubuhnya tercetak jelas. Cowok-cowok yang melihat itu langsung melontarkan cuitan menggoda pada Sheila. Dengan gerakan Slow motion gadis itu mengibaskan rambut indah yang ia gerai sepunggung.

"Beuh Sheila no counter." celetuk Galen.

Sheila tidak sendiri, ada lima orang yang bermain disana termasuk Frezia. Tentunya kelima cewek itu merupakan most wanted SMA Cakrawala.

Beberapa kali netranya bertubrukan dengan mata hitam legam milik Aster. Raut cowok itu terlihat biasa saja, alias datar. Namun pandangannya tidak lepas dari Sheila membuat gadis itu merasa risih.

Bola menggelinding keluar lapangan, sayangnya bola itu berhenti di depan kaki Aster. Sheila terdiam dia menunggu apa yang akan dilakukan cowok itu. Semua yang ada di lapangan memusatkan perhatian pada inti The Lions.

" Bos biar gue yang balikin" minta Galen. Dia takut jika mereka berdua bertengkar lagi. Karena Aster terdiam cukup lama sambil menginjak bola basket tanpa berniat memberikan pada Sheila.

" Pinjem cutter lo Sa" Ujar Aster.

Aksara langsung mengeluarkan cutter yang selalu ia simpan di saku celana.

" Mau ngapain lo? "Tanya Aksara penasaran.

"Jangan ngadi-ngadi bos! " Tegas Galen.

"Ter jangan bikin masalah " Albirru pun was-was dengan yang akan dilakukan Aster.

Aster tidak menggubris perkataan teman-temanya. Dia langsung mengiris bola basket hingga terkoyak.

Mata Sheila membulat tidak percaya. Dia langsung menghampiri Aster dan merebut bola yang sudah tidak terbentuk itu.

Dadanya naik turun akibat emosi menggebu " Maksud lo apa hah? "

" Lo pikir lo siapa bisa berbuat seenaknya? Lo rusak benda milik sekolah! Gila lo? " mata Sheila sudah ingin lepas dari tempatnya.

" Pantes Lo kayak gitu? " geraman Aster membuat semua murid merinding.

" Maksud lo apa? "

Aster melirik penampilan Sheila.

"Oh gue muak sama tingkah lo yang sok perhatian sama gue! "

"Ganti baju sekarang! "Titah Aster penuh penekanan.

" Enggak! "

"Sheila" desis Aster. Gadis ini sangat keras kepala.

Sheila tidak peduli dengan masalah hidup yang Aster punya sampai bertingkah layaknya anak kecil seperti ini.

Dengan keberanian tingkat dewa Sheila malah melepas kaos olahraga yang ia kenakan hingga membuat bahu mulusnya terekspos karena hanya memakai tank top.

Rahang Aster mengetat, tangannya mengepal kencang.

Murid SMA Cakrawala langsung heboh melihat keberanian Sheila yang menantang panglima The Lions.

" Tutup mata lo semua kalau gak mau gue congkel sekarang! " Murka Aster. Kondisi cowok itu sangat mengerikan sekarang. Inti The Lions pun langsung mengalihkan pandangan.

" Kenapa marah sayang? " Tanya Sheila mengejek. Dia sama sekali tidak takut dengan Aster.

Aster yang sudah terlanjur emosi langsung membuka seragamnya menyisakan kaos hitam miliknya. Ia memakaikan seragam putih itu ke tubuh Sheila dengan cepat.

Tanpa mengatakan apapun Aster menarik Sheila ke dalam kelas 12 IPA 4 yang merupakan kelasnya.

" Keluar lo semua! " perintah Aster pada penghuni kelas. Mereka pun bergegas keluar.

Sheila tidak berkomentar apapun. Dia bungkam menyaksikan tindakan Aster yang menurutnya lucu.

Setelah mengunci pintu, Aster langsung mengamuk kesetanan. Dia menendang meja hingga berserakan. Kursi-kursi yang tidak bersalah pun ia banting hingga remuk. Tangannya beberapa kali meninju tembok hingga berdarah. Emosi Aster sungguh tidak dapat di bendung.

Brakkkkk

Gubrakkk

Sheila memutar bola matanya malas"Aster stop! " Tegasnya. Jika Sheila tidak melarangnya mungkin kelas ini sudah tidak terbentuk.

" Kenapa selalu ngelakuin hal yang membuat aku marah hmm? " Tanya Aster.

" Masalah buat lo? "

" Aku gak rela kamu diliatin orang lain Shei! " Aster mendengkus frustasi. Cowok itu berkacak pinggang tidak tahu harus bagaimana lagi meluluhkan hati Sheila.

Sheila tertawa renyah meledek Aster " Emang lo siapa? "

"Shei, kita udah tunangan! " balas Aster tidak terima.

" Yaudah sekarang gue mau putus! "

Aster tercengang mendengar pengutaraan Sheila apa-apaan ini. Sheila meminta putus darinya? In your dream Sheila!

"Kenapa diem? "

" Tega banget kamu by" Aster tertunduk lesu. Matanya berkaca-kaca.

" Takut banget gue putusin." Sheila menahan tawa lalu membawa Aster ke pelukannya. Aster memeluk pinggang gadis itu erat dan menyandarkan kepalanya di ceruk leher Sheila dengan manja.
Aster menghirup aroma Sheila dan tersenyum tipis kenapa enak banget ?

" Udah jangan lama-lama, gue mau ke kelas! "

Aster dengan lesu membebaskan Sheila. Sebelum meninggalkan Aster, Sheila sempat mengedipkan matanya genit.

Aster terpaku, tangannya bergerak meraba dada sebelah kiri " Damn, I'm crazy in love."

Sheila tertawa renyah di sepanjang koridor ternyata seru juga mempermainkan Aster.

''Dasar bucin!''

TBC

NAH KALIAN LIHAT SENDIRI TINGKAH SHEILA YANG GAMPANG BERUBAH KEK BUNGLON 😭😭

SPAM NEXT

FOLLOW IG
@WPLEENA_

MAU BILANG APA SAMA

ASTER

ASTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang