[ PROLOG ]

498K 21.8K 238
                                    

Shela melajukan ducati merah yang ia kendarai dengan kecepatan di atas rata- rata. Membelah jalanan ibu kota dengan seragam sekolah lengkap di tubuhnya. Sesekali ia melirik ke arah jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Waktu menunjukan pukul 6.45 yang artinya lima belas menit lagi gerbang utama SMA Angkasa akan di tutup.

Dari arah yang berlawanan, Shela melihat sebuah truk melaju kencang. Karena terkejut ia menekan rem dengan kuat. Shela menggeram frustasi ketika hal tersebut tidak membuahkan hasil. Kecepatan motornya tidak berkurang sedikit pun. Saat itu juga Shela menyadari kalau ada yang sabotase motornya.

Shitt

Brukk

Arghhhhhhh

Tubuh Shela terpental menubruk pembatas jalan. Nafasnya tersengal.
" Ma'afin Shela, papa, mama, bang Al" Setelah mengatakan itu yang Shela rasakan hanya sakit di bagian dada dan kegelapan.

Darah segar mengalir di jalanan licin itu. Ya, Shela Agathasiva mengalami tabrakan maut yang merenggut nyawanya.











Cerita baru guys, disini aku bakal rajin update dan juga lebih hati-hati dalam pemilihan kata, tanda baca ,dll.

Aku harap kalian enjoy dan suka sama ceritanya.





SHEILA : The Judgement Day (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang