"Kamu kenapa?" Tanya Abrisham polos, namun masih mengelus lembut kepala istrinya.
"Kamu udah gila! Harusnya kamu bilang kalau j*lang itu maksa kamu!" Kesalnya.
"Kan tadi aku sudah mau jelasin, kamu nya saja yang menyela terus." Vira mengangguk, lalu menatap Abrisham.
"Hwaa...maafin Vira ya, nanti kalau gak di maafin istri cantiknya hilang loh..." mendengar nada manja itu Abrisham ingin tertawa tapi ia merasa kasihan juga lalu memeluknya dengan hangat.
"Ihh lepasin!" Vira mendorong jauh tubuh suaminya.
"Katanya mau minta maaf, kok malah gitu lagi?" Tanya Abrisham.
"Pakaian kamu bau parfum wanita itu, aku gak suka!" Abrisham segera masuk ke ruangan rahasianya dan mengganti pakaiannya kembali dengan kemeja berwarna beda.
Lalu duduk dan kembali memeluk istrinya. "Maaf, aku terlalu syok hingga tanpa sadar dia sudah menyentuh suami kamu ini." Vira mengangguk.
"Iya udah di maafin kok, istrinya kapan?" tanya Vira.
"Udah sejak awal, karena aku yakin itu karen kamu merasa kecewa sama aku makannya teriak gitu, kamu tau dari mana sampai gak salah paham?" Vira terkekeh.
"Ada deh, Cctv kan masih On aku gak bisa nyalahin Imamku ini karena memang dia di goda bahkan kamu aja syok waktu dia datang, kalau memang kamu manggil dia harusnya kamu wajahnya senang dong." Abrisham bersyukur memiliki istri pintar dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
"Pintarnya Humairaku..." Mencium istrinya, rasa senang muncul di benak Vira karena inilah ia sangat mencintai suaminya tidak pernah marah dan selalu mengatakan hal yang jujur sehingga dia tidak pernah di kecewakan.
"Iya dong, banyak wanita yang ingin
Mengincar kamu makannya aku sebagai istri harus lebih pintar dari mereka." Abrisham mengangguk setuju."Ada apa datang kesini?" Vira mengetuk dagunya.
"Mau mergokin suami aku lagi selingkuh." Abrisham melotot lalu menatap tajam pada istrinya.
"Hehe...bercanda...tapi emang kan kalau aku gak ada kamu pasti selingkuh beneran kan, ngaku, tadi aja diem pas di sentuh dia!" Abrisham menghela nafas lalu semakin mengeratkan pelukannya.
"Mana ada, waktu kamu datang aku masih syok, kalau aku udah sadar aku pasti tampar bahkan tendang dia sampai dia sawan." Vira terkekeh.
"Masa? Kamu gak boleh ya kasar sama cewek, nendang sih boleh haha..." Abrisham mencubit gemas istrinya.
"Kamu nih apa bedanya??" Ucap Abrisham gemas.
"Ya beda, kalo nampar dia kamu nya nyentuh pipi dia kalau nendang dia kan kaki bau kamu yang nendang dia." Abrisham yang gemas akan perkataan istrinya segera menggelitik perutnya hingga Vira tertawa keras.
"Rasain!!" Geram Abrisham.
5 menit dengan bercanda akhirnya Vira ingin berbicara serius membuat Abrisham pun melakukan hal yang sama.
"Ada kabar baru mengenai Kak Aftar, kasihan Kak Adara jadi tidak semangat hidup." Abrisham menghela nafas.
"Menurut informasi Aftar tinggal di rumah sewaan kecil, mata-mata ku bilang setiap saat ada wanita yang selalu mendatanginya dan pulang dalam keadaan menangis." Mendengar itu Vira terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Ku Memilih (END)
Roman d'amourDiapit antar dua kemungkinan membuat dua saudara memiliki kesempatan memilih, namun takdir tidak bisa di elak karena mereka tetap harus menjalankan sebuah amanah keluarga. Adara kakak yang dewasa dan bijak dalam mengambil keputusan, sedangkan Tanvir...