02

1.4K 90 2
                                    

Di sekolah aciel hanya dikenal sebagai siswa jalur beasiswa, tidak ada satu orang pun yang tau bahwa aciel adalah salah satu bagian dari kalingga mahantta, keluarga terpandang yang sangat di segani oleh banyak orang. Tak heran jika aciel menjadi bulanan abian genk, tapi hanya abian genk yang membullynya, selain abian genk tidak ada yang berani menyentuh aciel karna sudah digarisbawahi  bahwa aciel adalah babunya abian genk, maka dari itu hanya abian genk lah yang selalu mengganggu nya, tak jarang juga aciel mendapatkan pukulan dari abian genk disekolah,  sedangkan di rumah aciel juga mendapatkan pukulan dari abang abangnya.

Hari ini aciel pulang sekolah telat lagi karena ulah abian genk yang mencegat di depan pintu gerbang sekolah hanya untuk memukuli nya melampiaskan semua amarahnya hanya karna kalah tawuran dengan sekolah tetangga, aciel sampai di rumah dengan wajah penuh luka.

Semoga semuanya belum dirumah ujar aciel dalam hati, sambil gemetaran membuka pintu rumah, tapi sayang dewi fortuna belum berpihak padanya, begitu pintu terbuka di sana sudah ada beberapa kakak nya yang sudah menunggu aciel dari tadi.

"MASIH INGET RUMAH, JAM BERAPA SEKARANG BARU BALIK" ujar brian si kakak nya yang ketiga, aciel hanya melirik jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 18.00, lalu menunduk takut melihat kakaknya yang sedang marah.

"JAWAB ACIEL, DARIMANA JAM SEGINI BARU BALIK, LIHAT SINI JIKA ORANG SEDANG BICARA" tegur aarav sang kakak tertua yang paling ciel takuti, sambil gemetar perlahan aciel mengangkat wajahnya melihat kakak nya.

PLAK!!.. "BAGUS!! MAU JADI JAGOAN DI LUAR SANA? SEKALIAN JANGAN PULANG!" Murka arsen kakak keduanya sambil melayangkan tamparan ke wajah aciel, aciel hanya diem menatap kakaknya.

"Malam ini tidak ada makan malam,  bersihkan meja makan dan piring kotor lalu pergi belajar" ujar el kakaknya yang kelima.

Aciel segera berlalu membersihkan meja makan dan mencuci piring kotor setelah selesai ia beranjak ke kamarnya mengambil handuk lalu beranjak kekamar mandi membersihkan diri.

Tak berlama lama dia keluar dari kamar mandi di kagetkan dengan sosok kakaknya yg keenam sudah duduk anteng di pinggir ranjang.

"Kak ev kenapa disini" cicit aciel sangat pelan namun masih bisa terdengar.

"Sini" ujar ev sambil menepuk pinggir ranjang, aciel menghampiri nya lalu duduk di hadapan kak ev.

"Apa disekolah kamu sering dibully? luka luka ini karna kamu dibully kan" tanya kak ev sambil mengobati luka di wajah aciel.

Kedua netra aciel membola kaget dengan ucapan kak ev, tapi ciel hanya bisa diem sambil meringis pelan merasakan lukanya yang sedang diobati oleh kak ev.

"Kakak percaya kamu tidak pernah berantem disekolah, kalau kamu di bully kamu laporin mereka ke guru biar mereka dihukum" ujar kak ev sembari membereskan peralatan p3k nya.

"Ciel gapapa kak", cicit ciel pelan sambil menundukan kepalanya.

"Ini makan dulu, dari pagi belum makan kan" ucap kak ev. Ciel hanya diem menatap makanan tersebut tanpa berani mengambil nya.

"Cepat makan abis itu kerjain tugas sekolah lalu istirahat, ga usah takut ada kak ev disini, kak ev tungguin" ucap ev.

"Terimakasih kak" ucap ciel mengambil piringnya terus memulai memakannya perlahan.

Tak lama ciel yang selesai makan, ia pun segera beranjak keluar sambil membawa piring kotornya, "Sini biar kak ev aja yang bawa kedapur, kamu selesaikan tugas sekolah nya terus istirahat" cegat kak ev ketika melihat ciel berjalan membawa piring kotor nya.

"Makasih kak" ucap ciel yang hanya mendapatkan usakan pelan dari kak ev dipucuk kepalanya, ciel melirik jam di atas meja menujukkan pukul 21.00, langsung mengambil tugas sekolah dan mengerjakan semua tugas nya termasuk punya abian genk, selesai mengerjakan semua tugas nya dia beranjak menuju ranjangnya. sembari berdoa dalam hati agar esok hari lebih balik lagi tak lama ia pun terlelap dalam tidurnya.

TBC

-Hoshi-

뭐라고요Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang