03

1.1K 92 2
                                    

Tak biasa pagi ini aciel telat bangun, di lihat nya jam di atas meja menunjukkan pukul 06.00 langsung ia bergegas mandi dengan sedikit terburu buru

Setelah siap dengan seragam yang melekat di tubuhnya dan tas yang terlampir di punggungnya ia pun berlari kecil menuju dapur

Memasak sarapan untuk para abang nya, 'beruntung masih keburu masak dan juga para abang nya belum ada yang kelihatan' runtuknya dalam hati.

Sebuah hidangan nasi goreng telah siap di meja makan dan 4 kotak bekal yang akan dia bawa kesekolah.

"Bi aciel berangkat dulu" ucap aciel sambil memasukkan 4 kotak bekal kedalam paper bag lalu belari kecil keluar rumah dengan sedikit terburu buru.

"Hati hati di jalan den" teriak bibi dari arah dapur sambil membereskan peralatan masak yang sudah di keringkan.

Aciel melirik jam yang melingkar di tangannya menunjukkan pukul 06.30.

Semoga tidak telat, semoga busnya belum datang runtuknya dalam hati ia berlari cepet menuju halte depan kompleks rumahnya tak lama dia sampai di halte, sebuah bus tujuannya datang tak lama.

Jam sudah mendekati pukul 06.55, aciel berlari dengan sekuat tenaga demi mencapai pintu gerbang sekolahnya sambil berteriak,

"Tunggu sebentar pak" tahan aciel sambil menyeka keringat yang sudah membasahi hampir semua seragamnya.

"Tumben den aciel datang nya rada siang" tanya satpam membiarkan aciel masuk kedalam, karna pak satpam tau aciel anak yang rajin.

"Iya pak saya kesiangan, terimakasih telah membiarkan saya masuk kedalam" ucap aciel sambil membungkukan badannya ke arah satpam, lalu dia pun bergegas menuju kelasnya.

Hosh... Hosh... Hosh... "Beruntung belum ada guru" ucap aciel dalam hati ia memejamkan matanya sambil menarik nafas pelan lalu membuangnya berkali kali dia melakukan hal yang sama sambil merasakan sakit di dadanya mulai menghilang.

Brak!!.. satu anak buah abian memukul meja dengan keras akibatnya mengundang semua atensi siswa kelas itu menoleh ke arah abian genk, "LIAT APA KALIAN" teriak finn. semuanya pun hanya diam mengacuhkan abian genk.

Deg.. Deg.. Deg.. Lain dengan aciel yang kaget mendengar teriakan keras dia pun meremas dadanya yang merasakan sakitnya kembali

Jantung nya kini berulah kembali wajah aciel yang dipenuhi peluh keringat terlihat pucat hanya bisa meringis nyeri.

Abian yang melihat adanya yang tidak beres dengan aciel dia segera membawa aciel menuju uks yang di ikuti oleh kedua temannya abian.

Brak!!... Pintu uks yang terbuka kasar membuat seorang dokter di dalamnya kaget dan mengarahkan atensi nya kepada seorang bocah yang wajah nya sudah sangat pucat.

"Cepat baringkan dia di atas brankar" ucap sang dokter sambil mengambil alat tensi dan stetoskop lalu mengecek tekanan darah dan detakan jantung nya.

Aciel yang masih memejamkan matanya menahan rasa sakit di bagian dadanya meminta tolong untuk mengambilkan tasnya di kelas, abian yang mendengarnya langsung kembali ke kelas aciel untuk mengambil tasnya.

Abian yang sudah kembali ke uks tak langsung masuk karna dia mendengar percakapan aciel dengan dokter tentang penyakitnya

"Apa kamu memiliki riwayat jantung" tanya sang dokter yang menatap nya.

"Iya, saya lemah jantung bawaan dari kecil" jawab aciel.

"Cepatlah berkunjung kerumah sakit untuk mengecek kondisi jantungmu,riwayat sakit jantung bukan hal sepeleh" ucap dokter.

"Iya dok dua hari lagi saya jadwal rutin cek up kesana, hari ini kesalahan saya karna kesiangan makanya saya berlari karena telat kesekolah" sesal aciel.

"Kamu istirahat dulu di sini, jam pelajaran yang kamu lewatkan sudah di mintakan izin" oleh temenmu ucap dokter sambil berlalu.

Tanpa aciel sadar jika ucapan nya dengan sang dokter terdengar oleh abian termasuk penyakit yang selama ini aciel rahasiakan dari orang orang.

"Ini tasnya" ucap bian yang baru memasuki ruang uks saat percakapan aciel dengan dokter selesai lalu menyerahkan tasnya

Aciel yang menerima langsung membuka tas nya dan mencari obatnya, setelah mendapatkan obatnya ia pun segera menelan obat itu tanpa air

TBC

-Hoshi-

뭐라고요Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang