10

916 61 0
                                    

Tin.. Tin.. Tin.. Sebuah mobil berhenti tepat di depan aciel lalu ada seseorang yang turun dari mobil menghampirinnya dengan sedikit cemas karna melihat wajah aciel yang sedikit pucat dan keringat yang terus membasahi wajahnya.

"Aciel, kenapa ada yang sakit?" Tanya liam sambil mengambil tas dan paper bag nya aciel lalu membawanya ke dalam mobil.

"Obat nya udah di minum belum ciel, apa kita kerumah sakit aja periksa keadaan kamu, muka kamu sedikit pucat" tanya abian sembari melirik aciel lewat spion depan, ia melihat finn membantu nya mengeringkan keringat yang membasahi wajah aciel.

"Makasih, tapi aku gapapa kita bisa langsung kesekolah, siang aja kita kerumah sakit hari ini juga jadwalku harus ke rumah sakit" ucap ciel yang masih memejamkan matanya menahan sedikit sakit yang menyerang dadanya.

"Jam istirahat jangan jajan, aku udah bawain bekal buat kalian" ucap ciel sambil menunjukkan paper bag yang dia bawa dari rumah.

Mobil abian pun memasuki perkarangan sekolah, "Sudah sampai ayo kita turun" ucap abian sambil mematikan mesin mobil.

"Tunggu bentar bian" ujar finn yang sedang membalurkan minyak angin di daerah dadanya aciel agar lebih hangat, abian yang melihat aciel tidak membawa hodie nya ia segera mengambil hodie cadangan yang selalu ia siapkan di mobilnya.

"Ciel tunggu, pake hodie dulu biar hangat" ucap abian sembari  memberikan hodienya yang masih baru, lalu di bantu liam memakaikan hodienya.

"Terimakasih ya bian, liam, finn" ucap aciel sambil tersenyum. Mereka berempat memasuki kelas masing" karna kelas mereka berbeda walau mereka satu tingkatan

"Tet.. Tet.. Tet.."  Bunyi bell masuk sekolah semua siswa/i langsung memasuki kelasnya, tak lama pelajaran pun dimulai.

Hari ini kebetulan ada pelajaran olahraga gabungan, semua siswa kelas 11A &11B pun menganti pakaian olahraga termasuk aciel juga ikut menganti pakaian olahraganya.

Semua siswa yang sudah menganti pakaian langsung berkumpul di lapangan.

"Perhatian anak anak hari ini ada pengambilan nilai untuk olahraga  lari, bapak tidak mau tau semua harus mengambil nilai atau nilai nya kosong" tegas guru olahraga sambil menyipkan nama nama yang akan di panggil.

Abian dan genk menjadi sangat protectiv semenjak mereka berteman seperti saat ini ketika mendengar perintah dari guru olahraganya mereka langsung memfokuskan matanya mencari keberadaan aciel, mereka melihat aciel sedang menghampiri guru olahraganya seketika itu mereka juga menghampiri aciel.

"Maaf pak, boleh saya tidak mengambil nilai olahraga lari?, boleh tidak pengambilan nilai nya di ganti dengan lisan aja pak" taya aciel yang takut takut melihat guru olahraganya yang terkenal galak

"Tidak bisa aciel, ini sudah perarturan dari sekolah,kecuali kalau kamu mau nilai kamu kosong" jawab sang guru dengan tegas.

Aciel yang tidak bisa berbuat apa apa hanya terdiam melamun sambil melihat siswa/i yang sudah mulai di panggil satu persatu.

"Larinya pelan saja ciel ga usah cepat cepat" ujar liam sambil menepuk pundak aciel, aciel yang merasakan sakitnya muncul lagi hanya pasrah berharap tidak akan terjadi apa apa pada saat pengambilan nilai praktek.

Kini tiba giliran aciel untuk mengambil nilai, aciel pun bersiap di tempatnya. Dalam hitungan ketiga, aciel sudah melesat menuju titik yang di tentukan tapi di tengah jalan kegelapan menghampiri nya sampai saat seseorang teriakan namanya saat itu juga dia ambruk ketanah.

TBC

-Hoshi-

뭐라고요Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang