Liam yang terbangun melirik jam yang ada di atas meja menunjukkan pukul 05.00, ia segera bangun lalu kekamar mandi mencuci muka.
Tanpa sengaja liam melihat aciel tidak ada di kasurnya, ia segera keluar kamar mencari aciel, dirinya menemukan aciel di kamarnya sedang fokus dengan buku pelajarannya.
Semalam liam dan abian membantu aciel menyalin yang tertinggal hingga larut malam akhirnya mereka memutuskan untuk menginap karna besok hari sabtu dan sekolah pun libur.
"Ciel masih subuh ini, istirahat dulu ya" ujar liam yang menghampiri aciel yang masih fokus dengan buku nya. Merasa tidak ada respon, liam pun mengelus pelan punggung aciel, aciel yang merasakan sentuhan di pundaknya segera ia menoleh.
"Masih subuh, kenapa udah disini, tidur lagi ya entar di cariin kakak kamu loh" ucap liam.
"Dikit lagi selesai liam, entar abis ini aku balik kekamar, aku selesain ini dulu biar ga ada pikiran lagi" ucap aciel sambil memberikan senyuman tipis. Akhirnya liam menemani aciel memberekan tugas nya.
"Akhirnya beres juga" ujar aciel sambil merengangkan kedua tangan nya, liam yang melihat aciel sudah selesai langsung membawa aciel kekamar kakak nya, tak lupa ia mengunci lagi pintu kamar nya
Karna ini hari libur maka semua penghuni rumah bangun agak siang, tidak termasuk dengan aciel yang kini telah terbangun lalu melihat jam yang menunjukkan pukul 08.30, arti nya sebentar lagi semua abang abang nya akan bangun dan berkumpul untuk sarapan, aciel pun segera beranjak dari tempat tidurnya, tanpa ia sadari jika ia telah membuat kak ev terbangun.
Aciel segera menuju dapur, lalu segera melakukan aktivitas nya membuat sarapan, hari ini dia membuat onigiri dan nasi goreng pedas, aciel yang bergitu fokus dengan perkerjaan tak menyadari jika kakak nya sedang memperhati kan dirinya.
"Adek lagi ngapain" tanya kak ev yang memecah fokus aciel, aciel sontak kaget melihat kak ev sudah ada di depannya.
"Bentar ya kak, aciel lagi siapin sarapan buat kalian" ucap aciel sambil menata masakannya. Tak lupa juga ia telah menyeduh teh bunga matahari untuk kakak tertua nya dan kakak keduanya, juga dengan dua buah susu kotak yang beda rasa ia siapkan di meja makan.
Ev yang sendari tadi sudah duduk di bangkunya memanggil aciel yang akan kabur kekamar, ev pun mendudukan aciel di pangkuannya.
"Tidur lagi ya masih ngantuk kan, temenin kakak sarapan ya, kakak gendong okay" ujar kak ev sambil mengusap usap punggung aciel membuat aciel merasakan kantuk.
Selang tak berapa lama muncul lah el bersama liam dan abian lalu bergabung di meja makan, el pun mengambil tempat duduk tepat di sebelah kembarannya sedangkan liam di sebelah abian di sebelah kak el.
"Adek tidur?" bisik el kepada ev
"Sssttt.. baru merem, kecapean abis siapin sarapan" ucap ev pelan.Tak lama saudara yang laen pun berkumpul di meja makan, baru ingin berisik el langsung mengeluarkan aura dinginnya membuat semua saudaranya diam tak berkutik.
"El ud beres makan nya, sini aciel el aja yang pangku, ev selesaikan makanan nya" ucap el sambil mengambil alih aciel dengan pelan dari pangkuan ev.
"Bobo lagi dek" ucap el sambil mengelus pelan punggung aciel, bukan nya tertidur lagi aciel malah terbangun karena mencium wangi roti tawar.
"Mau roti tawar" cicit aciel pelan saat melihat liam sedang membuka bungkus roti tawar
"Roti tawar aja cepet ya" ucap liam ambil membuang pinggiran roti lalu melipat roti nya menjadi berapa bagian lalu menyerahkan ke aciel.
"Adek makan roti tawar nya kok begitu, ga mau pake selai / butter?", tanya kak el yang hanya di jawab dengan gelengan kepala efek masih mengantuknya.
"Ciel kalau makan roti tawar begitu kak, dia ga suka pinggirannya, harus di lipet dulu baru di makan katanya biar kenyang" ucap liam sambil menyediakan satu lembar lagi untuk aciel.
"Den ini susunya udah bibi panasin" ujar bibi sambil menaruh nya di atas meja
"Susu punya siapa itu bi?" tanya ev sambil menyelesaikan makanan nya.
"Punya adek kak ev, makasih ya bi" jawab aciel yang terkantuk kantuk.
TBC
-Hoshi-
KAMU SEDANG MEMBACA
뭐라고요
Short Story"Kapan mereka bisa menerima diriku?" "Hiks... Hiks... Hiks... "Tapi adek gimana, aku ga mau kehilangan adek" "Kalian ga lupa kan dia itu pembawa sial di rumah ini" "Jangan lupakan atas apa yang di lakukan anak itu, seharusnya semenjak orang tua kit...