El hanya diam mengacuhkan mereka lalu beranjak meninggalkan ruang makan sambil membawa nampan berisi makanan serta ev yang mengikuti nya sembari membawa segelas air hangat.
"Bi... tolong anterin makanan kita kekamar ya, makasih bi" ucap ev.
"Adek... Bangun bentar makan dulu abis itu minum obat" ucap el sembari membangunkan dengan mengelus pelan kepalanya.
Aciel terbagun ketika merasakan sentuhan di kepalanya "Kak el..." ucap aciel pelan
"Makan dulu ya dek, kakak suapin" ucap el sembari membantu aciel bangun lalu meninggikan bantal senderan nya.
"Minum dikit dulu teh hangetnya de" ucap ev sembari membantunya minum lalu mulai memakan dengan di suapin el.
"Udah kak, aciel udah kenyang, buat entar lagi aja, jangan di buang masih bisa di panasin lagi" ucap aciel sambil meminum teh serta obatnya yang diberikan oleh kak ev.
"Tok... Tok... Tok... Permisi den ini bibi antar makanan buat kalian" ucap bibi liam yang dekat dengan pintu langsung membukakan pintu lalu membantu bibi membawa nampan yang berisi makanan.
"Makasih ya bi, ini sekalian tolong di simpen makanan aciel tadi baru makan sedikit, jangan di buang biar aciel bisa makan lagi tinggal nanti el yang panasin" ucap el sembari menyerahkan piring berisi makanan bekas aciel.
Ketika mereka sedang makan ada yang mengetuk pintu dari luar "Masuk, pintunya ga di kunci" ucap ev.
El yang melihat keenan dan nathan yang mengetuk pintu "Keenan.. Nathan..? Kenapa kesini?" tanya el yang sedang makan."Kita mau cari aciel, tadi kita cari di kamarnya ga ada orangnya" ucap salah satu dari mereka.
"Acielnya tidur, tumben cari aciel mau ngapaen" taya el sembari merapihkan bekas makanannya.
"Aciel tidur dimana? tadi di kamar dia ga ada" ucap keenan bingung.
"Aciel udah pindah kamar, disini sekarang tidurnya bareng kita, tuh anak nya sedang tidur" ucap el menunjuk ke arah gundukan selimut, terlihat aciel yang sedang tidur dalam selimut.
"Kalian kenapa cari aciel, besok aja ya, aciel nya jangan di ganggu dulu" ucap ev yang sedang mengelap pelan butiran keringat di wajah aciel.
Mereka yang melihat aciel sedang tidur pun berlalu dari kamarnya si kembar dengan sedikit perasaan iri melihat aciel yang tidur dengan kakak kembarnya.
Ev yang pergi kedapur dengan membawa piring kotor berpapasan dengan kakak pertama nya yang sedang mengambil minuman.
"Siapa yang suruh anak itu pindah kekamar kalian?" tanya aarav
"Ga ada yang suruh emang kita aja yang mau adek sekamar dengan kita" jawab ev sembari menaro piring kotor kedapur.
"Kalian ga lupa kan atas apa yang di lakukan anak itu, seharusnya semenjak orang tua kita meninggal, anak itu sudah pergi dari sini, tapi dia tidak tahu diri dan masih aja menjadi benalu di rumah ini" ucap aarav yang membuat ev sedikit kesal karna ucapannya.
Ev pun kembali kekamarnya menghiraukan ocehan dari aarav karna ev sudah tidak tahan dengan ucapan aarav.
"Ev... Kenapa?" tanya el ketika wajah masam kembarannya ia pun menghampiri ev, lalu memeluk kembarannya dan mengusap pelan punggung kembaran nya guna memberikan ketenangan.
El tau jika ev sedang tidak dalam kondisi baik seperti menahan amarahnya, ia membawa ev ke luar baklon mencari udara segar.
"Gimana jika kita pindah dari sini, kita bawa aciel ikut dengan kita el" tanya ev yang tanpa ia sadari air matanya keluar begitu saja.
"Apa yang terjadi ev, sapa yang membuat ev seperti ini" tanya el sembari menghapus air matanya ev.
Ev yang sudah tidak tahan lagi akhirnya mengeluarkan uneng uneng nya, ia menceritakan semuanya, tanpa sadar membuat el mengepalkan tangannya.
TBC
-Hoshi-
KAMU SEDANG MEMBACA
뭐라고요
Короткий рассказ"Kapan mereka bisa menerima diriku?" "Hiks... Hiks... Hiks... "Tapi adek gimana, aku ga mau kehilangan adek" "Kalian ga lupa kan dia itu pembawa sial di rumah ini" "Jangan lupakan atas apa yang di lakukan anak itu, seharusnya semenjak orang tua kit...