15

740 45 0
                                    

"Ga usah beli makanan ev, aku udah suruh bibi siapin bekal buat kita semua, jangan lupa bawa botol minum kita sama punya aciel juga, ayo berangkat" ujar el mematikan lampu kamarnya lalu beranjak  ke dapur.

"Bi makanannya udah siap? kita mau jalan sekarang, titip pesen sama mereka kalau aku sama ev pergi dulu ada urusan besok baru balik, pesenin juga kalau aciel besok baru balik bilang ke mereka kalau aciel lagi tugas kelompok di rumah teman nya dan sudah izin ke kita ya bi, jangan bilang kalau aciel di rumah sakit" ujar el sembari memanaskan mobil nya dan bersiap berangkat ke rumah sakit,  malam ini mereka menginap di rumah sakit.

"Gimana keadaanya aciel?, ada keluhan apa ga?" tanya kak ev ketika mereka sampai di ruang rawat aciel,  mereka melihat aciel yang sedang tidur begitu juga dengan liam yang tertidur di sofa hanya abian yang terjaga.

"Aciel okay kak, tadi ada kunjungan dokter, aciel boleh pulang besok kalau entar malam jantung nya tidak berulah kembali" jawab abian sembari bangun dari tempat duduk nya mempersilakan kak ev yang menyampirinya untuk duduk.

"Aciel baru tidur apa udah lama? Bian makan dulu gih, bangunin liam juga, kita bawa makanan dari rumah" ucap kak el sembari menata beberapa masakan di atas meja.

"Aciel udah tertidur lama kak, bangunin aja dia belom makan, cuma makan roti dari tadi" ucap abian sambil membangunkan liam yang tertidur di sofa.

Kak ev yang duduk di samping ciel pun mengelus pelan kening aciel sembari memanggil pelan.
Aciel yang merasakan ada sentuhan perlahan ia membuka mata nya.

"Kak ev... Kapan sampai nya?, kak el mana?" Tanya aciel sembari bangun mendudukan diri nya.

"Kita baru sampai dek, makan dulu ya, bibi udah masakin kesukaan adek" ujar kak el sembari mengambil kan nasi berserta lauknya lalu menghampiri aciel yang sedang duduk.

"Ayo makan, bian, liam juga makan,  itu udah disiapin piringnya" ucap kak el sembari mengambil botol minuman punya aciel lalu menyerahkan nya ke aciel yang sedang makan.

"Terimakasih ya kak el" ucapan aciel sembari tersenyum tipis lalu melanjutkan makannya pelan pelan.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 hari pun sudah berganti malam "Udah malam kita balik dulu ya, ciel" pamit abian dan liam, mereka pun meninggalkan ruang rawat aciel.

"Besok pagi tunggu kakak disekolah, besok pagi kakak kesekolah aciel,  kalian besok antarin kakak ketemu kepala sekolah aciel" ucap kak el yang tiba tiba mengejar langkah  mereka.

"Oke kak besok kita tunggu depan gerbang sekolah, terimakasih juga udah bawain kita makanan, kita balik dulu kak" ucap abian.

Setelah berbicara dengan temannya aciel, el tidak langsung balik ke ruang rawat. Melainkan pergi ke cafetaria rumah sakit.

"Pesen cappuccinonya satu kak" ucap el.

"Baik kak mohon di tunggu sebentar, Atas nama siapa minumannya?" tanya kasirnya.

"El" jawabnya sembari mengedarkan pandangannya mencari tempat kosong.

El yang menemukan tempat kosong  lalu beranjak  ke sana, tapi tak sengaja ia bertabrakan dengan orang sehingga ia ketumpahan sedikit minuman.

"Sorry... Sorry tidak sengaja" ujar orang itu yang tidak sengaja menumpahkan minumannya.

"Xander... Ngapain di sini?" taya el yang sedikit terkejut karna yang menabraknya ternyata teman satu fakultas nya.

"Adek gua di rawat disini, Lah elvan disini ngapain?" taya xander.

"Sama adek gua juga dirawat disini, tunggu bentar" jawab el sembari  mengambil  pesanan  minuman nya yang sudah tersedia.

Akhirnya mereka pun berbincang di taman rumah sakit.

"Adek lu sakit apa xan?" tanya el

"Tumor otak stadium tiga, udah ga ada harapan lagi, kita hanya bisa pasrah, tapi adek gua masih mau berjuang" jawab nya dengan raut wajahnya yang terlihat sedih.

"Adek lu sendiri sakit apa?" tanyanya

"Jantung bawaan dari kecil, jantung kumat lagi tadi pagi pas di sekolahnya, kita lagi usahain mencari  pendonor jantung yang cocok, karna sampai sekarang  belum ada yang cocok" jawab el.

TBC

-Hoshi-

뭐라고요Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang