"Terimakasih sudah menolongku dan membawaku ke uks, ini ada bekal buat kalian, sudah ku masakan dari rumah biar kalian tidak jajan sembarangan, jangan lupa di balikin kotak nya jika sudah selesai" ujar aciel memberikan paperbag yang berisi 3 kotak bekal.
Abian hanya diam lalu menerima ketiga kotak tersebut dan tak lupa mengucapkan terimakasih.
Jam pelajaran kedua sudah dimulai kembali aciel yang merasakan sakitnya sudah mendingan kini ia sudah kembali ke kelasnya mengikuti jam pelajaran kedua.
Tak terasa bunyi bell tanda istirahat terdengar semua siswa siswi pun berhambur keluar kelas tapi tidak dengan aciel dia tetap di kelas guna menyalin catatan pelajaran pertama yang tertinggal
Beruntung saja ketua kelasnya berbaik hati mau memberi tau materi yang tertinggal dan tugas yang harus di kumpul hari ini juga.
Aciel yang begitu fokus menyalin catatannya tak sadar jika ada beberapa orang yang sudah duduk di depan nya memperhatikan aciel yang begitu serius menyalin catatannya
Abian yang tak sabaran melihat aciel yang begitu fokus dengan catatannya langsung menutup buku yang sedang disalin oleh aciel sambil mendelikan ke dua mata nya.
"Jam istirahat bentar lagi selesai, cepat habiskan bekalnya" ujar abian yang sedari tadi melihat sekotak bekal yang belum tersentuh
Aciel yang terkejut pun langsung segera menghabiskan bekal nya dengan terburu buru hingga akhirnya dia tersedak makanannya.
"Uhuk.. Uhuk.. Uhuk.." Aciel yang terbatuk batuk sambil memukul pelan dada nya langsung di tahan abian dengan menyerahkan sebotol mineral water yang masih tersegel.
"Ini minum airnya jangan di pukulin dada nya entar tambah sakit" oceh abian.
"Terimakasih bian" ucap aciel sambil tersenyum tipis.
"Makanya waktu nya istirahat digunain buat istirahat, jadi makannya ga di buru buru kaya di kejar setan" ucap liam yang dari tadi gemes ngeliat cara makan aciel yang terburu buru.
Sedangkan finn yang melihatnya hanya geleng geleng kepala melihat keunikan aciel yang sangat langka.
Pov abian
"Finn, liam entar pulang cari aciel kita balik bareng" ujar abian kepada kedua temannya yang membuat kedua teman nya bingung dengan sikap abian.
"Tumben ajak aciel pulang bareng, ada apa bian" tanya liam yang duduk di bangku samping nya.
"Udah ntar pulang cari aciel suruh bareng kita" putus abian.
"Perasaan ku kenapa gelisah begini ya ujar bian" dalam hatinya.
Pov end
"ACIEL TUNGGU" teriak abian genk sambil berlari mengejar aciel yang sudah terlihat di depan gerbang sekolah
Aciel yang merasa ada yang memanggilnya ia pun menoleh kebelakang melihat tiga orang yang berlarian menujunya.
"Kenapa kalian berlari seperti itu?" tanya aciel yang kebingungan melihat ketiga orang itu yang sedang mengambil nafas banyak banyak.
"Tunggu disini, kita anterin pulang" jawab abian yang langsung terburu buru melesat ke arah parkiran untuk mengambil mobilnya.
Tin.. Tin.. Tin.. Sebuah mobil berhenti tepat di samping aciel dan kedua teman nya, "Buru masuk" ucap bian.
Aciel hanya pasrah ketika di tarik masuk kemobil oleh temen nya bian.
"Rumah mu di mana ciel" tanya bian yang sedang fokus melihat jalanan.
"Perumahan xx" ujar aciel sambil memperhatikan sisi jalan.
"Lumayan jauh dari sekolah, biasa ke sekolah naek apa" tanya liam yang tepat berada di samping ciel.
"Jalan kaki dari rumah ke depan kompleks terus naik bus sampe terminal sekolah terus jalan kaki lagi biar sampe sekolah" jawab aciel yang masih memperhatikan sisi jalan.
"Bian nanti stop aja di depan terminal bus itu pinta aciel sambil menunjukkan terminal bus yang tak jauh dari sana."
Setelah sampai di terminal bus aciel pun turun dan pamit kepada abian genk lalu menyebrang jalan memasuki kompleks perumahannya.
"Sudah sampai, terimakasih buat hari ini udah menolong dan mengantarkan aciel pulang, aciel duluan ya, kalian hati hati di jalan sampai ketemu besok lagi di sekolah" pamit aciel
"Ga mau kita anterin aja sampai rumah? Masih jauh kan jalan nya" tanya abian
"Makasih bian, gak apa apa sampai sini aja" ucap aciel yang langsung berlalu meninggalkan mereka
TBC
-Hoshi-
KAMU SEDANG MEMBACA
뭐라고요
Short Story"Kapan mereka bisa menerima diriku?" "Hiks... Hiks... Hiks... "Tapi adek gimana, aku ga mau kehilangan adek" "Kalian ga lupa kan dia itu pembawa sial di rumah ini" "Jangan lupakan atas apa yang di lakukan anak itu, seharusnya semenjak orang tua kit...