39

320 17 0
                                    

"Maaf den el ini semua masakan bibi yang masak den, tadi subuh bibi lihat den aciel sedang siapin bahan untuk masak terus bibi larang tapi karna aden pengen masak untuk aden semua jadinya bibi kasih izin, tapi dengan syarat tetap bibi yang masak terus yang kasih bumbu den aciel, pas masak juga den aciel cuma duduk aja liatin bibi masak den" ucap sang bibi yang keluar dari dapur sembari membawa sarapan yang di siapkan untuk di antar ke kamar keenan yang sedang sakit 

"Lain kali kalau mau masak kasih tau kakak atau yang lainnya ya biar kita bisa ikut bantuin adek, untung tadi ada bibi yang lihat terus bibi yang masak coba kalau tadi bibi ga lihat terus adek pas lagi masak tiba tiba ngedrop ga ada yang tau kan bisa bahaya dek, pokoknya laen kali kasih tau salah satu dari kita" ujar el sembari mengusak pucuk kepala aciel

"Ia kak el... Hiks... Kak el jangan marah... Maafin adek ya udah bandel" cicit aciel yang dari tadi menahan agar air matanya tidak mengalir, tapi tetap aja akhirnya mengalir juga.

Semenjak mendekati jadwal operasi aciel menjadi lebih sensitif terhadap sekitarnya dan lebih mudah menangis apalagi kalau mendengar suara abangnya yang terkesan sedang memarahinya.

"Adek kok malah nangis sih, kak el ga marah kok...kakak cuma bilangin adek aja karna kakak khawatir, Ssttt... udah jangan nagis dek entar sesak loh dadanya" ucap el yang langsung menenangkan aciel yang masih menangis sesegukan

"Makasih adek buat sarapannya, udah jangan nagis lagi nanti abang marahin kak el udah bikin adek nangis, Abang berangkat dulu ya ada rapat penting soalnya" ucap aarav yang menghampiri aciel lalu mencium keningnya tak lupa ia juga menghapus jejak air matanya, begitu juga dengan arsen yang ikut berpamitan sembari mengusap pelan rambutnya aciel.

Brian pun juga berpamitan berangkat kuliah di susul dengan kei dan nathan yang berangkat sekolah, kini di ruang makan tinggal theo, si kembar, xander serta aciel yang sedang memakan sarapannya.

"Theo hari ini ga ada kelas?" tanya el

"Gak ada el soal dosennya berhalangan hadir" jawabnya

"Kalian udah mau berangkat kuliah? bang xander yakin hari ini mau ikut berangkat kuliah juga?" tanya theo

"Iya bang xander ikut kita berangkat kuliah, soal ada kuis jadi ga bisa absen" ucap el sembari mengambil tasnya yang terlampir di bangku tempat ia duduk

"Kita berangkat dulu ya theo, adek jangan nakal abis ini langsung istirahat entar siang kita berangkat ke rumah sakit karna hari ini kakak pulang cepat" pamit el kepada theo serta aciel

Setelah mereka berangkat kini tinggal mereka berdua "Kakak mau lihat keenan dikamar, adek mau ikut atau mau langsung istirahat di kamar" tanya theo yang menaiki tangga sembari menggendong aciel

"Ikut kak, mau nengok kak keenan" ucap aciel yang menahan kedua kelopak matanya agar tidak tertutup sembari mengeratkan tangannya di leher theo agar tidak jatuh yang akhirnya ia pun tertidur di gendongan theo

Sesampainya di depan kamar keenan theo langsung membuka pintu kamarnya lalu masuk kedalam

"Keenan ga tidur kok, obatnya udah diminum belum? hari ini gimana masih lemes atau pusing ga?" tanya theo ketika melihat keenan yang sedang duduk bersandar

"Udah diminum obatnya, masih lemes terus sedikit pusing" ucapnya

"Entar siang mau anterin adek kerumah sakit entar keenan ikut sekalian periksa lagi ya, ini badan kamu juga keringatan terus, ganti baju dulu, udah basah itu baju" ucap theo yang merebahkan aciel di sebelah keenan lalu menyiapkan baju ganti untuk keenan serta mengambil handuk kecil untuk mengelap keringat yang terus membasahi badan dan wajah keenan.

Theo menyuruh keenan untuk beristirahat kembali setelah membantu keenan berganti baju serta mengeringkan badannya yang basah karna keringat, tak lama keenan pun tertidur, theo meninggalkan mereka berdua dikamar sedangkan Ia kembali kekamarnya untuk melanjutkan tugas dari dosennya.

TBC

-Hoshi-

뭐라고요Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang