Setelah kepergian bang nara el pun bersiap untuk berangkat ke rumah sakit, ia hanya membawa pakaian ganti untuk ev dan juga dirinya serta perlengkapan mandi.
"Bi, bekalnya sudah siap?, el mau berangkat sekarang" tanya el
"Bekalnya udah bibi siapin den, hati hati jalan" ucap bibi sembari memberikan bekalnya.
Melihat el akan berangkat ke rumah sakit aarav pun menghampiri el di ikuti dengan yang lain nya "Tunggu, el kita boleh ikut kerumah sakit?" ucap aarav dengan memohon.
Tapi di acuhkan oleh el yang berlalu bergitu saja "Apakah tidak ada kesempatan untuk kita melihat dan meminta maaf kepadanya?" tanya arsen.
"Pergi lah, minta maaf lah kepadanya, jika aciel tidak memberikan maafnya maka pergilah anggap dia sudah tidak ada seperti kemauan kalian yang menginginkan dia pergi" ucap el sembari menghembuskan nafas nya dengan kasar, lalu mereka pun berangkat menuju rumah sakit.
Setibanya mereka di rumah sakit el mendapati temannya sedang duduk di depan ruangan aciel "Xander...Kenapa di duduk di depan" tanya el
"Aciel masih tidur didalam ada temen nya aciel" ucap xander.
"El...Bolehkah aku menganggap aciel sebagai adikku? ia mengingatkan ku seperti mendiang adikku" ucap xander yang terlihat sedih mengingat mendiang adiknya
"Anggap lah aciel sebagai adik mu, sekarang dia juga adik mu" ucap el, lalu ia pun masuk ke ruangan menemui adeknya juga kembarannya
"Kalian di sini udah lama? adek belom bangun juga ya" taya el kepada abian dan yang lain nya sembari mendekati aciel lalu mencium kening nya pelan, lalu menaruh barang yang dia bawa dari rumah
"Kita udah dari setengah jam lalu, kita datang aciel masih tidur belum bangun sampai sekarang" ucap liam
"Ev juga masih tidur ya?" tanya el sembari mendekati kembarannya lalu mengusap pelan surai rambut ev
"Tadi kak ev udah bangun bentar terus tidur lagi setelah melihat aciel yang masih tidur" ucap liam
"Kakak ketemu dokter dulu ya kalau ev atau adek cari bilang kak el ketemu dokter dulu" ucap el
"Dokter... Bagaimana perkembangan aciel? kapan operasinya dilaksanakan?" tanya el
"Operasi akan di laksanakan jika pasien sudah dalam keadaan stabil, kita akan memantaunya dalam seminggu ini jika tidak ada kendala akan di adakan beberapa test yang lain setelah itu operasi siap di laksanakan" ucap dokter
Lalu el balik keruangan aciel mendapati adik nya sudah terbangun "Adek... Udah bangun, ada yang sakit gak" tanya el yang hanya di balas dengan gelengan kepala
"Dek... Di luar ada kak aarav dan yang lainnya, mereka mau bertemu dengan adek, adek mau bertemu mereka?" tanya el yang membuat aciel terdiam sebentar lalu membalasnya dengan anggukan kepala.
"Masuklah adek mau menemui kalian, tapi hanya sebentar saja" ucap el yg begitu dingin
Mereka semua pun masuk kedalam, keadaan di dalam begitu hening, tak ada yang mau memulai percakapan aciel yang terdiam karna rasa takutnya, mereka yang terdiam karna rasa bersalahnya.
"Kalian jika tidak ada yang ingin di bicarakan lebih baik pergi dari sini, adek butuh istirahat banyak" ketus ev yang sedari tadi jengah melihat mereka yang hanya berdiam
"Ev... Kakak minta maaf, kakak udah kasar sama ev dan kakak juga minta maaf sama aciel selama ini kakak udah kasar sama aciel" ucap kak aarav sembari mendekati aciel lalu mengusap pelan pipinya yang terkena tamparannya.
Melihat aciel yang gemetaran ketika di dekati kak aarav, ev pun langsung mendekati aciel lalu memeluknya "Jangan takut dek ada kak ev disini"
Aciel yang sedang memejamkan matanya ia merasakan elusan lembut di pipinya yang terkena tamparan
"Kalian sudah selesai bicara nya?" ucap el yang tiba tiba masuk lalu mendekati aciel
"Adek makan dulu abis itu minum obat terus istirahat" ucap el sembari mengelus kepalanya
"Kalian sudah selesai kan bicaranya? keluarlah, adek harus istirahat" ucap el tegas.
"Tolong maafin kakak, kakak sangat menyesal" ucap aarav kepada el
"Apa dengan minta maaf akan membuatnya kembali seperti semula? ga usah menyesal, percuma menyesal tak ada gunanya, kalian pergilah dari sini" ucap el tegas.
"Kalian tau adek sakit dia lemah jantung dari kecil! tapi kalian hanya bisa menyiksanya sekarang kalian puaskan!" ucap ev sambil mengeluarkan kekesalannya yang selama ini ia pendam.
Sedangkan aciel yang sedari tadi mendengar mereka bertengkar ada secuil rasa bersalah karnanya mereka bertengkar "Kak... Udah kak... Kalian jangan bertengkar lagi, adek gak mau kalian bertengkar karna adek, adek juga udah memaafkan kalian jadi Kak ev... Kak el... Juga bisa memaafkan mereka ya, mereka berhak mendapat kesempatan kedua untuk berubah lebih baik lagi" pinta nya.
TBC
-Hoshi-
![](https://img.wattpad.com/cover/325363760-288-k335008.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
뭐라고요
Short Story"Kapan mereka bisa menerima diriku?" "Hiks... Hiks... Hiks... "Tapi adek gimana, aku ga mau kehilangan adek" "Kalian ga lupa kan dia itu pembawa sial di rumah ini" "Jangan lupakan atas apa yang di lakukan anak itu, seharusnya semenjak orang tua kit...