Bingung, bimbang yang sedang di rasakan Jimin saat ini. Seokjin memberitahunya bahwa jika kalungnya tidak bisa di lepas, Jimin benar-benar harus menikahi orang yang memakai pasangannya.
Dan jika tidak, keduanya akan terkena sial seumur hidupnya. Jika Jimin memberi tahu mommynya tentang dia sudah tau siapa pemakai cincinnya, dia takut di nikahkan. Jika tidak beri tau takutnya kena sial.
Sepertinya mau tidak mau Jimin harus memberitahu ini pada Taehyung. Dia berjalan keluar kamar dan menuruni tangga, dia melihat Seokjin dan Namjoon sedang duduk di ruang tengah santai.
"Mom aku pergi dulu"
"Mau kemana sayang?" Tanya Seokjin memalingkan wajahnya dari TV.
"Membawa orang yang memakai pasangan kalungku"
Seokjin ber-oh lalu sedetik kemudia dia terjingkat, kembali menoleh cepat pada Jimin yang tengah memakai separu boots favoritnya.
"APA?!" Teriak Namjoon agak kencang.
Jimin menutup telinganya yang tiba-tiba bedengung larena suara Namjoon.
"Aku akan segera kembali, nanti saja tanya-tanyanya" Jimin keluar pintu meninggalkan Keduanya yang maaih terbelak kaget.
Mengeluarkan motornya dari garasi dan menggenakan helm nya dengan cepat menyalakan motornya mendatangi kembali tempat terpencil itu, Jimin tau ini sudah sore tapi jika tidak sekarang dia malah akan semakin bimbang.
***
"Bagaimana? apa yang harus ku lakukan?""Mau tidak mau kita harus menerimanya" Ucap Taehyung tanpa memalingkan pandangannya dari air terjun yang jauh di depan matanya.
"Aku takut kau..."
"Tidak apa, lagipula di umur sekarang jika ibu masih hidup mungkin saya sudah dijodohkan"
Jimin menatap wajah teduh Taehyung di sampingnya yang tempak tenang menerima segala sesuatu yang datang di hidupnya tanpa beban, seolah menyerahkan hidupnya utuh-utuh.
"Aku akan bicara pada Mama besok"
Jimin sebenarnya lebih terbiasa memanggil mama dan papa, daripada harus memanggil Mommy atau Daddy, menurutnya itu sedikit eeee....Vulgar.
"Sudah malam, saya akan mengantarmu"
"Tidak usah—
"kalau begitu menginap saja"
Jimin jadi kikuk sendiri dengan ucapan Taehyung yang menyuruhnya menginap, bukannya mau menolak tapi dia tidak enak saja jika harus menerimanya apalagi hanya berdua.
"Di sini banyak kamar"
Jimin akhirnya terpaksa mengiyakan permintaan Taehyung, lagipula sebenyar lagi juga larut malam dan berbahaya mungkin jika dia pulang sekarang.
Jimin mengikuti langkah kaki panjang Taehyung untuk menunjukan kamar yang di tempat i nya, Jimin mengambil gawai miliknya dan memberi kabar pada Seokjin jika dia menginap selamam.
Tentu saja keputusan itu sangat di tentang Seokjin, tapi setelah mendengar penjelasan yang di berikan putranya akhirnya Seokjin setuju untuk Jimin menginap semalam di sana.
"Kau bisa tidur di sini, ini kamar ibu"
Jimin melangkahkan kakinya perlahan menatap sekeliling ruangan di san dengan tatapan kagum sambil sesekali mengucapkan 'WOAH!'.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTIL TUA
FantasyPria cantik yang terobsesi dengan kastil tua, hingga akhirnya harus menikah karena kalung dan cincin yang di dapatkannya Jika tidak dia akan terkena sial seumur hidupnya. Begitu banyak rintangan di antara hubungan mereka, demi terus bersama. Mereka...