34

325 27 2
                                    



















"Dadd jangan begini, aku tidak bisa bernafas"

Taehyung berpindah turun ke perut Jimin, yang sebelumnya dia memeluk Jimin dari belakang. Dia menyamankan dirinya dengan tidur berbantal perut Jimin dan memejamkan matanya.

Jimin hanya tertawa kecil saat melihat Taehyung manja dengannya, jarang sekali seperti ini pasti Taehyung sedang lelah. Jimin mengusap surai Taehyung dengan telapak tangannya dan tangan lainya dia gunakan untuk memeluknya.

"Daddy sedang lelah ya?" Hanya di balas deheman saja dari mulut Taehyung, itupun teredam karena wajahnya yang mendusel di perut Jimin.

"Dad"

"Hm?"

"Sepertinya orang benar, Jodoh tidak ada yang tau"

"Iya, dan kita bahkan berjodoh di saat aku pikir itu tidak mungkin"

"Jadi Daddy tidak suka berjodoh denganku?"

"Babyku ini sangat mudah marah ya, dengarkan dulu" Taehyung menyamakan posisinya dengan Jimin, dan duduk di depannya sedangkan Jimin bersandar pada headboard sambil memalingkan wajahnya dan menekuk bibirnya.

Taehyung meraih tangannya yang terus di tepis Jimin, dia akhirnya mengangkat paksa istrinya dan membawanya ke pangkuannya. Jimin memberontak kecil sambil terus memalingkan wajahnya. Taehyung mengecup seluruh wajah Jimin dan mencium bibirnya beberapa kali.

Jimin menduselkan kepalanya ke dada Taehyung dengan wajah yang memanas, dia memeluk Suaminya itu dan melingkarkan tangan juga kakinya ke pinggang suaminya. Taehyung mengusap kepala istri kecilnya dengan lembut, terakhir dia lakukan ini pada kekasihnya dulu sebelum keluarganya benar-benar hancur.

Entahlah, bahkan Taehyung masih tak percaya bahwa dia sudah memperistri Jimin. Pertemuan mereka yang singkat membuat cerita panjang di hidup mereka, semuanya berjalan begitu saja dan keduanya melewatinya bersama. Taehyung tidak tau dia sebahagia apa setelah bertemu Jimin, semuanya tak di rasa. Jimin mengubah hidupnya, yang sebelumnya dia hanya berteman dengan kegelapan kini Jimin menariknya keluar dari sana.

Yang kebiasaan lamanya sering merokok, sekarang bahkan jarang sekali dia menyentuh gulungan tembakau itu. Bahkan Jika diingat, terakhir kali Taehyung menyentuh rokong beberapa hari atau minggu yang lalu.

"Dad.."

"hm.."

"Daddy?"

"What?"

"Daddy....."

"Iya sayang?"

"Mimi senang punya Daddy" Ucap Jimin seraya memeluk erat Taehyung yang memangkunya, menghirup aroma nyaman dari Taehyung yang selalu memabukannya.

"Terimakasih, berkat dirimu aku mampu keluar dari goa gelapku" Jimin tertawa pelan mendengar jawaban Taehyung, sembari dia menciumi leher Taehyung dan membuat tanda merah keunguan di sana.

"Dad.."

"Diamlah, aku lelah" Jimin membiarkan Taehyung yang menduselkan wajahnya ke pundak mulus miliknya sembari dia berbaring. Baru kali ini dia mendengar kata lelah yang keluar dari mulut Taehyung.

Oh ayolah, siapa yang tidak mau takdir baik? dia mendapat suami yang sangat pengertian padanya, dan tidak pernah sekalipun memarahinya bahkan saat dia mengelap bekas susu di bajunya. Siapa yang tak senang dengan perlakuan Taehyung kepada istrinya, Jimin bahkan sangat berterima kasih telah mendapat suami seperti Taehyung. Ya, walaupun suaminya itu sedikit menyebalkan.

Tapi demi apapun Jika Taehyung sudah sangat mengalihkan atensi seluruhnya pada Jimin, maka tidak akan dia sia-siakan kesempatan itu agar bisa bermanja-manja dengan Taehyung.

KASTIL TUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang