Kembali

415 30 4
                                    






























"Tidak mungkin, Detak jantungnya sudah tidak ada"

"Tidak! lihat baik-baik dia masih hidup!"

Dokter Jung kembali menggunakan stetoskopnya untuk mendengar detak jantung Taehyung yang perlahan kembali walaupun terlihat sangat lemah.

"Bagaimana mungkin?"

Dokter Jung kembali memeriksa dan mencoba, mungkin ada titik terang di mana Taehyung akan kembali. Tak berselang lama, monitor itu kembali normal dan Taehyung mengambil nafas berat sampai dada nya terangkat.

Dia kembali memasang oksigen untuk Taehyung agar lebih mudah menetralkan nafasnya, karena Taehyung terlihat ksulitan untuk mengambil nafas.

Detak jantungnya kembali dalam sekejap, matanya mengalirkan air mata. Terlihat tak mungkin, namun semua sudah terjadi dan Taehyung kembali.

Jimin menatap cicin Taehyung yang memunculkan sinar merahnya bersamaan dengan kalungnya yang juga bercahaya. Ada keterkaitan nyawa di antara mereka, ada renjana yang kuat di antara mereka hingga tak dapat dipisahkan begitu saja.

Jimin menutup mulutnya tak percaya dan menangis haru, dia senang Taehyung kembali, dia bahagia karena Taehyung akan tetap ada dengannya.

"JUNGKOOK! YOONGI! KEMARI!"

Jungkook dan Yoongi yang mendengar suara keras Jimin yang memanggilnya pun segera kembali memasuki ruangan Taehyung, Dan yang di temukan mereka adalah Taehyung yang kembali bernafas.

"B-bagaimana mungkin? Hyung!" Bingung Jungkook, antara dia bahagia dan terkejut.

Yoongi menatap kalung Jimin yang masih bercahaya terang dan tertaut dengan cicin Taehyung. Yoongi mengerti, mereka saling di takdirkan dan sudah terjawab bahwa cinta mereka adalah amerta.

"Itu dia..." Jimin dan Jungkook menatap Yoongi yang tengah menatap cincin bersinar Taehyung.

"Jimin, kau di takdirkan untuknya dan walaupun kalian berpisah kalian akan tetap kembali karena kau pemilik kalung itu" Jungkook menatap kalung dan cincin yang Jimin dan Taehyung gunakan.

"Tapi....jika orang lain—

"Tidak, orang lain tidak akan cocok karena siapapun yang menggunakan kalung itu tetapi mudah lepas maka bukan dia pemiliknya" Ucap Jungkook melanjutkan.

"Benar, kau lah permaisuri yang di cari ayah. Kau pemilik asmaraloka dari batara" Lanjutnya kembali, Jungkook ingat benar apa yang di katakan ayahnya tentang kalung dan cincin itu.

Benarkah? Jimin masih tak percaya, dia menatap kalung yang bersinar cerah dan menatap cincin Taehyung yang juga sama bersinarnya.

Jika memang benar, Jimin sangat bahagia. Jimin tidak akan kehilangan kekasihnya lagi, dan tidak akan sendirian lagi. Jimin memeluk Jungkook senang dan Jungkook menepuk punggung Jimin.

"Terimakasih sudah mempercayaiku terimakasih Jungkook" Ucapnya sambil terus memeluk Jungkook.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Paginya Jimin terbangun dari tidurnya di kursi sebelah Ranjang Taehyung. Jimin terdiam memandangi Taehyung yang masih menutup matanya, Tangannya menyentuh perlahan luka di perut Taehyung. Jimin sangat takut, dia ketakutan tadinya saat mengira bahwa Taehyung akan pergi.

Namun semua rasa takutnya itu hilang saat mengetahui Taehyung punya kekuatan untuk kembali pulih karena takdir mereka yang begitu baik dan tak ingin memisahkan Jimin dari Taehyung.

KASTIL TUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang