Gasp!

369 23 4
                                    

...

Taehyung mendatangi ruangan bawah tanah miliknya sesuai apa yang dia katakan tadi, beberapa orang yang menggoda Jimin sudah diikat dan dibius di sana. Taehyung mendapat kabar bahwa orang orang di sana sudah sadar dan membuat kekacauan.

Jimin ikut dengannya karena dia benar-benar tidak mau ditinggalkan sendirian setelah kejadian tadi, Jimin masih terlalu takut untuk pergi atau di tinggal sendiri.

"Aku tadi sempat melawan, tetapi Junglah mereka tak sepadan dengan aku yang sendiri" Itu adalah penjelasan Jimin yang terakhir yang di ingatnya.

Taehyung melangkah masuk menggandeng tangan mungil Jimin yang mengekorinya di belakang, dia membawa Jimin untuk duduk di tempat yang sedikit jauh dari delapan orang yang sudah kembali terikat di sana.

Taehyung menyeret sekantong besar yang masih bergerak dan memberontak, dia membuka ikatan karung itu dan membiarkan orang di dalamnya keluar. Orang itu sudah di penuhi dengan debu dan beberapa helai pakaiannya robek, dia menoleh ke belakang mendapati Taehyung yang tengah berdiri menatapnya.

Wanita itu langsung memeluk Taehyung dan menangis, beranggapan bahwa Taehyung lah yang telah membebaskannya dan menyelamatkannya.

"Hiks orang itu pasti suruhan Jimin hiks hiks, aku tidak bohong hik mereka—

"Mereka suruhanku" Myunbi tercengang dan seketika berhenti menangis melepaskan pelukannya dari Taehyung.

Jimin dengan tatapan tidak suka menghampiri Taehyung dan memeluknya, mengibaskan pakaian Taehyung seolah membersihkan debu yang menempel di pakaiannya. Jimin merasakan tangan kekar di pinggangnya, dia merasa menang karena mendapat balasan pelukan dari Taehyung.

"A-apa...?"

"Ikat dia" Beberapa dari mereka mengambil rantai dan mengikat Myunbi di tiang besi, membiarkannya mengamuk tak karuan di sana.

"Duduk saja di sana"

"Tidak mau! kalau dia menyentuhmu bagaimana?!"

"Dia tidak akan menyentuhku, atau kau mau sesuatu?"

"es krim?"

"Baiklah sekarang duduk di sana"

Jimin akhirnya melepaskan pelukannya dari Taehyung dan kembali duduk di tempatnya semula sembari menatap suaminya yang entah akan melakukan apa. Taehyung mengambil cambuk dan menyeratnya mendekati kedelapan orang di sana.

Taehyung mencambuki kedelapan orang di sana dengan kobaran amarah yang memuncak serta menghabiskan seluruh tenaganya. Tak berhenti sampai di situ, Taehyung mengambil katana miliknya dan membuka pembungkus pedang panjang itu.

Taehyung menyeret sambil menempelkannya di pipi kedelapan orang yang sedang terduduk tak berdaya. Dengan perlahan namun pasti, dia menatap satu persatu orang di sana dengan tatapan penuh intai.

"Berikan tangan mereka yang sudah berani menyentuh istriku!"

Anak buahnya segera melepas tali yang mengikat tangan kedelapan orang di sana dan tangan yang lain masih di pegangi. Taehyung bersiap untuk mematahkan satu persatu tangan itu.

"kau, ambil blender!" Taehyung menunjuk salah satu anak buahnya yang tengah memegangi salah satu dari mereka.

"Tapi—

"CEPAT!" Akhirnya dia melepas pegangannya untuk menuruti perintah tuannya.

Melihat kesempatan dan tak mau menyia-nyiakannya, orang itu berlari dengan tangan mengepal mengarah pada Taehyung yang terlihat tenang menatapnya.

Jleb!

Dan tubuhnya ambruk begitu saja setelah dadanya benar-bebar di tusuk dengan pedang panjang milik Taehyung. Jimin tertawa girang dari tempat duduknya sambil bertepuk tangan dan mengayunkan kedua kakinya.

KASTIL TUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang