39

334 30 3
                                    





















"Daddy bisa kesini sebentar?"

Taehtung menoleh ke arah Jimin, mengalihkan pandangannya pada Jimin dari berkas yang sedari tadi sudah di tangannya. Berjalan mendekati istri manisnya yang sudah memegang botol dengan memakai sweater baby blue yang menggemaskan.

"Kenapa sayang?"

"Bukakan ini" Ucap Jimin sembari mencurutkan bibirnya gemas dan mengotak-atik botol yang sedari tadi belum bisa dibukanya.

Taehyung mengambil botolnya lalu membuka tutup botol itu dengan mudah untuk Jimin. Jimin meloncat girang lalu kembali merampas minumannya dari tangan Taehyung.

"Pelan-pelan nanti tersedak" Jimin mengangguk lalu kembali memberikan botolnya kepada Taehyung agar ditutup kembali.

"Daddy besok sibuk?"

Taehyung menggeleng lalu meletakan botol minum Jimin di meja.

"Tidak juga, kenapa?"

Jimin menggeleng pelan lalu memainkan jarinya sambil menunduk dan menggerakan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Taehyung menatap Jimin yang sepertinya membunyai keinginan, mungkin Jimin malu mengatakannya.

"Kenapa sayang?" Tanya Taehyung kembali sambil sedikit menunduk untuk melihat wajah Jimin.

"Daddy...eum...mau cake" Cicitnya pelan.

"Kenapa tidak langsung bilang?" Taehyung terkekeh pelan.

"Tapi maunya besok, sekarang nda mau"

Taehyung mengangguk pelan sembari mengusak gemas rambut Jimin, bayi lembutnya ini jarang sekali menginginkan cake apalagi di cuaca yang saat ini sedang lumayan dingin. Biasanya Jimin lebih suka makanan yang tidak terlalu manis atau mungkin makanan pedas, hanya saja Taehyung sekarang membatasinya.

Mengingat bagaimana istrinya itu sering mengeluh dan kejadian beberapa minggu lalu karena perutnya sakit, jadi Taehyung tidak ingin Jimin terlalu banyak makan pedas apalagi saat mengandung sekarang.

"Daddy masih sibuk?"

"Aku punya- aku sudah selesai, pekerjaan lain bisa dilanjutkan besok"

Jimin menarik tangannya pelan lalu mendudukan suaminya di bawah sofa, Jimin mengambil beberapa hiasan rambut miliknya dan penjepit rambut yang lucu.

"Daddy diam ya"

Taehyung hanya diam menurut dan membiarkan Jimin berlaku semaunya, dia memasangkan penjepit rambut, pita, bando, dan semua perhiasan miliknya. Sedangkan suaminya ini hanya diam membiarkan Jimin.

"Ah!"

"Uh maaf! aku menarik rambut Daddy terlalu kuat"

"Sudahlah tidak apa sayang, aku hanya terkejut" Walaupun dalam hatinya mengatakan 'sakit, sepertinya rontok beberapa sial!'

Jimin melanjutkan kegiatannya untuk mengikat dan menghias rambut Taehyung, dia juga membawa hairspray dan beberapa sisir miliknya. Jimin memasukan kembali tangannya ke dalam tas kecil di sampingnya guna mengambil karet rambut lagi.

"AKH! jariku" Taehyung yang terkejut oun berbalik arah menatap Jimin yang sedang memegangi tangannya.

Taehyung mengambil tangan yang lebih kecil lalu melihat luka goresan Jimin dengan darah segar yang turun dari sana, tak ingin buang-buang waktu pun Taehyung memasukan jari Jimin ke dalam mulutnya dan membersihkan darah yang menetes.

Jimin sedikit meringis, dia melihat ke dalam tas kecilnya ada sebuah cutter kecil seukuran persegi penghapus. Jimin tidak ingat meletakannya di sana, sejak kapan ada di sana?.

KASTIL TUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang