Tcrak!
tcrak!
tcrak!
Kaki kecilnya berlari menelusuri seluruh hutan di ikuti dua orang bertubuh kekar di belakangnya. Tidakbperduli kemana arah jalan berlarinya secepat kilat mengintari pepohonan dan menabrak semua semak.
"Ahkk!"
Tangan kecilnya bersenggolan dengan banalu yang merambat ke pohon, hingga membuat luka goresannya mengeluarkan cairan kental merah dari lengannya.
Mata doenya menatap sekitar hingga menemukan bangunan tua yang tinggi, usang dan kumuh. Meneruskan larinya sampai memasuki bangunan tua dengan pintu tingginya yang terbuka lebar.
Bersembunyi belakang tembok tinggi di balik pintu tanpa menyadari sepasang mata yang mengawasinya. Menggigit bibir bawahnya kuat kuat lalu mempererat genggamannya pada gorden hitam yang penjang.
'Semoga mereka tidak menemukanku'
'Semoga mereka tidak menemukanku!'
Teriaknya dalam hati sambil menutup matanya. Dua orang yang berlari menusulnya melewati area bangunan, Mereka berdua menaiki tangga tinggi yang di penuhi dedaunan kering.
Melirik setiap tembok yang berada di sana dengan teliti menyusuri setiap sudut di setiap satu tangga. Berhadapan dengan pintu besar yang di hadapan mereka dan dengan pasti melangkah kan kaki mereka memasuki bangunan tua itu.
"Siapa yang mengizinkan kalian masuk?"
Suara rendah yang cukup membuat mereka terkejut, termasuk juga orang yang bersembunyi di balik pintu di sana.
Tangan panjangnya menyusuri garis tangga yang berada di tinggkat lantai 2. Berhenti di tengah-tengah antara dua tangga yang membawanya turun. Menarik rantai lampu kacanya yang terbuat dari lapisan emas dan berlian tajam.
Sekilas setelah lampu itu di tarik membuat pria itu menampakan wajah kejamnya dengan rahang tegas dan mata yang mengkilap merah.
"Kami tidak ada urusan denganmu, katakan di mana Jimin! aku tau kau menyembunyikannya!"
Oh...jadi pria cantik yang bersembunyi di balik pintunya bernama Jimin? minie. Batinnya dengan senyum tipisnya sambil menatap ke arah pria yang di balik pintu.
"Cepat katakan bedebah atau aku akan—
Tatapannya seketika berubah dengan pria yang semakin lancang berjalan masuk ke dalam kastilnya.
SREETTT!
Melepas pengangan rantai lampunya yang turun dengan cepat, bersamaan dengan keduanya yang berjalan semakin mendekatinya. Tangannya kembali menghentikan lampu yang hampir menimpa keduanya.
keduanya berjalan berpencar dan menaiki dua tangga untuk menggapai orang yang memegangi lampu gantung di sana, tepat di dekat Taehyung.
Mengeluarkan pisau lipatnya dan mengarahkannya pada Taehyung yang hanya terdiam memandang ke depan tanpa minat menoleh kepada keduanya.
Slank!
Separuh kulit lehernya bercucuran darah karena goresan pisau. Dengan tenang dia mengikat rantai lampu dan mundur beberapa langkah sampai bayangannya masuk ke dalam kegelapan di susul dengan seluruh tubuhnya yang menghilang.
Dua orang yang hampir nmengejar pun terhenti atas hilangnya dia dan saling memandang. Sedangkan Taehyung yang sudah tepat turun di bawah lampu besar yang rantainya tadi dia pegang.
"Di sini" Taehyung tersenyum sambil memiringkan kepalanya menatap tajam keduanya.
Mereka berdua pun mendapat ide dengan perlahan melepas rantai lampu yang tadinya di ikat dan kunci oleh Taehyung. Yang di bawah sana hanya santai menatap yang mereka berdua lakukan tanpa mencegah nya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
KASTIL TUA
FantasiaPria cantik yang terobsesi dengan kastil tua, hingga akhirnya harus menikah karena kalung dan cincin yang di dapatkannya Jika tidak dia akan terkena sial seumur hidupnya. Begitu banyak rintangan di antara hubungan mereka, demi terus bersama. Mereka...