Chim chim

404 31 0
                                    















"Ayolah..."

"Jimin, jangan dulu" Jimin merengut kesal karena Taehyung terus terusan menolak ajakannya untuk keluar karena sedang gerimis.

Sedangkan Jimin sedari tadi ingin makan dimsum pun masih tertunda karena gerimis yang tak kunjung berhenti. Jimin duduk di samping Taehyung, di karpet berbulunya sambil sesekali berguling-guling dan bergumam tidak jelas.

Sesekali menghentakan kakinya kesal dan merengek seperti bayi. Setelah lelah akhirnya Jimin meletakan kepalanya di paha Taehyung sambil menggoyangkan kakinya. Jimin menatap Taehyung yang masih terfokus dengan Gawainya, hari ini sinyal memang sedang bagus jadi Taehyung memanfaatkannya untuk mengabari beberapa orang kantor.

"aku mau dimsum aku mau dimsum aku mau dimsum aku mau dimsum" Begitu dan berulang-ulang yang Taehyung dengar tetap sama.

"Aku pesankan ya?"

"Tidak mau, aku mau dimsum yang masih hangat dan aku mau jalan-jalan" Rengeknya pelan dengan suara menggerutu.

Gerimis sudah mulai reda tetapi tidak menghentikan air-air yang turun. Jimin memperhatikan Taehyung yang sama sekali tak menoleh padanya, dia kesal karena Taehyung tidak memperhatikannya dan dia mau Taehyung. Jimin merampas ponselnya lalu melihat isi dari ponsel Taehyung.

"Coba aku lihat apakah kau selingkuh"

"Astaga..."Taehyung membiarkan Jimin yang mengotak atik ponselnya.

"Bagaimana menurutmu dengan pembangunan jalan kemari?" Ucap Taehyung tiba-tiba.

"Itu bagus, jadi ada akses lebih mudah untuk keluar masuk" Jawab Jimin masih memainkan ponsel Taehyung.

"Pembangunannya di mulai besok, jadi jangan keluar masuk dulu karena akan ada penebangan beberapa pohon untuk jalan kemari"

"Tiba-tiba sekali, apa akan sangat lama pembangunannya?"

"Kamue naenyeek? (ga deng becanda) Tidak, karena dulu sudah pernah di bangun jalan kemari tapi karena ada penghalang jadi mereka menghentikannya"

"Oh begitu....TAEHYUNG HUJANNYA BERHENTI AYO!" Jimin seketika bangun dan melompat menarik tangan Taehyung untuk bangun.

"Baiklah-baiklah" Pasrah Taehyung.

Taehyung akhirnya berdiri dan mrngikuti tarikan tangan Jimin. Mereka keluar dari kastil dan berjalan menyusuri lebatnya hutan di sana, Mobil jemputan mereka sudah di sana menunggu dengan supir dan beberapa penjaga.

Taehyung membukakan pintu mobil untuk Jimin dan ikut masuk setelah Jimin masuk. Mobil Taehyung keluar dari area hutan dan memasuki jalan raya. Jimin hanya diam memainkan ponselnya di mobil sedangkan Taehyung sendiri membahas sesuatu dengan supirnya yang tidak Jimin mengerti.

Jimin mematikan ponselnya lalu memandangi beberapa kedai yang berjejer di luar. Sampai matanya tertuju pada keramaian beberapa orang-orang berkumpul, ada beberapa wahana dan permainan yang membuat mata Jimin berbinar cerah.

"Taehyung ayo kesana ayo!" Jimin menarik tangan Taehyung beberapa kali sambil melompat membuat mobilnya sedikit bergoyang.

Taehyung menuruti permintaan Jimin dan memasuki arena sana. Bazar malam, Jimin sangat menyukai tempat seperti ini karena banyak makanan dan mainan yang dia suka. Jimin terbiasa mampir ketika ada bazar malam di sekitar rumahnya untuk sekedar mencicipi makanan dan bermain beberapa permainan.

Mobil Taehyung di parkirkan di tempat yang sedikit jauh dari bazar. Jimin menuruni mobil sambil menggandeng tangan Taehyung, dan Taehyung sendiri membiarkan Jimin menggandeng tangan besarnya dengan tangan mungil Jimin.

KASTIL TUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang