Chapter 15

422 80 13
                                    

Ruang finance terlihat ramai pagi ini karena tim finance sedang menghias ruang finance seperti tempat untuk merayakan ulang tahun anak kecil. Balon dimana-mana, pita warna-warni menempel di dinding dan kubikel. Dan di dinding dekat ruang Bian terdapat tulisan yang dibuat dari kertas krep warna-warni bertuliskan,

"Welcome Chief!"

Dan beberapa dari mereka juga membawa terompet kecil dan satu botol berisi konfeti untuk ditembakkan. Kina pun juga ikut memeriahkan rencana penyambutan kembalinya Bian yang sudah satu bulan ini tidak masuk kerja dan melakukan work from home untuk memulihkan kakinya yang retak.

"Na, Na, lo bawa ini buat Mas Bian." Vio terlihat sangat bersemangat sambil memberikan sebuah kue tart ukuran sedang di depan Kina.

Kina pun yang memang sedari tadi bingung mau pegang barang apa, akhirnya menurut saja. Pasalnya, Tata sama Bu Dewi sudah pegang terompet kecil, Vio pegang balon, Mas Krisna dan Daniel masing-masing bawa botol konfeti, jadi ya mau tidak mau Kina yang akan bertugas memberikan kue sebagai tanda ucapan selamat datang untuk Bian.

"Guys guys, Mas Bian udah naik lift kata Pak Obi, siap-siap di posisi." Mas Krisna memberikan perintah kepada teman-temannya saat tahu informasi Bian sudah masuk lift dari satpam lobi.

Semua pun menuruti perintah Mas Krisna. Mereka semua berada di posisi masing-masing untuk memberikan kejutan pada Bian. Mas Krisna dan Daniel berada di kanan-kiri pintu masuk ruangan, Kina di tengah-tengah depan pintu masuk, Bu Dewi, Tata dan Vio berada di belakang Kina sambil membawa properti mereka masing-masing.

Dari kejauhan Bian sudah terlihat dan lelaki itu juga dapat melihat ruangan finance yang penuh pernak-pernik dari jendela kaca ruanga tersebut, jadi ya bisa dibilang lelaki itu sudah bisa melihat rencana timnya dari luar ruangan, tapi yang tidak bisa Bian lihat adalah posisi Daniel dan Mas Krisna yang siap mengejutkan Bian dengan konfeti.

CTAAAK! TAAARR!

"WELCOME BACK CHIEF!" teriak tim finance saat Bian baru membuka pintu ruangan.

Bian terlihat membulatkan kedua matanya dan sedikit terlonjak karena kaget dengan suara dan isi konfeti yang menghambur di atas kepalanya. Tapi setelahnya senyum lelaki itu terlihat melebar saat melihat di depannya ada seorang perempuan idamannya sedang membawa roti tart blackforest.

"Welcome back Mas Bian," ucap Kina dengan senyum tulusnya.

"Thank you, Na," balas Bian juga dengan senyumnya dan masih enggan menatap orang selain Kina.

"Hoi, disini bukan cuma Kina lho," sindir Bu Dewi yang pura-pura kesal karena yang disapa hanya Kina.

Bian pun tertawa lalu merangkul Mas Krisna dan Daniel yang ada di sebelah kanan kirinya. "Thank you, guys," ucap Bian pada timnya yang lain.

"Tiup lilinnya, Mas," ucap Kina mengingatkan Bian untuk meniup lilin di atas kue tart.

Bian menatap bingung Kina dan teman-temannya yang lain. "Kayak ulang tahun aja tiup lilin segala."

"Kata Bu Dewi, ini tuh semacam perayaan biar Mas Bian nggak sakit lagi dan terhindar dari bahaya," jelas Tata.

"Iya Mas. Harusnya tuh nasi tumpeng, tapi kayaknya ribet bawanya jadi pake kue tart aja," timpal Bu Dewi yang ikut menjelaskan.

Bian langsung membulatkan bibirnya mendengar penjelasan dari Tata dan Bu Dewi. Lelaki itu pun lalu melangkahkan kakinya selangkah agar lebih dekat dengan perempuan yang sedang membawa kue tart itu dan meniup lilin yang masih menyala.

Tepuk tangan terdengar saat Bian selesai meniup lilin tadi. Dan kedua mata Bian bisa melihat kembali senyum Kina saat dirinya berada di Rumah Sakit waktu perempuan itu menjenguknya sendiri. Senyum tulus yang selalu menjadi favorit Bian sampai detik ini.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang