Chapter 23

478 82 18
                                    

Kina menatap satu persatu wajah teman-temannya yang sedang berkerubung di kubikelnya. Dilihatnya wajah Bu Dewi, Mas Krisna dan Tata yang seakan menuntut jawaban dari apa yang baru saja mereka dengar. Kina langsung menatap tajam Vio yang hanya bisa memamerkan giginya yang kalau bisa, Kina ingin merontokkan gigi-gigi Vio sekarang juga.

"Lo beneran balikan sama Mas Bian, Na?" tanya Bu Dewi sekali lagi yang menuntut jawaban.

"Kalo belum juga nggak apa-apa, Na. Pelan-pelan aja. Santuy. Chill. Nikmatin prosesnya," kata Tata yang seakan-akan adalah pakar cinta. Padahal mah dibohongin mulu sama cowok.

"Jio memang pemersatu!" Mas Krisna terlihat bangga dengan keponakan Bian itu.

Kina hanya menatap teman-temannya datar. Tidak menanggapi dan membiarkan mereka menanggapi informasi yang sudah disebar oleh Vio sesuka hati mereka.

"Iri banget bisa pacaran sama cowok kayak Mas Bian," Vio sekarang memeluk lengan Kina dengan manja. Sedangkan Kina hanya menatap perempuan itu dengan ekspresi datarnya.

"Kemarin lo juga ngedate kan sama Daniel?" ucap Kina tanpa memikirkan apa yang terjadi setelahnya.

Tata, Bu Dewi dan Mas Krisna langsung membulatkan kedua mata mereka. Mereka bertiga langsung mengalihkan pandangan mereka dari Kina dan mendesak ke kubikel Vio, yang kebetulan bersebelahan dengan kubikel Kina dan menuntun penjelasan.

Vio menatap teman satu timnya itu dengan tawa yang dipaksakan. Ia lalu menatap Kina dengan raut wajah yang kesal.

"Satu sama," bisik Kina.

"Lo ngedate sama Daniel?" tanya Tata sambil menangkup kedua pipi Vio.

"Wah, gila!" Mas Krisna seperti tidak terima.

"Gue itu cuma gak sengaja ketemu Daniel, bukan ngedate," Vio langsung mengklarifikasi berita yang barusan Kina sebar tanpa persetujuannya.

"Alah gak percaya, dulu Tata juga gitu waktu kepergok jalan bareng cowok. Bilangnya gak sengaja ketemu, eh ternyata jadian juga sama si Ganta," cibir Bu Dewi yang membuat Tata mengerucutkan bibirnya saat masa lalunya ikut dibawa-bawa.

"Nah itu dia orangnya, kita interogasi aja... Eh," ucap Bu Dewi saat melihat Daniel yang berjalan ke arah ruang finance dengan Bian. Awalnya ia ingin menanyakam mengenai hubungannya dengan Vio, tapi saat melihat ekspresi Bian dan Daniel yang serius, Bu Dewi mengurungkan niatnya.

Kina, Vio, Tata dan Mas Krisna juga melihat ekspresi Bian dan Daniel yang terlihat tegang. Dan hal itu membuat mereka bertanya-tanya tentang alasan dibalik ekspresi mereka berdua.

"Bu Dewi, Mas Krisna, ke ruangan ya," ucap Bian yang langsung menyuruh Bu Dewi dan Mas Krisna untuk masuk ke ruangan dengan ekspresi wajah yang super serius.

"Dan," panggil Kina saat Daniel berjalan melewatinya.

"Ada apa?"

Daniel terlihat menghela napas. Dirinya sedikit bingung harus bercerita mulai dari mana.

"Mas Bian lagi ada masalah. Cabang di Medan ketahuan gelapin dana, dan di laporan keuangannya ada tanda tangan Mas Bian yang seolah-olah setuju sama laporan itu," ucap Daniel yang menjelaskan langsung pada inti permasalahannya.

Kina, Vio dan Tata terlihat kaget dengan kabar yang Daniel ucapkan barusan. Ketiga perempuan itu menatap ruangan Bian yang sudah berubah menjadi buram, tanda Bian tidak ingin orang lain tahu dengan apa yang sedang ia diskusikan dengan Bu Dewi dan Mas Krisna.

"Gue masuk dulu ya," pamit Daniel masuk ke ruangan Bian.

Kina menatap ruangan Bian dalam diam. Baru saja kemarin Minggu lelaki itu mengatakan jika dirinya bahagia. Kenapa hidup cepat sekali berubah? Batin Kina bertanya-tanya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang