Wanita idaman

2.4K 71 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"kita awali dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim, jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama, selamat membaca tulisan abstrak saya, dan yaa saya minta maaf jika terdapat banyak kekurangan di setiap tulisan saya, saya juga minta maaf jika terdapat banyak kata kasar di dalamnya."

"Bangunlah di saat orang lain memilih tidur, berudu lah di saat orang lain menarik selimut, sholat lah di saat orang lain sedang bermimpi, berdoalah di saat orang lain menikmati dinginnya malam"

(WP ELZHA)

Tidak perlu alaram untuk membangun azha, pria itu sudah terbiasa bangun di jam 3 dini hari untuk melakukan ibadah malam, Hanya saja ada yang berbeda dari malam -malam biasanya, Azha bangun dengan tangan putih pucat yang melingkar di pinggangnya.

Perlahan azha menyingkirkan tangan alesha dari sana, ia ingin membangunkan alesha juga, tapi ia urungkan niat itu, Azha ingin alesha... Istri nya itu belajar yang wajib dulu, baru setelahnya yang sunah, bukan hal mudah juga merubah sosok alesha yang azha tau sangat jarang menunaikan sholat lima waktunya, orang tuanya saja sampai menyerah.

Takut hal yang sama terulang lagi, azha memilih sholat di luar, di rumah azha memang ada satu tempat kecil yang azha gunakan sebagai tempat sholat nya, tapi jarang ia gunakan.

Sampai akhirnya adzan subuh berkumandang, azha kembali ke atas untuk membangunkan Alesha.

"Sha, bangun... Sholat dulu yuk"

"Sha" azha merapikan rambut yang menutupi wajah sang istri, ia tatap dalam wajah tenang di dalam tidurnya.

"Cantik" sudut bibir pria tampan yang duduk di pinggir ranjang, terangkat. Azha menggeleng, ia sadarkan kembali niatnya untuk membangun Alesha.

"Sha sholat, jangan nunggu sampai kamu di Sholat kan, sha"

"Lo nyunpahin gue mati, zha" mata yang tadi tertutup kini terbuka menatap azha dengan tajam

"Enggak gitu, sha. Maksud sa---"

"Alah banyak bacot lo, bawel. Gue nggak sholat, Lo aja yang Sholat "

Alesha merubah posisinya menjadi membelakangi azha, ia tarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Azha hanya bisa menghembuskan nafas panjang, tidak mudah memang membuat Istrinya itu mengerti akan kewajiban nya sebagai seorang hamba.

karena ia juga harus ke masjid, Azha berdiri, sebelum meninggalkan kamar, azha sedikit menurunkan selimut Alesha hingga ke leher

"Jangan tidur seperti ini, kamu bisa sesak nafas, kalo gitu aku ke masjid dulu ya, bangunlah saat adzan berkumandang, assalamualaikum "

"Waalaikumsallam " jawab Alesha dengan suara serak.

....

"Lo masak apa zha?" Alesha yang baru selesai mandi turun ke bawah karena mencium bau masakan dari dapur

"Cuman ayam kecap buat sarapan " jawab Azha tanpa berbalik

"Minta dong?" Azha sedikit kaget karena suara Alesha terdengar jelas, ternyata wanita itu sudah berdiri di sampingnya, rambutnya masih basah, pakaiannya masih menggunakan setelan rumah.

"Duduk lah, biar saya siapkan" Azha menata dengan rapi ayam kecap yang sudah matang di atas piring, Alesha menurut, ia duduk tanpa membantu sang suami menyiapkan sarapan mereka.

"Kamu nggak ke kampus, sha?
" Tangan Azha dengan lihai menata meja

"Ke kampus, tapi hari ini gue ada matkul siang" Alesha menyendok nasi beserta lauknya ke atas piring, azha ikut duduk setelah semuanya beres

"ELZHA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang