Gus Birru

2.8K 93 7
                                    

Daffa tersungkur saat bogeman yang melayang ke wajahnya. Di tatapnya si pelaku penyerangan yang tidak lain adalah Azha.

Pandangan mereka beradu ketajaman, Daffa yang tidak terima berdiri berniat membalas pukulan Azha, tapi lebih dulu Azha menahan pergelangan tangannya.

"Saya bisa terima saat anda melukai saya, tapi saya tidak akan terima saat anda menyakiti istri saya" Azha mendorong kuat tubuh Daffa yang membuat Daffa hampir kembali tersungkur.

"Istri Lo itu pacar gue, asal Lo tau... Gue sama Alesha sering melakukannya sebelum Lo merusak hubungan gue Dengannya" kembali Azha melayangkan bogeman ke wajah Daffa, saat Daffa ingin membalas teriakan dari dua wanita menghentikan niatnya.

"Azha! Gus Biru!" teriak Alesha bersamaan dengan Raisa, kedua wanita itu mendekati mereka, Alesha menahan Azha sedangkan Raisa berdiri di samping Daffa.

" Kamu nggak papa, zha" Azha menggeleng, sedangkan Daffa melirik Raisa dan melayangkan tatapan tajam pada wanita berwajah sayu itu.

"Gus" lirih Raisa pelan, ia takut melihat tatapan mata Daffa. Daffa memungut ponselnya yang sempat terlempar saat Azha memukulnya.

Daffa melangkah dan berniat menarik pergelangan tangan Alesha, kejadiannya terlalu cepat, Alesha sudah berpindah di samping Daffa, secara sadar Alesha layangkan satu tamparan di pipi mantan kekasihnya itu, Raisa yang ikut terkejut menutup mulutnya tidak percaya.

"Sekali lagi Lo berani menyentuh gue, gue nggak segan melaporkan kejadian tadi malam ke kantor polisi" ancam Alesha menunjuk wajah Daffa, Alesha kemudian menghampiri Azha, ia satukan jari-jari panjangnya dengan jari suaminya.

"Keti pergi, zha. Nggak ada gunanya berurusan dengan dia, entar kamu ketularan gilanya "

"Argghh" Daffa meraup wajahnya kasar, saat ia melangkah pergi, suara Raisa kembali menghenting langkahnya

"Gus Birru" Daffa berpaling kembali menatap Raisa, ia berjalan mendekati wanita itu, jarak mereka teramat dekat, Raisa yang ketakutan perlahan memundurka langkahnya.

"Jangan pernah sebut nama itu" ucap Daffa dengan suara beratnya, mata pria itu merah padam. Ia kembali melangkah tapi lagi-lagi Raisa berucap.

"Gus, umi Aisyah masuk rumah sakit, pualang lah temui beliau, kesian beliau" teriak Raisa, Daffa terdiam di tempatnya

"Umi sakit?" Daffa bergumam

"Umi Aisyah merindukan kamu Gus, pulanglah sebentar saja" Raisa melirik buku milik Daffa yang tidak pemiliknya ketahui jika ikut terjatuh. Raisa bawa buku itu ke hadapan Daffa.

"Bukunya Gus" Daffa mengambil alih buku itu.

"Gus, temui umi Aisyah, beliau di rawat di rumah sakit pelita jaya"setelah mengatakan itu, Raisa pergi dari sana, meninggalkan Daffa di dalam diamnya.

....

Kamu ko nekat temui dia si, zha" kesal Alesha, ia takut kejadian satu bulan lalu terjadi lagi.

"Aku nggak bisa tahan saat melihat wajahnya, sha. Dia berani menyentuh bahkan mencoba melecehkan kamu" Azha masih emosi, ia bahkan menghindari tatapan mata Alesha.

"Zha" panggil Alesha begitu lembut, Azha tidak merespon, Alesha raih tangan Azha untuk di genggam.

"Jangan gini lagi ya, zha. Aku takut kamu terluka lagi, aku mohon jangan gegabah" tidak mendapatkan respon apapun.

"Sayang" seketika Azha menjadi luluh, setiap kalimat itu terucap pasti saja membuat perasaan Azha menghangat.

"Lihat aku dong" Alesha arahkan wajah Azha untuk menghadapnya, senyuman tulus Alesha membuat emosi Azha mereda.

"ELZHA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang