"bisa berhenti senyum nggak sih" Alesha kesal melihat Azha yang terus menampakan senyumnya, tak jarang pria itu juga menampakkan deretan gigi putihnya. Sangat menyebalkan bagi Alesha.
"Nggak waras" Azha melepas kopiah putih yang terpasang di kepala, dengan jari-jari tangan, Azha sisir rambutnya kebelakang dan kembali memasang kopiahnya.
"Ayok jalan-jalan" Alesha tidak bisa menolak saat Azha sudah menyatukan jari-jari mereka, malam ini malam Ahad, area taman ramai di kunjungi orang-orang untuk menghabiskan waktu bersama pasangan, keluarga atau teman, belum terlalu larut juga, Azha membawa Aliza berkeliling taman, sekalian Azha ingin membeli beberapa makanan ringan yang banyak di jajakan di sana.
"Kamu suka cilok, nggak"
"Suka?"
"Mau beli?"
"Boleh" tanpa melepaskan tautan tangannya, mereka mendekati gerobak berwarna biru muda di pinggir jalan, cukup banyak yang mengantri di sana.
"Mas, saya 10 ribu ya"
"Siap mas, bumbunya apa, pedas, manis atau kacang?"
"Kamu mau apa?" Azha bertanya pada Alesha
"Pedas" jawab Alesha
"Pedas aja, mas" Alesha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, pasalnya Azha tidak sana sekali tidak melepas tautan tangan mereka, pria itu juga mengusap-usap punggung tangannya menggunakan ibu jari.
"Bisa di lepas nggak sih ni tangan" Alesha mengangkat tangannya.
"Nggak akan saya lepaskan tangan kamu barang sejenak, akan saya tuntun tangan ini hingga menuju surga" mereka saling pandang, tidak lagi mereka hiraukan panggilan dari mas-mas pedagang cilok
"Mas, ini ciloknya"
"Mas" barulah Azha menyadari cilok pesanannya sudah selesai di buat.
"Astaghfirullah,maaf ya mas, ini uangnya,makasih ya mas" keduanya jadi salah tingkah. Mereka juga membeli satu botol air mineral.
"Kenapa cuman beli satu, Lo nggak mau minum?"
"Cukup satu untuk berdua, bukannya pelit, biar bisa romantis bareng istri"
Rasanya Alesha ingin menjambak mulut pria itu, apa ia tidak tau ucapannya itu mampu membuat perasaan Alesha tidak karuan, Alesha membuang wajahnya ke arah berlawanan, tidak ingin ia Azha melihat pipinya yang mungkin sudah bersemu merah.
"Ekhem" Alesha berdehem untuk mengalihkan kecanggungannya.
"Kita duduk di sana" Azha menunjuk kursi panjang yang yang ada di sebrang mereka.
"Terserah Lo aja"
....
Alesha begitu menikmati cilok yang mereka beli, sedangkan Azha terlihat sudah kesulitan mengunyah ciloknya, lidah pria itu terbakar, peluh peluh kecil mulai nampak di daerah dahinya. Azha melepas kopiahnya untuk ia gunakan mengelap keringatnya.
"Ini enak banget, gue suka banget pedasnya, wahh... Mantap benar-benar selera gue" Azha hanya menyunggingkan senyum, bagaimana bisa wanita itu katakan cilok yang ia makan enak, bagi Azha hanya ada rasa pedas di cilok itu , Azha tidak bisa menikmatinya.
"Zha... Lo kenapa zha?" Alesha baru melihat wajah Azha yang kepedasan, Wajah pria itu sudah memerah.
"Lo kepedesan?" pria itu mengangguk, Alesha membuka air mineral dan ia berikan pada Azha
"Ini minum, muka Lo merah banget"
"Makasih" hampir setengah azha tegak air di botol mineral
"Lo nggak tahan makan pedas?" Kembali Azha Mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
"ELZHA"
Teen FictionSingkat saja, bercerita tentang sepasang suami istri yang menikah bukan karena cinta, semuanya bermula dari orang tua pihak perempuan yang menyerah untuk merubah anak mereka menjadi lebih baik, akhirnya ia sepakat dengan sang istri untuk menikahkan...