obat perangsang

3.3K 89 10
                                    

Alesha mulai gelisah, ia bergerak tidak beraturan di tempat duduknya. Udara pantai yang sejuk sepertinya tidak mampu lagi menghilangkan rasa panas di tubuh.

Alesha kibas-kibaskan tangannya di depan wajah. Daffa menyunggingkan senyum melihat kegelisahan Alesha. Daffa menggeser tubuhnya, ia mengikis jarak di antara mereka.

Tangannya kembali merangkul pinggang Alesha, kali ini tidak ada penolakan dari Alesha, wanita itu justru menikmati setiap sentuhan yang Daffa lakukan.

"Kenapa, hm?"

"Ke--kenapa panas Banget ya" tidak, ini panas yang berbeda, panasnya dari dalam tubuh kali ini beda.

Alesha mengusap-usap lehernya yang masih tertutup pasmina, ia bergerak gelisah.

"El" panggilan dan Suara Daffa kenapa justru terdengar berbeda di telinganya, ada yang tiba-tiba bangkit tak tertahan saat mendengar suara itu.

"Lo kenapa?"

"Gu--gue nggak tau, daf. Ba--badan gue panas banget" tangannya sedikit gemetar saat membuka tautan peniti pasminanya, Alesha tidak sadar lagi saat angin pantai meniup turun pasmina itu dari atas kepalanya.

"Da--daf" pandangan mata wanita itu mulai sayu, Daffa pandangi Alesha begitu dalam, Daffa bisa melihat keringat di bagian wajah dan leher wanita itu. Dengan beraninya Daffa mengarahkan tangannya ke bagian batang leher Alesha, ia usap keringat dengan sedikit memberikan sentuhan seksual yang membuat Alesha menutup mata.

"Da--daf, gue--gue kenapa daf?" Alesha cengkeram lengan Daffa,

"Aku akan buat kamu terbebas dari siksaan itu dan kembali kepelukan ku, Alesha" monolog Daffa

Flashback on

Minuman soda berwarna merah Daffa campurkan dengan obat perangsang yang sudah ia siapkan.

Satu botol kecil Daffa tuangkan semua ke minuman Alesha tanpa sisa.

"Obat perangsang ini akan membuat Lo kembali kepelukan gue, El"

Rasa cinta Daffa pada Alesha telah berubah menjadi obsesi. Daffa yu segan melukai Seseorang hanya untuk mendapatkan cintanya kembali, bahkan Daffa dengan tega menyakiti orang yang di cintai nya.

Daffa berikan minuman kesukaan Alesha dan Tanpa ragu Alesha meminum air soda merah pemberian Daffa, tanpa ia tau ada obat perangsang di dalam sana.

"Soda anggur ke sukaan Lo"

Daffa terus perhatikan setiap tetes yang masuk kedalam tenggorokan Alesha.

Flashback off

Di tempat yang berbeda, Azha mulai kawatir, pasalnya nomor Alesha tidak dapat di hubungi, sudah panggilan ke berapa dan hanyaoperator yang memgngakt panggilannya.

"Kamu di mana si, sha. Jangan buat kawatir, angkat telponnya" Azha tidak tau harus menghubungi siapa, tidak satupun Azha tau nomor teman-teman Alesha.

Azha bergegas membuka pintu berharap orang yang mengetuk di luar adalah istrinya, bahu Azha merosot setelah ia dapati bukan istirnya lah yang pulang, tapi ketua RT.

"Iya pak ada apa?"

"Maaf nak mengganggu, lni saya ingin minta tolong buat nak Azha bacakan doa di acara selamatan rumah salah satu warga yang baru pindah, tapi kalau nak Azha sibuk nggak papa, kebetulan ustadz Adi lagi nggak ada di rumah"

"Oh iya pak, saya akan ke sana, kita bareng aja pak, saya nggak tau tempatnya" Azha tidak enak hati sampai menolak permintaan ketua RT, Azha biasanya memang sering di mintai tolong untuk mengisi acara jika ustadz Adi sedang berhalangan hadir.

"ELZHA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang