Happy Reading❤️
Semua mata tertuju ke satu titik. Ya, ke arah Anya yang sedang tersenyum sambil melambaikan tangannya.
"Cih, ngapain sih tuh nenek lampir ke sini, ngerusak suasana yang emang udah rusak aja," ujar Dito sambil memutar bola matanya malas.
"Permisi."
Atensi mereka semua berpindah ke seseorang yang baru saja datang. Perlahan-lahan sosoknya mulai terlihat jelas dari belakang Anya.
"Sari?" Ujar Daizy.
"Kayaknya acara malam ini bakalan meriah," sahut Dito sarkas. Ia mengembuskan nafasnya dengan kasar.
"Ah, nak Sari udah dateng," ujar Tita, ia mendekat ke arah Sari, "Duduk sama nak Daizy dan Dito di sana ya."
"I-iya, tante," jawab Sari pelan.
Setelah itu, pandangan Tita pun beralih ke arah Anya, "Kamu juga ya, Anya."
"Makasih tante," ujar Anya yang tampak senang.
Sebelum berjalan, Sari menarik nafas terlebih dahulu karena jantungnya berdegup dengan kencang kala melihat Dito.
Ia masih suka gugup saja setiap kali melihat laki-laki itu, padahal sudah sering bertemu di sekolah.
Sari berjalan dengan pelan dan gugup. Ia menarik ujung bajunya untuk menetralisir kegugupannya.
"Hai, kenalin aku Anya. Kamu tetangganya Kak Dafi ya?" Anya menepuk pundak Sari membuat Sari yang sedari tadi hanya melihat ke arah Dito terlonjak kaget.
"A-ah, eh iya. A-aku Sari, teman satu sekolahnya Dito," jawab Sari dengan senyum canggungnya. Sesekali ia mencuri pandang ke arah Dito.
"Oooh," Anya tersenyum dengan lebar.
"Kamu pasti belum tahu aku, ya? Aku tetangganya Dito di perumahan sebelumnya."
"Oh, benarkah?"
"Iya, aku kenal mereka dari kecil, dari dia masih bayi, hihi," Anya tertawa sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.
"Dia imut dulu. Kalau kamu mau tahu tentang dia, bisa tanya ke aku aja," lanjut Anya sambil berbisik karena jarak mereka dengan Daizy dan Dito sudah dekat sekarang.
"Halo kak, kita ketemu lagi," sapa Anya ke Daizy.
Aldafi yang mendengar hal itu, mencengkeram capit yang sekarang sedang ia pegang.
"Iya, halo," jawab Daizy sambil sesekali melirik ke arah Aldafi yang tampak masih fokus memanggang daging. Yang Daizy lihat sepertinya Aldafi tidak terganggu dengan kedatangan Anya saat ini.
Anya duduk terlebih dahulu di hadapan Daizy, lalu disusul Sari yang dengan ragu-ragu duduk di kursi yang berhadapan dengan Dito.
Dito mengetuk-ketukkan jarinya ke meja sambil melihat ke arah Anya dengan tatapan sengit.
"Siapa yang ngundang lo, Kak Regan?" Tanya Dito to the poin.
"Enggak, aku enggak ngundang Anya, To," jawab Regan.
Daizy, Dito, Anya dan Sari langsung menoleh ke sumber suara, melihat Regan yang sedang berdiri sambil membawa nampan di tangan kiri dan capit di tangan kanannya. Ada noda hitam di sebelah pipi bagian kirinya karena areng. Ia menatap Dito dengan tatapan penuh keyakinan.
![](https://img.wattpad.com/cover/319317897-288-k498487.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Neighbor 2
RomanceBaca Season 1 dulu, baru yang kedua. Karena ceritanya nyambung, oki doki.. Daizy dan Aldafi sudah mencapai hubungan yang baru, hubungan yang sama-sama pertama kali mereka jalani. Namun, masih ada banyak teka-teki yang belum terpecahkan menghantui ke...