Happy Reading🤎
.
.
.
.
.*Baca pelan-pelan atau kalau perlu diresapi karena udah masuk bab-bab penting <3.
19 Oktober 2022 - 18.59 (Malam pertemuan Daizy dan Anya)
Tawa Anya yang masih mengudara membuat sekujur tubuh Daizy menegang dengan bulu kuduknya yang meremang. Baru kali ini ia melihat sosok Anya yang ia kira adalah gadis manis, ternyata bisa menjadi sosok yang menyeramkan.
Langit yang sangat gelap tanpa satu pun bintang yang terlihat menambah kesan mencekam di sekitar Daizy. Melihat Anya dengan dress putihnya yang tertiup angin membuat Daizy mengingat sosok hantu di film horor.
"Apanya yang lucu?" Tanya Daizy dengan was-was. Sesekali ia memeriksa sekitar, takut ada orang suruhan Anya seperti Dimas yang akan menyerangnya.
"Kak Daizy yang lucu. Hanya melihat ada bekas coretan di tanganku saja sudah menyimpulkan jika aku dalangnya," Anya tersenyum tipis, "Apalagi kalau lihat darah?"
Daizy mendelik dan tenggorokannya tercekat. Ia kesulitan mengatur nafasnya, namun Daizy berusaha terlihat berani. Ia sudah bertekad untuk tidak merepotkan Aldafi lagi. Daizy sudah berjanji kepada dirinya jika ia akan menghadapi masalahnya sendiri.
"Sayangnya tebakan kamu benar. Aku yang menggambar mulut di stiker Hello Kitty itu. Aku juga yang menulis surat 'Lo enggak bakal bisa nemuin gue'," Anya tertawa dengan keras sampai kepalanya terdongak ke atas. Tubuh Daizy semakin menegang karenanya.
Daizy mencengkeram ujung jaketnya untuk menyalurkan rasa takut dan juga traumanya. Berhadapan langsung dengan sang dalang bukanlah hal yang mudah.
Mengingat Dimas yang sudah gila berkata jika orang yang menyuruhnya adalah orang gila juga, berarti orang itu lebih gila dari Dimas.
"Tapi itu bukan kemauanku. Aku disuruh wanita jalang itu, Kak Rika," tawa menggelegar Anya tadi langsung lenyap digantikan isakan tangis yang terdengar sangat menyesakkan dada. Ia memandang Daizy nanar dengan deraian air mata.
"Selain stiker dan surat itu, aku juga disuruh berantakin rumah Kak Rika biar kelihatan seolah-olah rumah itu udah ditinggalin," dengan mata sayu yang berderai air mata Anya menatap Daizy, "Aku terpaksa ngelakuinnya kak, hiks. Aku yakin Kak Dafi juga terpaksa."
"Dafi?" Daizy mengernyitkan keningnya bingung karena mendengar nama Aldafi disebut.
Anya menganggukkan kepalanya, "Kak Dafi juga ada di sana waktu itu."
Seakan tersambar petir di siang bolong, rasanya jantung Daizy berhenti sejenak. Tiba-tiba saja Daizy kehilangan keseimbangan tubuhnya namun ia masih berusaha untuk bertahan agar tidak terjatuh.
"Bohong! Kamu kira aku bakal percaya, hah?!" Teriak Daizy dengan nafas yang memburu. Ia menatap Anya dengan penuh amarah.
"Aku enggak bohong kak, buat apa aku bohong? Aku tahu ini semua terdengar seperti omong kosong, tapi hal itu benar adanya. Kakak pikir aku mau bantuin Kak Rika? Enggak kak!
"Aku diancam sama Kak Rika dan kayaknya Kak Dafi juga diancam sama dia!" Balas Anya dengan suara yang tak kalah keras. Dada Anya naik turun saking memburunya nafas Anya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Neighbor 2
RomantizmBaca Season 1 dulu, baru yang kedua. Karena ceritanya nyambung, oki doki.. Daizy dan Aldafi sudah mencapai hubungan yang baru, hubungan yang sama-sama pertama kali mereka jalani. Namun, masih ada banyak teka-teki yang belum terpecahkan menghantui ke...