Happy Reading🤎
.
.
.
.
.Daizy tak kuasa menahan air matanya. Tanpa sadar, setetes air jatuh dari pelupuk matanya yang sudah dibanjiri air mata.
"Kak Regan enggak marah?" Tanya Daizy.
"Kenapa aku harus marah?"
"Karena aku udah nyakitin adik kakak."
Regan mengembuskan nafasnya sambil tersenyum tipis. Tidak ada gurat kemarahan di wajahnya sama sekali, ia sangat tenang.
"Yaah, aku rada kesel sih, tapi yang namanya hubungan kan enggak selalu berjalan mulus. Kalau masih pertengkaran seperti ini sih, aku masih bisa maklum karena kalian juga masih muda.
"Lagi pula kalau dilihat dari sudut pandang lain, aku tetep orang lain di dalam hubungan kalian kan?"
Daizy mengerutkan keningnya tidak paham dengan maksud dari perkataan Regan.
"Gini, di dalam suatu hubungan sepasang kekasih itu kan terdiri dari dua orang yang saling mencintai. Sedangkan, aku hanya orang luar yang tidak ikut menjalin hubungan itu kan?" Jelas Regan dan Daizy pun mengangguk-anggukkan kepalanya dengan antusias karena ia mulai paham.
"Nah, kalau di setiap pertengkaran kalian aku ikutan marah atau ikut campur di dalam hubungan kalian, hal itu malah semakin memperkeruh hubungan kalian dan enggak akan ada solusi buat kamu sama Aldafi.
"Tapi, seenggaknya aku yang orang lain ini bisa melihat dari sisi luar dan menilai dari sudut pandang lain," jelas Regan.
"Tapi kakak tetep saudaranya Aldafi, apa kakak bisa melihat secara netral dan enggak berpihak ke satu orang?" Tanya Daizy sambil mengaduk-aduk makanannya dengan murung.
"Pertanyaan bagus, hal itu biar kamu aja yang menilai aku lebih memihak ke satu orang atau enggak setelah dengerin saran dari aku."
"Oke, aku bakal dengerin saran dari kakak karena jujur aku lagi bingung."
Daizy menaruh sendok dan pisau yang ada di tangannya, lalu mendekatkan dirinya ke Regan untuk fokus mendengarkan saran darinya.
Galang yang masih bersembunyi mengernyitkan keningnya dengan kesal karena melihat percakapan mereka semakin seru, "Kayaknya gue udah enggak dianggap! Gue masih di sini, hey!"
🍁🍁🍁
"Kalau menurutku, kamu minta maaf dulu ke Aldafi."
"Katanya kakak mau netral, kok malah nyuruh aku minta maaf duluan?"
"Tanpa maaf memangnya kalian bisa baikan, enggak kan?" Tanya Regan yang membuat Daizy terdiam, "Biar kalian bisa mulai lagi, seenggaknya harus ada satu orang yang minta maaf. Kamu harus turunin ego kamu kalau memang kamu pengen baikan."
Daizy termenung memikirkan perkataan Regan. Terdapat perdebatan sengit antara otak dengan hatinya saat ini.
Setelah lama berpikir, Daizy pun sudah mengambil keputusan. Pada akhirnya, rasa hatinya mengalahkan otaknya, "Oke, aku bakal minta maaf duluan."
"Bagus," Regan tersenyum bangga.
Regan melihat ke sekeliling dan ternyata para pengunjung sudah berkurang dari terakhir kali ia memperhatikan mereka. Tidak terasa ia menghabiskan waktu cukup lama berbincang dengan Daizy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Neighbor 2
RomansaBaca Season 1 dulu, baru yang kedua. Karena ceritanya nyambung, oki doki.. Daizy dan Aldafi sudah mencapai hubungan yang baru, hubungan yang sama-sama pertama kali mereka jalani. Namun, masih ada banyak teka-teki yang belum terpecahkan menghantui ke...