6🍁

130K 12.7K 220
                                    


Cinta itu indah
Yang menyedihkan adalah ketika rasa itu datang pada tempat dan waktu yang salah

🍁🍁🍁🍁🍁

"Gue kira lo homo"

Dughh

Hades yang mendengar itu langsung menendang pantat Gevan membuat pemuda itu mendesis kesakitan.

"Sialan". Gumam Gevan masih dengan mengelus pantatnya itu.

"Hahaha makanya jangan asal nyablak" kini giliran Zaki melempar kulit kacang yang baru saja ia makan isinya pada Gevan.

"Anjir lo!" Balas Gevan tak terima karena kulit kacang itu berhasil mengenai matanya.

Sedangkan Awang yang sedang memainkan gitar kesayanganya hanya bisa menggeleng pelan melihat tingkah mereka. Setiap berkumpul selalu ribut.

Apakah bumi akan goyah langit akan runtuh jika mereka tidak ribut barang sehari?

"Btw, nama itu cewek siapa Des?" Tanya Awang penasaran.

"Dia itu anak Sastra gak sih? Sering banget gue lihat dia keluar masuk lab bahasa." Timpal Zaki.

"Sok tau lo" Zaki mendelik heran. Apakah Gevan benar-benar marah.

"Ngambek lo?" Gevan hanya memonyongkan mulutnya meledek pertanyaan Zaki sembari memainkan ponselnya. Tak lama kemudian dia berteriak heboh

"Ohhhhh namanya Arana woy!" Heboh Gevan dengan menunjukan room chatnya.

Mendengar itu membuat Hades memicingkan matanya tajam. Entah apa yang sedang ia pikirkan

"Kata siapa lo?" Tanya Awang sedangkan Zaki dengan grasa-grusu merebut ponsel Gevan

"Ayang"

"Kebetulan dia ikut eksul Sastra"

Zaki berdecak melihat sebuah foto di ponsel Gevan ini.
"Gak nyangka gue, ternyata tipe Hades yang pendek-pendek imut."

Awang menggenjreng gitarnya memainkan melodi lagu sempurna yang dipopulerkan oleh Andra.

Kau begitu sempurnaaa....

Di mataku kau begitu indah....

Kau membuat diriku selalu memujamu....

"Sejak kapan kalian berhubungan?"

Mendengar itu membuat Hades terkekeh ringan. Dirinya menghembuskan asap rokok yang baru saja dihisapnya.

"Lumayan"

Zaki mengembalikan ponsel Gevan kepada pemiliknya.
"Lumayan apa dulu nih?"

"Lama"

"Wahhh selama ini kalian backstreet ya?!"

Mendengar pertanyaan dari Gevan, Hades mengendikan bahu acuh. Lalu dia membuang putung rokok yang memang sudah habis itu.

"Duluan" ucapnya lalu pergi meninggalkan rooftop sekolah.

"Mau kemana dia?" Tanya Zaki

"Ngapel, emang lo jomblo"

"Gevan sialan!"

🍁🍁🍁🍁🍁

Arana melamun dalam jalannya membuat dia tidak memperhatikan sekitar.

Brukkkk

Gadis pendek itu terhuyung ke belakang karena menabrak seseorang

"Ehhh sorry-sorry" ucap orang yang Arana tabrak

Arana mengelus jidatnya yang sedikit pusing. Lalu tersenyum canggung
"Gak papa. Yang salah gue. Maaf ya?"

"Santai, gue juga minta maaf" Arana mengangguk.

"Btw gue wildan." Pemuda itu mengulurkan tangan mengajak berkenalan.

"Arana" balas Gadis itu. Sedangkan pemuda bernama Wildan itu mengangguk.

"Yaudah deh gue pergi dulu, mau rapat osis"

Mata Arana membulat terkejut dan itu terlihat lucu di mata wildan
"Lo anak osis?!" Tanya nya

Wildan terkekeh ringan
"Ketuanya malah"

"Wihhh kerennn"

Wildan mengerutkan dahi bingung. Ekspresi gadis di depannya memang seperti benar-benar tidak mengenal siapa dirinya. Wildan kira Arana hanya bercanda.

Wildan kira dengan menjadi ketua osis dirinya sudah menjadi populer di sekolahnya. Ahh lupakanlah, tidak terlalu penting juga.

Wildan melebarkan senyumnya
"Makasih"

Arana mengangguk
"Yaudah gih sana, nanti lo telat lagi."

"Hm, gue pergi. Sampai ketemu lagi Arana"

"Oke...bye....." Arana melambaikan tangannya.

Setelah wildan menghilang Arana ingin berlalu tapi sebuah suara berhasil membuatnya membeku di tempat.

"Nakal" bisik Hades tepat di telinga Arana.

"Had-Hades"

Ohh ayolah bahkan gadis itu tidak ada kuasa untuk menoleh.

"Hm? Ara mau di hukum yang kayak apa?"

🍁🍁🍁🍁🍁

"Nikah?!" Seorang pemuda menatap tak percaya pada wanita paruh baya yang duduk di depanya.

"Yang bener aja Ma..!! Aku bahkan masih sekolah...!!" Protes pemuda itu tak setuju.

Wanita paruh baya itu mengibaskan tangan angkuh.

"Setuju tidak setuju kamu harus mau Malvin." Tegasnya tidak ingin di bantah.

"Mama gak mikir? Mana ada anak SMA nikah..!!" Ucap Malvin marah

"Oh, kalo soal itu, kamu gak perlu khawatir. Papa kamu bisa urus semuanya. Jadi kamu sama Mira masih bisa sekolah." Santai Yuna. Lalu dengan gerakan anggun wanita paruh baya itu mengambil cangkir berisi teh dan meminumnya dengan elegant.

Malvin mengeraskan rahangnya. Jika saja di depannya ini bukan ibunya. Jika saja di depannya ini bukan perempuan. Sudah Malvin tonjok daritadi.

"Dia bukan Papa aku...!!"

"Terserah kamu mau bilang apa. Ahhh ya, jika kamu tetap tidak mau menikah, jangan salahkan Mama kalo...pria tidak berguna itu yang akan terkena imbasnya."

Kemarahan Malvin semakin di puncaknya. Pemuda itu menghembuskan nafas panjang untuk mengontrol emosinya.

"Ma, aku....punya pacar." Sekali lagi Malvin berbicara dengan sirat penolakan atas pernikahanya

"Maka kalian harus putus."

🍁🍁🍁🍁🍁

Menurut kalian hukuman apa nih yang akan Hades berikan untuk Arana?

Haechan hitam manis sedikit berkumis

Bulu tipis tipis kalo tersenyum manis....

Jaemin putih cantik bulu mata melentik

Periang penyayang bikin mabuk kepayang.....

Tunangan AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang