33🍁

37.9K 4.2K 100
                                    


🍁🍁🍁🍁🍁

Arana terbaring lesu di atas ranjangnya dengan posisi tengkurap. Rasa gundah yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata menyeruak menghimpit dadanya.

Lagi-lagi gadis berpiyama rabbit itu mengecek benda pipih persegi panjang miliknya.

Haishhhh

Pesannya belum dibalas

Bibir Arana mengerucut sebal. Menelentangkan badannya, gadis itu menatap langit-langit.

Hahhh, jika ditanya apakah dirinya ada rasa dengan Hades. Maka jawabanya adalah abu-abu.

Cinta?

Entahlah

Bahkan di kehidupan sebelumnya, saat dirinya menjadi Rena, dirinya belum pernah merasakan apa itu cinta.

Katanya cinta adalah sebuah perasaan menyenangkan yang bisa membuat manusia merasa candu.

Cinta adalah sebuah rasa yang mendebarkan.

Mendebarkan? Heyy berarti Arana sudah jatuh cinta dengan guru matematikanya, karena setiap gurunya itu masuk ke kelas, jantung Arana bertalu-talu dengan hebatnya.

Terpengkur dalam lamunannya, tiba-tiba ponselnya berdenting, menandakan jika ada notif yang masuk. Dengan grasa-grusu dirinya melihat layar ponselnya.

Unknown
Kt hrs ktmu ini pntng

Arana berdecak kecewa, karena notif itu tidak sesuai harapanya. Lalu dirinya mengeryit bingung.

Anda
Sp?

Mata Arana membulat kaget ketika pesannya langsung dibaca. Tak membutuhkan waktu sampai satu menit orang itu sudah membalas.

Unknown
Hnstly, gue kcwa.
Tp gpp, ktmu di BlueResto

Anda
Ogah. Sok knl lo

Unknown
Ini ttg hades

Tiba-tiba saja jantung Arana berdetak lebih kencang. Hades?

Anda
Bohong kn lo?

Unknown
Trsrh. Lo sndri yg bkl
Nysl.

Unknown
Lo sndri yg bkl rugi
Klo g dtg

Arana bimbang, dirinya takut jika itu hanyalah jebakan. Namun dia juga penasaran. Bagaimana jika orang itu benar-benar membawa kabar tentang Hades. Terlebih sudah hampir tiga hari pemuda itu tidak bisa dihubungi. Dengan ragu Arana membalas pesan itu.

Anda
Fine. BlueResto

Tidak ada salahnya mencoba bukan?

Berganti pakaian, gadis itu lalu menuju tempat tujuan dengan menggunakan taksi. Untung orangtuanya sedang menghadiri resepsi pernikahan anak koleganya. Jadi dia tidak perlu mengarang cerita untuk bisa keluar.

🍁🍁🍁🍁🍁

Mata Arana meneliti penjuru ruangan yang penuh pasangan muda mudi yang mungkin saja sedang kencan.

Dasar Arana bodoh

Bahkan gadis itu tidak tahu bagaimana rupa orang yang tadi menghubunginya.

"Haishhhh" gadis itu mengambil ponselnya lalu mengirim pesan kepada orang yang tadi

Anda
Dmn?
Gue udh smpai

Sedang fokus dengan ponselnya, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Arana terkejut, sontak gadis itu menoleh ke belakang. Lalu mendapati seorang pemuda yang tengah tersenyum- tidak lebih tepatnya menyerigai.

"Hayy"

"Lo!?" Arana mundur beberapa langkah.

Ohh ayolah, kenapa pemuda itu bisa ada di sini?

"Yeah it's me. Kenapa kaget? Padahal kita udah janjian kan?" Pemuda itu menggoyangkan ponsel yang berada di genggamannya sembari tersenyum manis.

"Jadi-

"Hu'um dan maaf harus bawa-bawa Hades. Soalnya kalo gak, lo gak bakal dateng kan?" Malvin menghela nafas panjang seolah olah dirinya sangat lelah.

"Cinta mati banget ya sama Hades? Padahal kayak baru kemarin kita nonton bareng, liburan bareng, terus-

"Cukup!" Arana berteriak, sampai orang-orang menoleh ke mereka.

"Jangan teriak, ganggu yang lain"

Gadis itu menggeram tertahan. Lalu menghembuskan nafas pelan untuk mengatur emosinya.

"Apa mau lo?" Tanya gadis itu.

Mata Malvin menggelap. Menatap Arana penuh obsesi. Arana dibuat merinding karenanya.

"Lo"

"Jangan gila"

Pemuda itu terkekeh ringan. Menyugar rambutnya ke belakang lalu memainkan lidah di dalam mulutnya.

"Yeah gue emang gila dan itu karena lo"

"Malvin sadar!! Lo udah punya istri dan bahkan istri lo sedang hamil. Harusnya lo-

" Jangan bahas dia. Dan anaknya bukan anak gue" ucap pemuda itu datar.

Plakkk

Pemuda itu merasakan sengatan panas di pipinya. Ohh untung sekarang tidak ada yang sadar jika Arana baru saja menampar pemuda itu atau mereka bakal menjadi tontonan.

"Biadapp, dasar cowok brengsek. Mau enaknya aja tapi gak mau tanggung jawab. Banci lo!"

Arana mengacungkan jari tengah nya menatap Malvin penuh permusuhan. Lalu melenggang pergi begitu saja.

Arana misah-misuh, sampai di luar BlueResto ponselnya berbunyi.
Dengan kesal gadis itu melihat notif yang masuk.

Hadessssuuu
Dmn?

Setelah sekian purnama akhirnya muncul juga cecenguk itu. Baru dirinya akan membalas pesan itu. Ponselnya berdering. Hades menelponnya. Dengan segera gadis itu mengangkat panggilan.

"Haloo"

"Dimana?"

"Harusnya gue yang tanya ya, lo kemana aja. Dihubungi gak bisa"

"Sorry"

Arana menghela nafas panjang. Mungkin pemuda itu sibuk. Arana harus memaklumi karena kehidupan Hades bukan hanya berputar pada dirinya.

"Gue di- hmpphhhtttt"

Ini gawat, ada yang menyekap gadis pendek itu dari belakang. Ponsel gadis itu terjatuh.
Perlahan mata indah itu memburam sampai sang empu tak sadarkan diri dan jatuh ke pelukan seseorang.

"Dapat" bisik orang itu rendah

🍁🍁🍁🍁🍁

Hoeeee aku up lagi nihhhh.

See you 🐻🍁
Jangan bosen 🐻🍁

Tunangan AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang