11🍁

101K 9.1K 81
                                    

Aku tak tau kemana aku harus melangkah
Karena semakin aku masuk
Semakin pula aku tersesat di dunia antah berantah


🍁🍁🍁🍁🍁

Besok hari senin, harusnya orang yang masih berstatus pelajar tidur awal agar besok tidak terlambat sekolah, atau malah mereka uprak karena pr nya yang belum dikerjakan. Atau bahkan mereka santai saja bergadang entah itu main game, nonton, atau main di luar.

Arana memilih opsi yang ketiga. Sekarang ini dia sibuk nonton flm 'kuyang alas pati' yang di perankan oleh artis ternama di novel ini. Namanya Szusani.

Soal pr, gampanglah. Dia akan mengerjakan nya di sekolah.

Semua lampu di kamar nya ia matikan. Menyisakan cahaya dari laptop dan cahaya dari luar. Korden ia buka agar kesan horor semakin terasa, katanya

"Grrrrrr hii....hi"

Gadis mungil itu bergidik ngeri ketika layar menampilkan seorang wanita berambut panjang sedang memakan ari-ari bayi. Tangan wanita itu berlumur darah. Dia tampak lahap memakan barang itu bagai kudapan yang sangat lezat. Tiba-tiba wanita itu menatap layar.

"Arghhhhh Mama!!"

Buru-buru Arana menutup matanya dengan kedua tangan yang menutupi kedua telinga nya.

Wanita itu sangat menyeramkan dengan mulut yang berlumur darah. Apalagi musik nya bisa membuat bulu kuduk Arana berdiri.

Setelah kembali kondusif dia mengusap dada nya yang berdebar.

"Huhhh, ngagetin aja"

Arana menatap jendela lalu dia membayangkan jika ada hantu yang nemplok di jendela nya dengan memeletkan lidah. Atau seorang wanita yang sedang duduk di pohon besar sedang melambai ke arah nya.

"Hihhhh amit-amit" Arana bergidik lalu dia mematikan laptop nya. Mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuh nya. Dia ingin tidur.

Ctakkkk

Dari dalam selimut Arana melotot takut.
Suara apa itu? Dia semakin mengeratkan selimut nya.

Ctakkkk

Astaga siapapun tolong Arana.
Gadis itu lupa belum menutup korden nya.

Ctakkkk

Ctakkkk

"Woy setan! Gue gak takut ya! Muka belatungan aja belagu!" Sungut Arana setan shaming.

Ctakkkk

Ctakkkk

"Anjir ini setan minta di hajar" gadis itu berucap menggebu-nggebu. Menyibak selimut lalu lari tergopoh gopoh meninggalkan kamar.

"Mamaaaaa ada setannnnnn"

Namun nasib sial menimpa gadis itu. Belum dirinya merah gagang pintu, Arana malah tersandung kakinya sendiri.

Gedubrakk

"Aduhhh, sakit banget" ringis gadis itu mengelus kaki kanan nya.

Dengan susah payah dirinya memaksa untuk bangun. Berjalan tertatih mendekati jendela balkon.

Sebaiknya ia tutup korden dengan segera

Kenapa gak daritadi manissss

Tangan gadis itu hendak menarik korden, tidak sebelum sebuah kotak di meja balkon mengalihkan atensinya.

Dengan rasa penasaran dia membuka kunci jendela. Keluar dari kamar nya.

"Kotak apa nih?" Gadis itu membolak balikan kotak yang kini sudah ada di tangan nya.

Gadis itu kembali menatap pohon besar di taman rumah nya. Bayangan wanita itu langsung menerobos masuk ke otak nya. Arana bergidik lalu masuk ke kamar nya kembali. Tak lupa mengunci jendela dan menutup korden.

Sosok yang dari tadi melihat pergerakan Arana dari semak bunga menyerigai seram.

"Semakin menarik"

🍁🍁🍁🍁🍁

Arana menatap syok isi kotak yang tadi dia ambil.

Sebuah foto, dirinya

Dan

Malvin

Bagaimana bisa? Sebenarnya ada hubungan apa mereka itu.

Apa mereka masih kerabat? Sebaiknya dia menanyakanya pada orangtuanya.

Lama lama gila gue jerit Arana dalam hati.

"Shhhhh masih sakit aja" gumam gadis itu mengurut pelan kaki kanan nya.

Lalu dirinya menatap kembali foto dua insan berbeda gender yang sedang berangkulan itu.

Novel sialan

🍁🍁🍁🍁🍁

"Aku gak mau dijodohin sama Hades Pa...!!"

"Papa gak butuh penolakan kamu, keputusan Papa sudah mutlak."

Arana menatap Papanya marah.

"Papa, aku punya Malvin. Papa gak bisa egoissss...!!"

Dika menatap tajam putrinya.
"Sadar Arana...!! Dia gak baik buat kamu..!"

"Papa tau apa?! Aku sama Malvin yang jalanin,bukan Papa!" Bantah Arana tak terima. Bagi Arana Malvin itu sempurna. Dia tak terima jika Malvin dijelek-jelekan apalagi oleh Papanya sendiri.

"Papa tau semua Arana...."

Dika menghela nafas panjang
"Oke, jika benar Malvin yang baik buat kamu, hari sabtu, suruh dia temui Papa. Tapi jika sampai Sabtu dia tidak datang, kamu dan Hades akan tetap bertunangan."

Sontak Arana menatap sang Papa menantang.
"Jangan nunggu hari Sabtu, besok Malvin akan datang."

Dika tersenyum manis
"Papa tunggu, waktu kamu tiga hari Arana"

🍁🍁🍁🍁🍁

Part kali ini agak errrr bosen ya?
Tapi gapapa yang penting double up ahahaha.

Setan pemakan ari-ari bayi tuh kuyang beneran gak sih? Kata teman ku kuyang.

Kuyang or kuntilanak?

Tunangan AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang