16🍁

83.5K 7.9K 90
                                    


🍁🍁🍁🍁🍁

Seorang pemuda berjalan santai menyusuri lorong rumah sakit jiwa.
Hingga pada saat dia sampai di depan sebuah pintu ruangan ketukan sepatu itu berhenti.

G Room

Cklek

Dengan langkah pelan dia memasuki ruangan itu. Tepat di samping jendela terdapat seorang wanita yang memakai pakaian pasien sedang duduk termangu di atas ranjang. Pemuda itu mendekatinya.

Sampai di samping ranjang dia melirik makanan yang sepertinya belum tersentuh di atas nakas. Pemuda itu menghela nafas panjang.

Pemuda itu berjongkok menatap wanita di depan nya. Tangan besarnya bergerak membelai penuh sayang pipi wanita itu. Namun tidak ada reaksi dari sang wanita. Dia tetap menatap lurus jendela yang mempertontonkan daun-daun dari pohon besar.

"Makan ya?"  Ujar pemuda itu dengan halus. Tangan nya bergerak mengambil piring di atas nakas.

"Suapin mau?"  Tanya nya, tapi wanita itu tidak merespon.

"Kalo mau makan, aku bakal kasih tunjuk dia"

Tepat ketika pemuda itu menyebut nama dia wanita itu merespon. Dia menoleh pada pemuda itu dengan penuh binar.

Melihatnya membuat hati pemuda itu berdenyut nyeri. Sebenarnya dia ingin menghapus orang itu dari pikiran wanita di depanya. Gara-gara orang itu orang tercintanya harus seperti ini. Seketika rahang pemuda itu mengeras. Dia berjanji akan membalaskan rasa sakit yang selama ini ditanggung oleh wanita di depanya.

"Beneran?"

Mendengarnya mau tak mau pemuda itu mengangguk dengan senyuman

"Kamu gak bohong?" Pemuda itu menggeleng.

Wanita itu mengangguk antusias
"Cepet suapin, aku udah gak sabar"

Mata pemuda itu memburam, dengan cepat dia mengusap nya. Lalu dengan telaten dia menyuapi wanita ini. Tentu saja disambut dengan baik oleh sang empu.

"Aku janji, mama akan mendapatkan keadilan"

🍁🍁🍁🍁🍁

"Pa....Papa mau bawa Mama kemana..!?" Pertanyaan itu terlontar dari seorang anak laki-laki berseragam putih biru.

Dengan masih menggendong tas-nya anak laki-laki itu mengejar pria paruh baya yang menuntun wanita seumuran pria paruh baya itu.

"Mama....huhhhh...huh...Ma..huh...ma mau kemana..." Tanya anak laki-laki itu dengan nafas yang memburu.

Wanita dengan wajah pucat dan badan yang ringkih itu tersenyum sumringah.

"Mama...mama mau liburan bareng Papa..." Kata wanita itu tanpa melunturkan senyumnya.

Anak laki-laki itu memandang wanita yang ia panggil Mama itu bingung. Lalu pandangannya teralih pada pria paruh baya yang sejak tadi setia menggandeng sang wanita.

"Beneran Pa..?" Tanya anak itu tak yakin

Anak laki-laki itu paham betul tabiat Papa-nya. Bahkan di dalam sana juga tinggal seorang wanita yang menjadi simpanan sang Papa. Sudah cukup lama Papa-nya tidak peduli dan secara terang-terangan selingkuh di depan Mama-nya. Membuat Mama-nya sedih, tertekan, dan berakhir depresi.

Tunangan AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang