23🍁

64K 6.3K 286
                                    


🍁🍁🍁🍁🍁

"Ara, terimakasih"

Arana menyergit heran. Gadis itu memandang pemuda di sampingnya bingung.

"Kenapa terimakasih?"

Pemuda itu menggeleng pelan. Memandang bunga krisan yang sedang bermekaran.
"Lupakan"

Bibir Arana mengerucut lucu. Tangannya kembali menyendokan eskrim coklat yang dibelikan Hades.

Arana pikir Hades adalah sosok yang dingin nan kejam. Tapi sejauh Arana mengenal pemuda ini, tidak ada yang aneh darinya. Maksudnya dia masih dalam kategori waras. Hanya saja sifat posesif pemuda itu patut diacungi jempol.

Atau sebenarnya Arana yang belum mengenal Hades?

Lagi pula deskripsi Hades di dalam novel tidak begitu jelas.

Sekarang mereka berada di taman dekat komplek tempat orangtua Hades tinggal.

"Hades"

"Ya?"

"Tadi, emm maksudnya kakak lo kemana? Maksud gue dia- aduhhh gimana ngomongnya ya"

Arana tergagap sendiri. Dia ingin menanyakan kakak Hades, tapi dia ragu, tapi dia ingin tahu, intinya ya gitu

Tak disangka Hades terkekeh sinis. Membuat Arana bertanya-tanya. Apa pemuda ini sedang mengejeknya.

"Kenapa? Kangen?"

"Ehhhh"

Maksud pemuda ini apa? Apa dia sedang bercanda? Tapi melihat air muka Hades Arana meragukanya.

"Ck ck ck Ara...Ara... Bukanya akhir akhir ini kalian sering ketemu ya?"

Entah kenapa Arana merasa suasana berubah suram. Tatapan pemuda itu juga berubah. Errrrr entahlah Arana bingung ngomongnya.

"Mak-maksud lo apa?"

Kekehan sinis Hades berubah menjadi seringaian. Dirinya menatap Arana remeh. Tangan pemuda itu bergerak mengelus pipi Arana membuat sang empu membeku di tempat. Jika biasanya Arana merasakan kehangatan sekarang Arana merasa di planet Uranus.

"Jangan pikir gue gak tahu. Gue tahu segalanya."

"Hades sumpah, gue gak ngerti"

"Ya, lo emang gak pernah ngerti termasuk tentang gue"

tatapan pemuda itu menyendu. Melihatnya membuat dada Arana dilanda sesak. Entah mengapa dia merasa Hades menyimpan luka besar.

"Hades please" Arana hendak meraih tangan pemuda itu dari pipinya. Namun Hades langsung menghindar.

"Kapan"

"Kapan?"

"Sampai kapan gue harus nunggu Ara"

Arana dibuat semakin bingung. Apa yang di tunggu Hades? Tolong Arana butuh penjelasan lebih lanjut.

Tadi di rumah orangtua pemuda itu Arana merasa jika dia- maksudnya Hades memiliki hubungan yang kurang baik dengan orangtuanya. Entahlah tapi dilihat dari interaksi antar ketiganya, Hades seolah ingin menghindar?

"Nunggu gimana?"

"Nunggu lo jadi Ara nya Leon"

"Lagi"

🍁🍁🍁🍁🍁

Jika kemarin pulang awal karena guru nikah sekarang siswa SMA Cendana harus panas-panasan gara-gara upacara peringatan hari guru.

Belum lagi siraman rohani kepala sekolah yang lamanya kayak sabang sampai merauke puter balik lima kali.

"Maksud lo apa jingan!?"

Tunangan AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang