31🍁

38.9K 4K 69
                                    


🍁🍁🍁🍁🍁

Di hamparan rumput china seseorang duduk dengan kedua lutut yang di tekuk. Salah satu tangannya membawa cup ice cream rasa coklat mix vanilla. Tangan yang lain memegang benda persegi panjang tipis dengan layar sebuah room chat.

Orang itu mendengus kesal ketika terlihat jelas pesan yang ia kirim bertanda centang dua abu-abu.

Dari kemarin

"Ini sebenarnya Hades kemana sih!?" Arana berdecak. Meletakan ice cream nya lalu mendial nomor sang tunangan.

Lagi-lagi tidak diangkat.

"Ditelpon gak diangkat, dichat gak bales,  lama-lama gue tendang pantat lo!" Geram gadis mungil itu

Membentak benda persegi panjang yang tak tahu salahnya dimana.

Dengan bibir yang komat-kamit Arana melanjutkan makan ice cream nya yang tertunda.

Menikmati sensasi dingin yang menguar di dalam mulutnya. Belum lagi rasa coklat yang betah membuat dirinya rileks.

Akhhh memang rasa coklat yang terbaik

Ketika gadis itu sedang enak-enaknya menikmati ice cream tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Reflek Arana menoleh.

Mendapati remaja seumuran dengannya tengah tersenyum lebar. Lalu remaja itu melambaikan tangannya guna menyadarkan Arana dari lamunannya.

"Hayyy, seneng banget ketemu lo di sini."

Merotasikan matanya malas, Arana mendengus lalu kembali menikmati ice cream nya.

Orang itu mengendikan bahu acuh lalu dengan entengnya duduk di samping Arana.

"Sendirian aja?"

"Menurut lo?"

Orang itu terkekeh renyah mendengar jawaban Arana.

"Ran, lo mau tahu gak gue darimana?" Dengan memasang muka serius Mira menatap Arana.

"Gak penting sihh sebenarnya, tapi daripada gak ada topik"

"Jadi?" Mira memiringkan kepalanya menatap Arana penuh tanya.

Arana balik menatap Mira dengan senyum manis yang terkesan dipaksakan.

"Lo abis dari mana?" Tanya nya dengan suara lembut dan lagi-lagi seperti dipaksakan.

Biarlah, mungkin dia bisa mengorek informasi dari istrinya Malvin ini.

Senyum Mira bertambah lebar lalu dengan grasa-grusu ia meraih amplop di tas nya lalu memamerkanya pada Arana.

"Tadaaaaa" ucap Mira girang melambai-lambaikan amplop di tangannya.

Arana mengeryit bingung

Apa maksudnya?

"Itu apa?" Tanya Arana penasaran.

"Mau tahu?" Mira bersuara dengan nada seperti para pembawa acara kuis.

"Sini biar aku kasih tahu" tanpa melunturkan senyuman manisnya Mira membuka amplop itu perlahan.

"Jadi ini dari dokter. Ehemm" Mira membuka surat yang ia ambil dari amplop itu.

"Kandungan" lanjut gadis cantik itu.

Mata Arana membulat sempurna.
"L-lo abis dari dokter kandungan?"

"Hu-umm" Mira mengangguk lugu.

Lalu lagi-lagi gadis itu tersenyum lebar. Bahkan Arana yakin gigi gadis itu sudah seperti gurun Sahara sangking keringnya.

"Tahu gak apa kata dokter?"

Dengan muka cengo nya Arana mengangguk kaku.

"Jadii katanya.....nungguin ya... nungguin ya? Katanyaa...."

"Jeng jeng jeng....."

Mira membuka lebar surat itu lalu membawa surat itu tepat di kedua mata Arana.

"Aku hamil, yeyyy!!"

What the hell

Dalam prolog di jelaskan jika tunangan Hades akan mati ketika Malvin menyerang Hades akan istrinya yang keguguran.

Itu berarti.....

Arana meneguk ludahnya kasar.

"Kok kaget gitu Ran? Gak percaya ya gue hamil."

"Biar gue kasih tahu ya Arana, kayaknya sekarang Malvin udah bisa mau buka hati buat gue. Buktinya gue hamil" dusta Mira.

"Dan yaa tentang ucapan gue tempo lalu yang minta lo buat balik kayaknya gue cancel aja"

Mira menepuk pundak Arana beberapa kali seakan menguatkan.

"Jadi jangan balik lagi ya?"

Daripada mendengar kicauan Mira yang sangat tidak berfaedah Arana tengah memikirkan ajal yang mungkin akan segera meghampirinya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Seorang wanita menatap bengis kedua orang berbeda umur di depannya.

Tangannya bergerak brutal mencari kebebasan.

"Lepaskan saya" ucap Yuna penuh peringatan.

"Kevan yang mendengar itu terkekeh ringan. Menghisap nikotinya lalu mendekat pada wanita itu.

Lalu asap keluar dari mulutnya menerpa wajah ayu Yuna.

Wanita itu terbatuk.

"Sayang sekali ya? Kenapa wajah cantik ini harus jadi jalang?" Ucap Kevan sinis menjauhkan wajahnya.

Yuna terkekeh
"Ada apa? Kau mau bermalam dengan ku? Tapi tarifnya lumayan mahal."

"Menjijikan"

Yuna menoleh ke sumber suara.

"Ohh anak ku yang tersayang. Kau berani menculik ibumu?" Yuna berekspresi kaget tak percaya.

"Kau bukan ibuku!"

"Hati mama terluka mendengarnya" Yuna menampilkan ekspresi kecewa yang dibuat-buat

Cihhh

Hades berdecih

Lalu Yuna terkekeh sinis. Memandang mereka berbinar
"Aisshhh rupanya anak dan ayah sudah bertemu setelah bertahun-tahun"

"Melepas rindu heh?"

🍁🍁🍁🍁🍁

Mwehehehehe

See you
Jangan bosen ya 🍁🐻

Tunangan AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang