24🍁

57.8K 5.9K 125
                                    


🍁🍁🍁🍁🍁

Bughhh

Seorang pria paruh baya terdorong mundur ketika mendapatkan pukulan di perutnya.

Bughhh bughhh

Belum sempat membalas, pria itu terus saja dihujami dengan pukulan oleh dua orang berpakaian serba hitam.

"Uhukkk-uhukk" pria itu mengeluarkan cairan berwarna merah dari mulutnya. Hebatnya dia tidak tumbang. Dia masih berdiri walau kesusahan.

Baru ketika pria seumuran dengannya mengangkat salah satu tangannya, orang berpakaian serba hitam itu berhenti memukul.

Dengan langkah tegas orang itu mendekati Kevan yang sedang terbatuk-batuk. Keadaan Kevan cukup memprihatinkan. Luka memar di wajah, tak lupa darah yang menghiasi sekeliling bibir pria itu. Kemeja yang dikenakanya berantakan.

Bahkan, susana indah di sore itu tak bisa menandingi akan nuansa seram yang diciptakan pria yang berada di hadapan orang yang katanya bernama Kevan.

Dengan kuat orang itu, menarik kerah kemeja yang dipakai Kevan.

"Kau sudah berani rupanya heh" desis orang itu. Tatapannya tajam. Lengan kemeja yang digulun mempertontonkan  otot kekarnya.

Kevan tersenyum sinis walau sesekali terbatuk. Menatap orang itu remeh seakan mengejek.

"Memangnya apa yang harus aku takuti"

"Brengsek"

Bughhh

"Arghhhhh"

Kevan terjatuh. Mungkin tenaganya yang hampir habis. Nafasnya tidak beraturan. Sesekali dia meringis sakit.

Dengan penuh emosi dia menonjok perut Kevan. Ohhh apakah perutnya akan baik-baik saja?

Mungkin orang itu kesal akan tingkah Kevan yang seakan tidak peduli dan tidak takut dengan perbuatanya.

"Jangan pernah menemui dia lagi. Atau kau akan menyesal"

Orang itu hendak menginjak perut Kevan. Namun dengan tenaga yang tersisa Kevan menahanya lalu mendorong kaki orang itu hingga membuat sang empu limbung.

"Sayangnya bukan hanya menemui tapi aku akan mengambilnya kembali"

Dorrr

Bahu kevan tertembak. Ohh sungguh sangat mengenaskan. Untuk berdiri saja dia susah.

"Coba saja kalo bisa." Orang itu tersenyum miring lalu meninggalkan Kevan sendiri. Dua orang berpakaian serba hitam itu pun mengikutinya.

Selepas kepergian orang itu dengan susah payah Kevan mengambilnya ponsel dari sakunya. Jarinya bergerak menekan sebuah nomer telepon

"Percepat rencana."

Tut

Kemudian dengan mudahnya dia berdiri. Tunggu- Bukanya sebelumnya dia merasakan kesakitan.

Tangannya mengusap darah yang berada di bahunya. Dia menyerigai lebar

"Dasar payah"

🍁🍁🍁🍁🍁

Arana berlari kencang menyusuri pantai. Tawa yang mengudara memberikan tanda jika dia sangat bahagia.

"Tangkep dong, gak bisa ya? Dasar cemen" ejek gadis itu ketika seorang pemuda berlari, tertinggal cukup jauh darinya.

"Awas ya!" Teriak pemuda itu dengan terus berlari.

"Wlekkk gak takut" gadis itu terus mengejek pemuda itu.

Arana terus berlari hingga tersandung oleh kakinya sendiri. Gadis itu menutup matanya rapat. Namun rasa sakit itu tak kunjung datang, hingga dia dengan pelan membuka matanya.

"Ketangkap" bisik pemuda itu ketika Arana sudah membuka matanya sempurna.

"Malvin ihhh"

Pemuda itu terkekeh ringan ketika gadis di depanya merajuk. Sangat lucu pikirnya.

"Sekarang hadiahnya mana?"

"Hadiah apaan!"

"Kan gue menang"

Bibir Arana mengerucut lucu. Tangannya bersedekap, kemudian dia memandang pemuda di depannya semangat.

"Oke tapi tutup mata dulu"

Pemuda di depannya menurutinya.

"Jangan lama-lama"

"Iya iya"

Tersenyum jenaka, Arana langsung mendorong Malvin hingga pemuda itu tercebur ke pantai.

"Arana!!"

"Hahahahaha rasain. Wlekkk"

"Awas ya lo!"

🍁🍁🍁🍁🍁

"Hahhhh....hahh...hahh...."

Arana mengedarkan mata ke kanan kirinya. Barusan. Mimpi apa itu? Dirinya dan Malvin? Bagaimana bisa.

"Bagaimana caranya gue harus bisa mecahin misteri ini." frustasi Arana

"Oke Arana saatnya lo bergerak"

🍁🍁🍁🍁🍁

Kalian kepikiran gak kalo konflik antara Malvin Hades itu melibatkan orang tua Hades.

Dan ya, silahkan menebak siapa Kevan.

Ini tinggal menelusuri masalah doang kok.

Mungkin gak sampai 50 Bab udah end ini cerita.

Ohh ya kalo ini udah selesai mau cerita Malvin Mira tapi versi beda gak?

Kalian penasaran gak sihhh sama kehidupan mereka yang sebenarnya.

Jangan bosan yaaaaa
See you 🍁🐻

Tunangan AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang