18🍁

69.5K 7.4K 45
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Arana termangu ketika tiba-tiba Hades memeluk dirinya erat.

Ada apa dengan pemuda ini?

Tadi Arana sedang menanam bunga di taman belakang rumahnya. Ketika sedang asik ngobrol dengan bunga krisan, dengan gerakan kilat seseorang memeluknya dari belakang.

Untung belum Arana tipuk menggunakan skop saking kagetnya.

Dan kini mereka sedang duduk di kursi taman, tidak lebih tepatnya Arana yang duduk di kursi taman. Hades? Pemuda itu tidur dengan paha Arana sebagai bantalan. Wajahnya ia sembunyikan di perut Arana.

"Hades?" Panggil Arana pelan

"Hm?"

"Are you oke?"

Tidak ada jawaban. Pemuda itu malah mengeratkan pelukan nya.
Arana menghela nafas pasrah. Gadis itu menatap Hades lamat. Dengan ragu tangan mungil itu bergerak mengelus surai hitam sang tunangan.

"Gak mau cerita?" Tanya Arana sekali lagi.

"Gue capek Ara" ujar Hades dengan suara yang terendam.

"Hm? Capek kenapa?"

Hades hanya menggeleng samar,
"Gue ngantuk"

"Yaudah, tidur ya? Mau tidur di kamar gue?"

"Hm, sama lo tapi"

Arana mendelik kaget. Tangan yang tadi digunakan untuk mengelus surai sang tunangan dengan kejam menggeplak kepala pemuda itu.

Plakk

"Nakal lo ya!?"

"Shhhhh kok dipukul?" Tanya nya polos. Pemuda itu beranjak duduk dengan tangan yang mengelus kepalanya.

"Lo sih mesum" sentak gadis itu.

Hades tak terima
"Mesum kenapa sih?!"

"Ngapain ngajak tidur bareng hah!? Mau ngajakin mesum kan?"

Pemuda itu menatap Arana tak percaya. Lalu dengan pelan menoyor kepala gadis itu hingga miring ke Kiri

"Ihhh jangan digituin! Nanti gue jadi goblok"  ujar Arana. Lalu dirinya menoyor kembali kepalanya hingga miring ke samping kanan

"Pikiran lo Kotor"

"Enggak ya! Lo tuh mesum. Masih tunangan aja ngajak tidur bareng, apalagi kalo udah nikah. Bisa-bisa gue-

"Bisa apa?"

Arana mati kutu. Bibirnya kelu tidak bisa menjawab.

Pemuda jakung itu berkacak pinggang
"Maksud gue ke kamar nya sama lo"

"Tuh kannnnn" dengan reflek gadis itu berdiri. Menatap Hades nyalang
"Lo tuh mau mesum" jari telunjuk Arana menunjuk-nunjuk pemuda yang berada di depanya

Tiba-tiba Arana berteriak

"Mamaaaaa Hades mau hmphhhh mmmphh"

"Diem"

Arana menarik tangan Hades agar berhenti membekapnya. Akibat perbuatanya itu membuat Hades kewalahan dan kehilangan keseimbangan hingga-

Brukkkk

Kedua insan itu terjatuh dengan Arana di bawah dan Hades di atasnya.
Untungnya salah satu tangan Hades menahan tubuh nya atau yahh kalian tau lah. Tangan Hades yang lain menahan kepala Arana agar tidak menemui tanah langsung.

Pandangan mereka terkunci. Jarak mereka sangat dekat. Bahkan hidung mereka saling bersentuhan.

"Lo liar ya sekarang?" Bisik pemuda itu.

Jantung Arana berdetak lebih cepat dari biasanya. Pipinya memanas. Gadis itu dapat mencium aroma khas dari seorang Hades.

"Hades gue-

"Astaga kalian ngapain!? Kalo mau gituan jangan di taman!!"

Poor mereka berdua

🍁🍁🍁🍁🍁

Arana tersenyum sumringah ketika sang pujaan hati membawakanya eskrim coklat. Dengan semangat, Arana menengadahkan tangan meminta cup eskrim itu.

Malvin hanya bisa terkekeh renyah dengan tingkah sang kekasih itu. Pemuda itu memberikan salah satu eskrim coklat di tanganya. Tidak lupa sebelumnya tutup cup telah dibuka oleh pemuda itu.

"Makasih...." Ucap Arana tulus

"Sama-sama..." Malvin tersenyum membalas.

"Akhirnya kita bisa ketemu di sekolah lagi. Emmm urusan lo udah selesai?" Tanya Arana di sela-sela aksi makan eskrimnya.

Malvin terdiam sejenak, setelah mampu mengendalikan diri, pemuda itu mengangguk lugas sekaan meyakinkan.

"Sebenarnya ada urusan apa sih? Sampai ngabarin aja gak bisa?"

"Adalahh" Malvin tersenyum sembari mengacak rambut Arana
Tapi tenang aja, setelah ini gue ada banyak waktu buat lo"

"Haruslahh..."

Di sela-sela pembicaraan mereka, tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri mereka.

"Malvin" panggil gadis yang baru saja sampaii di tempat Arana dan Malvin duduk.

Kedua orang berbeda gender itu mendongak.

"Dipanggil Bu Asih..." Lirih gadis yang tadi memanggil Malvin itu. Lalu pandangan gadis itu beralih pada Arana. Menampilkan senyum segaris, gadis itu menyodorkan tangannya pada Arana

"Haiii....gue Mira...temanya Malvin"

Arana tersenyum membalas
"Gue Arana..." Balasnya dengan menerima jabatan tangan Mira.

Namun ada yang aneh

Mira menggenggamnya terlalu erat
Seolah sedang menyalurkan emosinya.

Arana menatap Mira bertanya, namun yang didapati malah tatapan datar yang membuatnya bergidik ngeri.

"Mira tangan lo" peringat Malvin

Sontak saja Mira langsung melepas tangan Arana
"Maaf. Gue lagi emosi. Pasangan gue...baru aja ketahuan selingkuh"

"Ya?" Arana memastikan pendengaranya.

Lagi-lagi Mira tersenyum segaris
"Lupakan." Mira kembali menatap Malvin
"Cepat. Bu Asih sudah menunggu" lalu tanpa membuang waktu Mira menarik tangan Malvin segera menjauhi Arana.

Kini Arana menjadi sendiri. Ahh lebih baik gadis itu kembali ke kelasnya. Belum juga beranjak, Hades datang menghampirinya

"Lo selingkuh" ujar Hades dengan menatap tajam sang tunangan.

Arana tersenyum sinis
"Gue gak selingkuh, hubungan gue sama Malvin lebih dulu jalan dari waktu pertunangan sialan itu."

"Gue udah bilang kalo gue punya pacar. Tapi lo tetap ngotot dengan perjodohan konyol itu."

Hades mengepalkan tangannya mencoba menahan emosi.

"Kalo lo gak terima, batalin pertunangan ini. Gampang kan?" Setelah itu Arana pergi meninggalkan Hades yang mencoba untuk tidak meninju gadis itu

"Kenapa harus dia..Ara..."

🍁🍁🍁🍁🍁

Pendek banget ya?

Tenang tenang nanti up lagi

Pelan-pelan oke?

See you n I love u🍁❤️

Apasih gelii 😭😭

Tunangan AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang