"Lesyaaaaa..." seru seseorang dari belakang yang membuat Lesya menoleh. Orang itu mau memeluk Lesya tapi wajahnya terdorong oleh sebuah tangan hingga mundur beberapa langkah.
"Gak liat apa dia baru sakit? Dia bisa tambah sakit kalo kamu peluk!" jelas Liando marah.
"Maaf kak," ujar orang itu.
"Ya," jawab Liando singkat.
"Oh ya kak, ini temenku, namanya Riana," ujar Lesya memperkenalkan Riana.
"Kakakmu? Orang galak kayak gini kakakmu? Ckckck," ujar Riana tak percaya.
"Apa kau bilang?" tanya Liando dengan tatapan tajam.
"Gak, gapapa," ucap Riana takut.
"Ternyata dia gak cuman cari masalah sama lu doang," ujar Ivan dari kejauhan.
"Emang tu cewek beda dari lainnya," ujar Andre dengan tatapan tak percaya.
"Spesial ya?"
"Spesial mancing emosi orang."
Ivan memandang Andre dengan tatapan malas. Dia tidak tau apa yang sebenarnya Andre pikirkan. Terlebih lagi jika membahas tentang Riana, orang yang telah meremukkan handphone miliknya.
"Aku gak yakin kalo kamu itu emang temen dari Lesya," ujar Liando sambil menatap Riana curiga.
"Alasannya?" tanya Riana bingung.
"Mana mungkin dia punya temen yang pas pertama ketemu aja udah bikin emosi," jawab Liando.
"Tapi dia emang temenku," ujar Lesya membela Riana.
"Yaudah kalau gak percaya. Aku duluan ya, males sama orang galak," ujar Riana lalu berjalan pergi.
"Tuh kan dia marah," ujar Lesya kesal kepada Liando.
"Biarin aja." Lesya mendengus kesal.
"Whoy Riana, handphoneku gimana?" seru Andre berlari menghampiri Riana.
"Besokkk, aku lupaa," seru Riana lalu berlari menghindari Andre.
"Nah kan, dia aja buat masalah sama orang lain. Masa kayak gitu temenmu," ujar Liando tidak percaya yang membuat Lesya semakin kesal.
***
Lesya dan Riana sedang mengobrol santai di sebuah taman sekolah. Di dekat Lesya ada Julian yang terdiam sambil bermain game di handphonenya.
"Ni orang kenapa sih ngikutin kamu terus?" tanya Riana tidak nyaman dengan kehadiran Julian.
"Dia diminta kakakku buat jaga aku," jawab Lesya.
"Oh ya? Culun-culun gitu suruh jaga kamu? Bisa-bisa malah kamu yang jaga dia," ujar Riana ngawur.
Julian yang mendengarnya langsung mematikan handphonenya lalu menatap tajam Riana. "Apa maksudmu, hah?" tanya Julian menahan marah.
"Ya kan anu..." Riana tidak menyelesaikan pembicaraannya. Dia takut jika dia salah bicara, maka Lesya akan teringat kejadian itu lagi.
"Anu apa?" tanya Julian kesal.
Sebuah tangan menyentuh bahu Riana yang membuatnya reflek menoleh. "Handphoneku gimana kabarnya cantik?" tanya Andre dengan wajah raut menyeramkan.
"Aaaa, lepaskan aku!" seru Riana yang membuat semuanya terkejut.
"Jangan lari dari tanggung jawab hei!" ujar Andre kesal.
"Iya nanti handhphonemu aku servis," jawab Riana sedikit panik. Dia teringat jika handphonenya masih ada di dalam kresek bagian tas depan miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BACK
HorrorSemua teror dan kekacauan ini, berawal dari kecelakaan seorang siswi bernama Lesya. Sebelumnya dia dinyatakan meninggal tetapi tiba-tiba detak jantungnya berdetak kembali. Tapi semenjak itu, banyak sekali teror yang ada di SMA ini bahkan sudah banya...