Perayaan Tahun Baru akhirnya dimulai.
Kembang api berkilauan di langit pada malam hari, dan orang - orang tertawa dan mengobrol di jalan pada siang hari.
Meskipun Junkyu telah tinggal di istana untuk waktu yang lama, gambaran yang masih muncul di benaknya ketika memikirkan Tahun Baru adalah festival dansa yang meriah. Pada hari pertama jamuan tahun baru, Kaisar dan Permaisuri harus datang bersama.
Junkyu menemukan Jaehyun telah menunggunya di gerbang istana bagian barat dan menggiringnya menuju aula pesta.
Jaehyun terlihat tenang dan selalu tersenyum lembut ketika menoleh padanya. Junkyu pikir suaminya itu bakal menggerutu karena merindukan selir terkasihnya, tapi sepertinya tidak untuk hari ini.
Junkyu mengeratkan tangannya di lengan Jaehyun dan berjalan menuju ruang dansa besar.
Pintu - pintu ke aula terbuka lebar. Empat penjaga, mengenakan seragam kekaisaran yang indah dari biasanya, berdiri di setiap sisi pintu, dan satu mengetuk pintu ketika mereka melihat Kaisar dan Permaisuri.
Seorang pejabat membunyikan trompet, dan keramaian di aula mereda.
Junkyu mengambil beberapa langkah dengan Jaehyun di sisinya, dan tangga besar membentang menuju aula besar yang dihiasi dengan pakaian berwarna - warni dari para tamu.
Jaehyun mengangkat tangannya, dan semua orang membungkuk pada saat yang sama.
Mereka pun bergabung kedalam kerumunan, ketika sesuatu yang la lihat membuat tangannya mengepal tanpa sadar.
Di dekat pusat ballroom ada Wonyoung yang mengenakan gaun biru muda sederhana dikelilingi oleh bangsawan asing.
Kenapa ada selir di perjamuan tahun baru? Bukan karena selir tidak boleh menghadiri perayaan, tetapi mereka biasanya berstatus bangsawan. Karena alasan inilah Kaisar akan memiliki status selir yang rendah, lalu meningkatkan status selir itu menjadi bangsawan atau marchioness.
Namun sepertinya Jaehyun mengecualikan Wonyoung tanpa sepengetahuannya.
Kehadiran Wonyoung membuatnya lengah. Junkyu memalingkan kepala ke samping, tetapi tampaknya hanya Ia yang terkejut.
Jaehyun tersenyum pada Wonyoung dan menganggukkan kepalanya. Ketika mata Junkyu dan Wonyoung bertemu, gadis itu tersenyum dan berseru,
"Kakak Junkyu!" Matanya membulat lucu sambil melambaikan tangannya.
Seruan Wonyoung spontan mengundang seluruh penjuru pasang mata ke arah mereka. Mata rubah Junkyu memicing tajam, bibirnya mengatup rapat menahan getara emosi dari dalam tubuh.
Wonyoung menutup mulutnya bak ketahuan mencuri, Ia lalu tertawa gugup mendapat pandangan penasaran dari para bangsawan.
"Wah, sejak kapan Nona Wonyoung menjadi dekat dengan Yang Mulia Permaisuri?"
"Hebat, tidak ada yang menyangka Permaisuri dan selir bisa akur loh!"
"Apa karena Nona Wonyoung adalah gadis polos jadi Permaisuri kami yang lemah lembut juga memperhatikan anda?"
Junkyu mengepalkan tangannya. Orang - orang tidak akan berani mendekatinya maka dari itu mereka menyerang Wonyoung dengan pertanyaan tentang hubungan mereka berdua yang sama sekali tidak bagus.
Apa tujuan gadis itu?
Jaehyun menahan tawa membuat Junkyu menoleh.
"Dia lucu sekali." Ekspresi wajahnya mengatakan bahwa Wonyoung benar - benar menawan.
Sang Kaisar melepas tangannya dan pergi bergabung pada kerumunan Wonyoung.
Junkyu merasakan hatinya berputar. Terlepas dari dia adalah pasangan sah, Ia adalah istrinya, namun kenapa kini Ia terlihat seperti benda asing yang terjebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remarried Empress (Harukyu)
RomanceJunkyu merupakan sosok permaisuri yang sempurna. Dengan kecerdasan dan kecantikan yang dimilikinya, ia sangat di kagumi oleh para bangsawan dan rakyat yang di pimpin nya. Namun itu saja tak cukup untuk suami nya yang merupakan Kaisar kerajaan timur...