Remarried Empress (Harukyu)

64

Beberapa hari sebelum pernikahan, tamu - tamu penting mulai berdatangan.

Saat menyelusuri koridor istana, Junkyu melihat gerbong kereta dengan bendera berwarna hijau yang berkibar melambangkan simbol harimau .

'Grand Duke Vernon!'

Junkyu memperhatikan dari jauh dan melihat sang Grand Duke keluar dari keretanya. Dia tampak berwibawa dengan matanya yang tajam seperti cheetah. Matanya mengedar sampai manik itu bertemu dengan manik indah milik Junkyu.

Grand Duke Vernon terdiam seperti patung untuk beberapa saat dan bergumam,

"Junkyu ... "
menyebutkan nama itu membuat hati Vernon berdesir, ketika melihatnya lagi itu membuat sakit di hatinya semakin terasa.

Ketika jarak mereka semakin dekat, Vernon menaruh tangan di dadanya dan membungkuk sedikit berusaha tenang.

Junkyu memperhatikan wajah dan gerak - gerik sang Grand Duke.

"Selamat atas pernikahan anda, Yang Mulia."

"Terima kasih. Grand Duke, apakah kamu- "

"Sudah sembuh."
Vernon memotongnya dengan senyum dipaksa.

Junkyu mengangkat alisnya dan mengerjap.

"Ah, benarkah? Syukurlah jika begitu."
Junkyu menghela nafas lega dan ikut tersenyum.

Namun ucapannya barusan membuat hati Vernon semakin sakit, sampai tidak sadar dia mencengkram dadanya.

'Tentu saja dia tidak akan mencintaiku.'

Demi menjaga hubungan mereka, Vernon tidak perduli harus mengubur perasaannya sampai mati. Melihat senyuman polos itu cukup mengobati luka di hatinya.

"Anda yang mengundang saya, atau Yang Mulia Raja?"

Junkyu mengangguk.
"Itu aku."

Vernon tidak bisa mengusir ekspresi bahagia di wajahnya, dia merasa senang karena Junkyu mengingatnya.

"Terima kasih. Itu membuatku sangat senang. Sebenarnya, pasti ada alasan lain?"

Junkyu tertawa oleh tebakan yang tepat sasaran sang Grand Duke dan Vernon lebih bahagia lagi karena bisa membuat Junkyu tertawa.

Lagipula, tidak mungkin orang seperti Haruto berpikir untuk mengundangnya. Terakhir kali mereka tidak begitu memiliki hubungan yang baik dan hampir bertengkar dan berakhir dengannya yang berseteru dengan Kaisar Jaehyun.

"Aku mengundang mu untuk mewujudkan hubungan diplomasi dengan Kerajaan Heeya."

Sang Grand Duke mengangguk. Tentu saja dia mau. Dengan begini, selain pekerjaannya berjalan lancar dia juga jadi bisa bertemu dengan Junkyu lagi hingga kedepannya.

"Sebuah kehormatan bagi saya, Yang Mulia."

>>>

Ekspresi Jaehyun semakin gelap setiap membaca baris setiap baris kata isi undangan pernikahan yang dikirim dari Kerajaan Barat tadi pagi.
Surat itu ditulis dengan dekorasi yang mewah. Raja itu meminta Kaisar dari Kekaisaran Timur untuk menghadiri pernikahan mantan istrinya yang telah direbut oleh orang itu. Hal ini tentu saja membuatnya murka.

"Apa dia waras?"
Jaehyun tersenyum picik dan matanya semakin merah ketika membaca penutup surat itu.

(Untuk persahabatan kita.)

Jaehyun meremas surat itu dengan kasar menjadi bola dan melemparnya ke lantai.

Lucas membuka mulutnya terkejut. Disamping perasaan pribadi, seharusnya surat yang dikirim oleh penguasa negara tetangga disimpan untuk kepentingan di masa mendatang.