Setelah hari dimana Grand Duke Vernon meminum ramuan itu, Junkyu tidak bisa tenang memikirkan bagaimana nasib Sang Duke sekarang.
Kemarin Grand Duke Vernon memang mengatakan bahwa dia akan kembali ke kamarnya dan minum Ramuan Penawarnya, jadi dia seharusnya baik - baik saja sekarang. Tapi itu tetap tak bisa menghilangkan kekhawatiran Junkyu.
Lamunan Junkyu buyar saat seorang pelayan memberi tau bahwa Grand Duke Vernon tengah berada di depan istananya sekarang.
Junkyu bergegas pergi ke ruang tamu untuk menyambutnya.
Grand Duke Vernon terlihat agak berbeda dari kemarin. Dia biasanya mengenakan pakaian yang nyaman dan praktis, tetapi hari ini pakaiannya jauh lebih halus, dan rambutnya juga disisir ke belakang dengan cermat, menekankan rahangnya yang sangat tegas dan kuat. Tak lupa dengan atribut kerajaannya yang terpasang gagah di pakaiannya.
Ketika Junkyu melihat matanya, dia menyadari bahwa mata itu terlihat basah.
"Apakah anda baik - baik saja ... ?"
Vernon terlihat tidak sehat, matanya juga agak sembab. Apa Sang Duke baru saja menangis?
Vernon menggelengkan kepalanya dan meminta percakapan Pribadi. Junkyu mengangguk, dan para dayang yang sedang menunggu kini keluar dari ruangan secepat mungkin.
Ketika mereka hanya tinggal berdua, Vernon berbicara dengan suara keras, seolah - olah kelelahan karena telah menahan diri.
"Aku merindukanmu. Aku sangat ingin melihat Anda, Permaisuri ... Rasanya aku tak tahan lagi." Segera setelah kata - kata yang memalukan itu, muncul senyum canggung di bibirnya.
Junkyu menyuruhnya untuk duduk di sebuah Kursi.
"Apakah tidak ada penawarnya?"
Junkyu merasa jauh lebih khawatir tentang Vernon. Ini adalah pertama kalinya Junkyu melihat bahwa mata manusia dapat dipenuhi dengan banyak kasih sayang seperti itu, tetapi perilaku Grand Duke Vernon saat ini akan terlihat aneh bagi orang luar. Masalahnya adalah, dia berkewajiban untuk terus menemui Junkyu untuk Negosiasi Diplomatik mereka."Ada, tetapi itu tidak berhasil."
"Oh ... apakah Kamu punya penawar ramuan lain? Penangkal lainnya bisa saja salah."
Alih - alih menjawab, Grand Duke Vernon malah menyatukan tangannya dan dengan canggung menatap ke luar jendela.
"Duke?"
Apakah ini efek obat? Dia tampak agak malu - malu.
"Apakah kamu ingin aku menutupi wajahku?" Junkyu bertanya dan menatapnya dengan cemas, tetapi Vernon menggelengkan kepalanya.
"Tidak! Jika Permaisuri menutup wajah maka aku tidak akan bisa melihat wajahmu yang Cantik."
Astaga! Apa yang harus Junkyu lakukan? Bagaimanapun, ini rasanya sangat memalukan.
"Penawarnya tidak salah."
"Kenapa kamu begitu yakin? Apakah itu bukan penangkal Ramuan Cinta? Apakah itu sudah ada sejak dulu?" Junkyu memandangnya dengan heran, dan Vernon mengerutkan bibirnya.
"Iya."
Mata Junkyu melebar. Mengapa Grand Duke sudah memiliki obat penawar untuk obat yang Spesifik itu?
Vernon dengan gugup mengetuk meja dengan ujung jarinya sebelum membuat pengakuan. "Itu adalah Hadiah dariku untuk Permaisuri."
"Ramuan cinta itu?"
" ... Iya. Saya tidak berharap efeknya akan sekuat ini."
Mulut Junkyu terbuka karena terkejut ketika dia memproses Informasi yang didengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remarried Empress (Harukyu)
RomanceJunkyu merupakan sosok permaisuri yang sempurna. Dengan kecerdasan dan kecantikan yang dimilikinya, ia sangat di kagumi oleh para bangsawan dan rakyat yang di pimpin nya. Namun itu saja tak cukup untuk suami nya yang merupakan Kaisar kerajaan timur...