90

3.5K 703 131
                                    

"Count, apa saja jadwal hari ini?"

Lucas menatap rupa belakang Jaehyun yang terlihat kokoh, tidak gentar, namun nyatanya tersirat akan luka yang ditelan olehnya.

"Tidak ada. Hanya beberapa berkas yang harus ditandatangani segera. Yang Mulia, lekaslah istirahat."

"Bagaimana dengan Kyujin?"

Tepat ketika Jaehyun bertanya tentang keberadaan Kyujin yang sejak kemarin tidak dilihatnya karena dirinya terlalu kalut untuk melihat wajah bayi manis itu. Jaehyun berniat untuk mengirim Kyujin jauh dari ibukota dan menitipkannya ke sebuah keluarga. Bagaimana pun bayi itu tidak bersalah.

"Yang Mulia!"

Seorang Ksatria yang tergabung dalam unit penangkapan Duke Jaemin datang membawa kabar.

"Duke Jaemin telah kabur keluar dari ibukota membawa kedua anak Nona Wonyoung beserta pelayannya."

Tangan mengepal erat. Gigi gemertak ngilu. Jaehyun memejamkan matanya beberapa saat. Ia masih memiliki urusan dengan pria itu. Dia ingin tahu motif jelas sang Duke. Setelah membawa pergi Junkyu darinya, Duke itu sekarang membawa Kyujin bersamanya.

Jaehyun berbalik dan mengeluarkan putusan dengan berat hati.
"Biarkan saja. Kalian hanya perlu membawa Jaemin ke hadapanku."





>>>





'Bagaimana kabarmu, Jaemin?'

Surat terakhir yang dikirim oleh kakaknya ditulis dalam tulisan tangan yang khas tak pernah bisa Jaemin lupakan. Selama 17 tahun berpisah dalam suatu tragedi tidak mengetahui eksistensi keberadaan satu sama lain. Semuanya Jaemin kerahkan untuk mencari sosok penting bagi hidupnya. Sosok yang gagal ia selamatkan, yang sangat ia rindukan dan cemaskan.

Bertahun - tahun ia berkelana saling menumpang - tindih bersama Haruto sang pangeran dari Kerajaan sebelah yang menjadi kawan dekatnya. Masing - masing dari mereka memiliki tujuan. Sampai titik terakhir penjelajahan mereka singgah di sebuah negara yang besar, Kekaisaran Jongdae.

"Maaf, Duke ... "

Jaemin membuka kelopak matanya.

"Ya, bibi?"

Wanita yang dipanggil akrab oleh Jaemin yakni Viscountess Ellena, pelayan yang mengasuh Kyujin dan sebelumnya pernah melayani mantan Permaisuri. Beliau sebenarnya adalah mata yang ditanam oleh sang Duke sejak lama.

Viscountess Ellena menatap Jaemin dengan gugup, merasa ganjil dengan kedua anak yang ikut dengan mereka.

Angelise duduk dengan tenang di samping Viscountess bermain dengan boneka kelinci, sedangkan Kyujin tidur pulas di dekapan sang Viscountess yang merupakan rekan dan bawahan sang Duke.

"Apakah anda yakin untuk merawat mereka?"

Jaemin mengusap bawah dagunya mengalihkan pandangan ke luar jendela.

"Anak - anak itu tidak perlu menerima hukuman yang diperbuat kakek dan kedua orang tuanya. Lagipula, aku yang bertanggung jawab atas semua ini."
Tuturnya pelan dan risih.

Viscountess Ellena tersenyum dalam diam. Bocah kecil yang dulu selalu menangis setiap saat, nakal, dan keras kepala kini telah tumbuh dewasa. Meski perangai masih banyak yang perlu diperbaiki, semuanya telah berakhir. Viscountess terkejut begitu Jaemin berkata bahwa rencana mereka sudah sampai disini. Tidak perlu ada pertumpahan darah, dan itu membuatnya lega.

Namun tiba - tiba, kereta kuda yang mereka pakai banting setir ke kanan dengan tajam menabrak sebuah batu besar. Situasi lokasi mereka di dalam hutan perbatasan yang sempit pergerakan.

Remarried Empress (Harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang