42

2.6K 582 155
                                    

"Yang Mulia! Kaisar telah mengirim Lord Jeno pergi ke pengasingan!"

Junkyu terpekur. Terlepas dari wujud kasih sayangnya pada Jaehyun, luka - luka itu semakin menancap dalam.

Junkyu tidak bisa mempercayai suaminya lagi.

Dia harus menemukan cara untuk melindungi apa yang tersisa untuknya dan Keluarganya.

Berita bahwa Jaehyun telah membuang Kakaknya membuat Junkyu sakit dan sangat kesepian.

Apakah tak ada sedikitpun kasih sayang Jaehyun yang tersisa untuknya?

"Apakah kamu mendengar ke mana Yang Mulia mengirim Kakak pergi?"

"Aku tidak tahu. Itu terjadi begitu tiba - tiba ... "

Countess Wendy menangis ketika dia memberitahu Junkyu berita ini, sementara Haechan mondar - mandir di dalam ruangan.

Junkyu menguburkan diri di kursi, setengah memundurkan diri.

"Aku tahu dia akan diasingkan. Tapi kenapa hal itu terjadi begitu cepat .. Aku belum sempat bertemu dengan nya."

"Sepertinya Kaisar sengaja mengirim Lord Jeno ketika Anda pergi, Yang Mulia."

Junkyu tidak percaya Jaehyun benar - benar membuang Kakaknya. Junkyu menutup matanya untuk menenangkan hatinya yang gelisah, dan Countess Wendy berbicara lagi kepadanya dengan suara yang hati - hati.

"Apakah Anda akan mengirim uang dan surat kepada Lord Jeno?"

"Tentu. Aku harus melakukan itu."
Junkyu berdiri dari kursinya dan pergi ke meja.

Ketika dia hendak membuka laci, tangannya terhenti.

Ada lapisan tipis bubuk rias di antara celah pintu Laci. Junkyu menyapu jari - jarinya, mengumpulkan bedak yang tersebar pada Laci itu.

Warnanya keperakan, tetapi begitu halus sehingga hampir tidak terlihat kecuali kita teliti.

Seseorang pasti telah menggeledah lacinya.

"Yang Mulia? Apakah ada yang salah?"

Ketika Junkyu berhenti dan melihat jari - jariku, Countess Wendy mendekat.

"Adakah yang datang ke kamarku saat Aku pergi?"

"Para dayang sedang berlibur dan pulang."

Junkyu bergegas pergi ke aula dan menanyakan pertanyaan yang sama kepada para Penjaga.

"Hanya Pelayan yang datang ke sini untuk membersihkan, Yang Mulia."

"Kurasa bukan orang - orang yang selalu datang dan pergi ke kamarku.."

"Ada apa, Yang Mulia?"

"Ada jejak seseorang menggeledah kamarku, tepatnya Meja Riasku."

Para dayang yang menunggu dan para Penjaga di luar pintu saling memandang.

Salah satu penjaga kemudian mengingat sesuatu.
"Kalau dipikir - pikir, Yang Mulia. Beberapa hari yang lalu, panggilan kolektif dikeluarkan oleh Kaisar, dan Kami semua tidak ada disini untuk sementara waktu."

"Panggilan kolektif?"

"Iya. Setiap Penjaga Istana dipanggil secara berurutan."

Apakah penyusup mengunjungi kamarnya sementara waktu itu?

"Siapa yang mengeluarkan surat panggilan?"

"Komandan Ksatria."

'Jaehyun ... !'

Remarried Empress (Harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang