89

3.6K 747 227
                                    

Benar kata seorang syair, hal yang paling berbahaya di dunia adalah nafsu dan kekuasaan. Seberapa besar ambisi dunia yang kau bawa ketika menjilat sedikit kekuasaan dan kekayaan kau bisa lupa seketika. Tidak semua manusia seperti ini tapi pasti ada.

Berbeda menurut pandangan bangsawan terutama anggota kontitusi Kekaisaran, sejak awal mereka tidak senang atas keputusan lengsernya mantan Permaisuri Junkyu yang sekarang dipinang oleh musuh mereka sendiri. Mereka telah kehilangan lentera Kekaisaran sebanyak dua kali. Pertama ibunda Kaisar yang seorang Permaisuri bijaksana dan pro - rakyat namun kekurangannya memiliki kecemburuan yang besar. Kedua, Permaisuri Junkyu yang baru naik takhta lima tahun tapi telah menjanjikan masa depan yang jauh lebih cerah itu diceraikan oleh Kaisar.
Tidak mudah mencari Permaisuri pengganti yang sebanding dengan orang - orang Ezikyel.

Percayalah, menjadi Permaisuri tidak seindah kisah Putri dalam dongeng.
Permaisuri harus kuat. Tidak lebih tinggi namun tidak lebih rendah dari Kaisar.

"Count Lucas."

"Ya, Yang Mulia?"
Lucas sedikit memiringkan tubuhnya ke sisi Jaehyun.

Jaehyun mengedarkan pandangannya ke aula persidangan yang mulai dipenuhi orang - orang yang ingin menyaksikan persidangan selir siang ini.

"Apakah keluarga Ezikyel hadir?" Jaehyun mencengkram lengan kursinya tegang.

"Saya tidak tahu, Yang Mulia. Tapi saya sudah pastikan undangan persidangan telah sampai di tangan butler keluarga Ezikyel kemarin. Bagaimana pun, mereka adalah korban kasus ini."
Jawab Count Lucas sedikit cemas dan dibalas anggukan pelan.

"Permaisuri Junkyu masih berada di Kekaisaran Timur."
Tambah sang Count lagi membuat bahu Jaehyun terasa kaku.

"Aku harap dia tidak datang lagi. Cuaca semakin buruk, aku takut dia sakit."
Ucap Jaehyun pelan menarik keterkejutan Lucas.

Permaisuri Junkyu kemarin datang? Namun Count Lucas hanya terdiam merasa tidak perlu mengorek informasi yang dapat menurunkan mental pria penguasa di sampingnya. Keadaan Jaehyun sudah jauh lebih buruk karena ulah Wonyoung, ia tidak ingin memperburuk kondisi Jaehyun untuk menanyakan perihal mantan Permaisuri.

Jaehyun mengerutkan keningnya teringat sesuatu.

"Dimana Duke Jaemin?"

Kemarin Jaemin tiba - tiba muncul di tengah tes paternitas setelah Jeno, dia membawa seorang gadis kecil yang mirip dengan Wonyoung. Gadis kecil itu adalah anak pertama Wonyoung, dan Jaehyun semakin membenci setiap mengingat wajah Kyujin yang mirip pria itu. Namun, rasa kesedihannya tetap lebih besar. Bagaimana pun nasib bayi itu juga dipertaruhkan disini. Ayah dan ibunya akan diberi hukuman berat. Sayang dia dan saudarinya akan merasakan nasib yang sama dengan ibunya, menjadi seorang budak. Jaehyun tidak mampu untuk melihat bayi itu lagi. Torehan sakit atas fakta bahwa Kyujin bukan putri kandungnya sangat dalam. Kendati begitu, ia masih memiliki hati nurani. Kyujin tidak memilih dimana, kapan, dan oleh siapa dia akan dilahirkan.

"Saya juga tidak tahu, Yang Mulia. Beliau pergi bersama anak pertama Nona Wonyoung. Tapi sepertinya beliau masih di ibukota."

Jawab Count Lucas.

Jaehyun mengeraskan rahangnya. Bagaimana bisa dia lupa tentang pria berdarah yang sama dengan wanita yang merusak hubungan kedua orang tuanya dulu? Jaehyunmengakui dia telah kecolongan, tidak sadar bahwa ada musuh kecil namun berbahaya di istananya. Seorang Duke yang dikatakan dikirim oleh kerajaannya dan Jaehyun membiarkan orang seperti Jaemin berkeliaran di dekatnya. Jaehyun masih belum menebak apa saja yang telah Jaemin tancapkan di punggungnya. Jaehyun  hanya yakin bahwa Haruto dan Jaemin berhubungan. Namun, untuk saat ini tidak ada bukti kuat karena Jaemin adalah bangsawan penting dari negara lain. Setidaknya, bagaimana bisa Jaehyun lupa akan latar belakang pria yang berasal dari Kerajaan Lardoveiro itu?

Remarried Empress (Harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang