Di hari keberangkatannya, Junkyu tidak temani oleh Countess Wendy karena beliau memilih untuk pulang ke rumahnya sebab anak laki - lakinya sebentar lagi pulang dari akademi. Jadilah Countess Joy yang menemani liburannya kali ini.
Ketika ia tiba di istana pusat, Jaehyun berdiri di depan kereta masih berpakaian formal yang dipakainya untuk bekerja dan Junkyu tidak melihat barang bawannya.
Junkyu memberikan tatapan tanda tanya, dan Jaehyun menjelaskan dengan raut menyesal.
"Tiba - tiba ada hal mendesak hingga sore ini. Bisakah kau pergi duluan?"
"Jika itu sesuatu yang penting kita batalkan saja."
Jaehyun menggeleng. "Memang mendesak, tapi setelah itu aku akan segera menyusul. Pergilah lebih dulu dan beristirahatlah, besok hari ulang tahunmu."
Villa Kerajaan berjarak 7 jam perjalanan, jika Jaehyun berangkat sore atau malam nanti kemungkinan sepanjang malam dia habiskan di perjalanan. Junkyu khawatir, tapi kalau dipikir - pikir lebih baik begitu. Daripada duduk berhadapan dengan Jaehyun akan terasa canggung, jadi iapun berangkat tanpa ada protes.
>>>
"Saya harap liburan kali ini membuat hubungan antara Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri bisa membaik kembali."
Junkyu menoleh dan melihat Countess Joy, membuat mata mereka bertemu.
"Meskipun anda membenci Yang Mulia karena wanita itu, anda tetap tidak bisa meminta bercerai duluan."
Bercerai?
Junkyu bahkan belum pernah berpikiran seperti itu, karena ia tahu konsekuensi macam apa yang akan menimpanya jika Kaisar sampai menceraikan dan melengserkannya dari kursi Permaisuri.
Kedua tangan Junkyu mencengkram jubah wolnya dan menatap lantai kereta dengan tatapan kosong. Dadanya merasakan perih membayangkan jika ia dalam posisi terendah dalam hidupnya.
Menjadi Permaisuri bukanlah pilihan yang ia pilih, melainkan takdir hidupnya. Takdirnya sudah ditentukan sejak kecil. Jika tidak menjadi Permaisuri, ia akan menjadi manusia nelangsa dalam kelas sosial. Seperti seseorang yang diusir karena telah mencuri. Dan jika sampai itu terjadi artinya usaha dan kerja kerasnya yang sudah dibangun selama ini bisa hancur karena cinta Jaehyun.
>>>
"Wah Yang Mulia, anda terlihat sangat tampan dan gagah!" Wonyoung menutup mulutnya ketika menghampiri Jaehyun di kamarnya sudah berpakaian kerajaan yang lengkap dan mewah.
"Kau pandai bicara, ya." Sahut Jaehyun.
"Yang Mulia, lihat ini!" Wonyoung mengulurkan tangannya menunjukkan bandul simbol Kerajaan Lardoveiro milik Jaemin.
"Lambang Lardoveiro." Jawab Jaehyun membuat Wonyoungberdecak kagum.
"Yang Mulia pintar ya bisa langsung tahu!" Kagumnya.
Jaehyun hanya tersenyum dan mengusap kepalanya.
'Kenapa dia tidak menanyakan dari siapa aku mendapatkan ini?' Batin Wonyoung. Padahal dia sengaja menunjukkan bahwa dia diberikan hadiah oleh pria lain untuk membuat Sang Kaisar cemburu.
"Ngomong - ngomong, Yang Mulia berpakaian bagus seperti ini mau kemana?"
"Bukankah sudah kubilang kalau hari ini aku pergi ke Villa Kerajaan?"
"Ah iya, benar. Besok lusa sudah kembali, kan?" Wonyoung bertanya sedih. Matanya berkaca - kaca seakan hendak ditinggal oleh Kaisar selamanya.
"Iya. Buat dirimu nyaman disini, Wonyoung." Jaehyun dengan ringan mengecup rambut kelabu itu dan berbalik untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remarried Empress (Harukyu)
RomansaJunkyu merupakan sosok permaisuri yang sempurna. Dengan kecerdasan dan kecantikan yang dimilikinya, ia sangat di kagumi oleh para bangsawan dan rakyat yang di pimpin nya. Namun itu saja tak cukup untuk suami nya yang merupakan Kaisar kerajaan timur...